You are currently viewing Hati-Hati, Fluktuasi Hormon Memicu Depresi

Hati-Hati, Fluktuasi Hormon Memicu Depresi

  • Post author:
  • Post category:Health

Hormon terdiri atas dua jenis berdasarkan struktur kimiawinya yaitu hormon yang terbuat dari peptida (hormon peptida) dan hormon yang terbuat dari kolesterol (hormon steroid). Hormon itu dibentuk oleh kelenjar endokrin dan dibawa melalui aliran darah untuk memengaruhi aktivitas sel, jaringan, atau organ tubuh tertentu. Sebagian kelenjar endokrin berada di otak, seperti kelenjar hipotalamus dan pituitari.

Estrogen merupakan sekelompok hormon yang memiliki peran sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita dan proses reproduksinya. Hormon ini tidak hanya diproduksi dalam tubuh wanita, melainkan dalam tubuh pria dengan kadar yang jauh lebih rendah. Beberapa masalah kesehatan tertentu dapat menyebabkan kadar estrogen meningkat, seperti kegemukan, penyakit hati, dan tumor ovarium.

Fluktuasi hormon merupakan perubahan kadar hormon di dalam tubuh. Tingkat hormon memang secara alami berubah sepanjang hidup seseorang. Misalnya, baik pria maupun wanita akan mengalami lonjakan hormon seks selama masa pubertas dan penurunan kadar hormon seks seiring bertambahnya usia. Namun, ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan masalah dalam aktivitas harian.

Efek fluktuasi hormon secara umum dapat meliputi: perubahan berat badan yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan,  perasaan lelah atau lemah,perubahan menstruasi pada wanita, termasuk menstruasi yang tidak teratur atau bahkan menyakitkan, perubahan fungsi seksual, termasuk disfungsi ereksi pada pria, muncul jerawat kronis, mood yang naik turun, gangguan tidur, merasa murung, dan juga perubahan pada pertumbuhan rambut.Ketidakseimbangan hormon dapat disebabkan oleh pola hidup tidak seimbang, serta asupan makanan tidak sehat dan tidak bergizi.

Semua orang bisa mengalami ketidakseimbangan hormon karena tergantung pada pengaruh atau beban psikis. Fluktuasi hormon sering kali tidak dapat dihindari dan menjadi bagian dari fungsi khas tubuh. Namun, secara umum, tetap sehat dan aktif dapat membantu menjaga sistem endokrin tetap berfungsi dengan baik dan meminimalkan efek naik-turunnya hormon. Kita dapat membantu mengatur kadar hormon tetap seimbang dengan cara konsumsi makanan sehat dan seimbang,  perbanyak makan sayuran. berolahraga secara teratur, dan periksa ke dokter secara teratur, terutama jika punya riwayat keluarga dengan gangguan hormon.

Ketidakseimbangan membuat orang depresi, antara lain terganggu mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai proses berpikir, berperasaan dan berperilaku seseorang. Seseorang yang depresi memperlihatkan perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan, disertai perasaan sedih, kehilangan minat dan kegembiraan. Untuk mengendalikan fluktuasi hormon selain mengatur pola makan juga tidur yang cukup, kurangi penggunaan gadget di malam hari, berolahraga, hindari konsumsi banyak gula, konsumsi lemak sehat. Salah satu pemicu pada wanita adalah kondisi hormon. Wanita memiliki level hormon yang perubahannya lebih fluktiatif daripada pria. Pada pria, satu siklus hormon adalah 24 jam. Di sisi lain, siklus hormon wanita adalah 28 hari dan terdiri atas beberapa fase yang berbeda. Saat memasuki usia pubertas, wanita akan mengalami perubahan hormon yang berisiko menyebabkan depresi. Selain itu, wanita juga mengalami siklus menstruasi yang memicu munculnya gejala premenstruasi, seperti perubahan suasana hati. Secara umum, wanita tidak begitu memperhatikan kondisi tubuhnya. Misalnya, jika sakit diabaikan dan akhirnya menumpuk sehingga lebih rentan. Selain itu, wanita mempunyai kecenderungan lebih pemikir dibandingkan laki-laki. Wanita sering memikirkan sesuatu secara berlebihan yang membuatnya rentan mengalami stres dan depresi.

Jivaraga

Rumah aman & nyaman bagi kesehatan holistik membuka pintu untuk siapapun yang ingin hidup seimbang & bahagia