Selama ini ada kesan bahwa serangan jantung hanya menyasar orang-orang tua. Orang-orang yang secara fisik tidak sekuat waktu muda dan rentan terhadap berbagai penyakit.
Akan tetapi, kesan itu ternyata salah. Data Riset Dasar menunjukkan bagaimana terjadi peningkatan serangan jantung pada orang-orang usia muda. Mereka berusia sekitar 35 tahun sampai 50 tahun–usia produktif yang patut disayangkan ketika yang bersangkutan harus meninggal dunia. Serangan jantung itu sering mendadak dan tak terduga. Seseorang bisa saja kolaps meskipun beberapa jam sebelumnya tampak sehat tertawa-tawa.
Kita tahu, jantung merupakan pusat peredaran darah manusia. Dari jantung darah yang kaya akan oksigen dipompa ke seluruh tubuh, termasuk ke paru-paru dan otak. Jantung membutuhkan 5–20 persen pasokan darah dan oksigen untuk dapat bekerja secara efektif. Kalau pasokan tidak optimal akibat ada masalah sumbatan di pembuluh darah, maka otot jantung secara perlahan akan mati. Sumbatan itu muncul antara lain akibat tumpukan kolesterol dan zat lain dalam pembuluh darah.
Faktor keturunan penyakit jantung dalam keluarga patut diwaspadai. Selain itu, ada pula penyakit jantung bawaan sejak lahir. Oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan di rumah sakit untuk mengetahui kemungkinan faktor risiko penyakit jantung.
Selain itu, meskipun muda usia, seseorang patut mewaspadai gejala-gejala seperti tekanan darah tinggi, kadar kolestrol tinggi, terbiasa merokok, jarang olah raga, lebih banyak duduk, stres, dan pola tidur tidak teratur. Diabetes juga sering disebut sebagai faktor risiko kunci penyebab serangan jantung pada orang usia muda. Anda bisa dua atau empat kali lipat lebih mungkin meninggal dunia karena penyakit jantung dibandingkan bukan pengidap penyakit jantung.
