Di tengah derasnya arus informasi digital, kita mungkin tanpa sadar terjebak dalam kebiasaan doom scrolling. Istilah ini merujuk pada kebiasaan untuk terus-menerus menggulir konten di situs dan media sosial. Meski terdengar sepele, kebiasaan ini dapat berdampak besar terhadap kesehatan mental, emosi, dan keseharian kita.
Apa Itu Doom Scrolling?
Doom scrolling adalah kebiasaan menggulir (scrolling) layar ponsel terus-menerus untuk membaca berita atau informasi, terutama yang bersifat negatif. Kita enggan berhenti meskipun itu membuat kita merasa cemas, sedih, atau lelah.
Aktivitas ini biasanya dilakukan tanpa kesadaran penuh, terutama saat malam hari sebelum tidur atau di waktu senggang. Alih-alih merasa tenang, kita justru makin terjebak dalam kecemasan yang timbul saat membacanya.
Istilah doom scrolling mulai populer sekitar tahun 2020 saat pandemi COVID-19 melanda. Ketika orang mencari informasi tentang virus dan dampaknya, banyak yang tanpa sadar terperangkap membaca kabar buruk secara terus-menerus. Kebiasaan ini akhirnya mendapat sorotan karena dinilai berbahaya bagi kesehatan mental.
Nyatanya, kebiasaan ini tidak berhenti begitu pandemi mereda. Doom scrolling pun menjadi perhatian para psikolog dan pakar kesehatan karena terbukti dapat memperburuk stres, kecemasan, hingga menyebabkan gangguan tidur.
Penyebab Doom Scrolling

Tak sedikit orang yang terjebak dalam doom scrolling tanpa memahami apa penyebab di baliknya. Mayo Clinic dan Cleveland Clinic menyebutkan beberapa faktor yang sering mendorong kita untuk terus menggulir layar meski sudah merasa lelah secara mental.
1, Kecanduan informasi
Kita merasa perlu terus update berita agar tidak ketinggalan informasi penting.
2. FOMO (Fear of Missing Out)
Rasa takut ketinggalan tren atau kejadian penting membuat kita terus menggulir konten.
3. Algoritma media sosial
Platform digital didesain untuk membuat kita terus menonton atau membaca, terutama berita dramatis dan negatif.
4. Kebiasaan buruk menjelang tidur
Banyak orang menjadikan ponsel sebagai “teman tidur” dan tidak sadar sudah doom scrolling selama berjam-jam.
5. Rasa cemas yang tidak tersalurkan
Kita berharap dengan membaca lebih banyak, rasa cemas berkurang, padahal justru bertambah.
Tanda-Tanda Doom Scrolling
Sering merasa gelisah setelah main ponsel? Bisa jadi kamu sedang terjebak dalam doom scrolling. Kenali lima tandanya agar kamu bisa segera mengambil langkah sadar untuk berhenti.
- Peningkatan kecemasan: Merasa lebih cemas atau stres setelah membaca berita atau menjelajahi media sosial.
- Gejala fisik: Mengalami sakit kepala, ketegangan mata, atau nyeri leher akibat terlalu lama menatap layar.
- Gangguan tidur: Sulit tidur atau sering terbangun di malam hari karena kebiasaan menggulir layar sebelum tidur.
- Mengabaikan tanggung jawab: Menunda pekerjaan, tugas, atau mengabaikan interaksi sosial demi terus menggulir konten.
- Perubahan suasana hati: Suasana hati cenderung negatif atau merasa kewalahan akibat paparan berita yang berlebihan.
Cara Mengatasi Doom Scrolling
Kebiasaan doom scrolling bisa dihentikan, asal kita sadar dan mau melakukan perubahan kecil secara konsisten. Berikut lima langkah mudah yang bisa kamu coba untuk mengurangi kebiasaan ini.
1. Tetapkan waktu khusus untuk mengakses berita atau media sosial
Buat jadwal harian kapan kamu boleh membuka berita atau media sosial, misalnya hanya pagi dan sore hari. Ini membantu membatasi paparan berlebihan terhadap informasi negatif.
2. Gunakan fitur screen time atau batas aplikasi
Manfaatkan fitur bawaan di ponsel untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi tertentu. Notifikasi pengingat ini bisa menjadi alarm alami untuk berhenti sebelum kebablasan.
3. Hindari membawa ponsel ke tempat tidur
Meletakkan ponsel di luar kamar atau menjauhkannya dari tempat tidur bisa membantu kamu lebih cepat tidur dan terhindar dari kebiasaan scrolling larut malam.
4. Ganti kebiasaan scrolling dengan aktivitas yang menenangkan
Alihkan kebiasaan menggulir layar dengan kegiatan yang membuat tenang, seperti membaca buku, menulis jurnal, menggambar, atau mendengarkan musik santai.
5. Latihan pernapasan atau meditasi sebelum tidur
Luangkan beberapa menit sebelum tidur untuk melakukan pernapasan dalam atau meditasi ringan. Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi dorongan untuk membuka ponsel di malam hari.
Jika kamu merasa sulit melepaskan diri dari doom scrolling, mungkin saatnya mencoba pendekatan yang lebih dalam dan menyeluruh. Sesi-sesi holistik di JIVARAGA seperti yoga, sound healing, qigong, dan meditasi bisa membantu menenangkan pikiran, menyeimbangkan energi, dan mengembalikan kesadaran penuh atas tubuh dan pikiran. Beri ruang bagi diri untuk kembali hadir dan damai di dunia nyata.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai sesi healing di JIVARAGA klik:
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)