Pernahkah ketika sedang fokus menyelesaikan pekerjaan, sering mendadak muncul pikiran aneh dan membuat Anda merasa tidak nyaman? Mungkin Anda membayangkan melakukan sesuatu yang berbahaya atau mendapat gambaran mengkhawatirkan tentang suatu hal. Ini adalah yang disebut intrusive thoughts. Dampaknya, muncul rasa cemas dan bingung dalam diri yang menganggu aktivitas saat itu.
Instrusive thoughts yang terjadi sekali-sekali mungkin tidak terlalu mengganggu. Namun, jika berulang kali, bisa menimbulkan kecemasan yang berdampak pada kondisi emosional. Memahami intrusive thoughts adalah langkah awal untuk mengelolanya lebih baik.
Intrusive Thoughts adalah Muncul Tiba-Tiba
Intrusive thoughts (pikiran intrusif) adalah pikiran, gambaran, atau ide yang muncul tiba-tiba secara tidak disengaja dan bersifat mengganggu aktivitas. Menurut Healthline, pikiran ini sering melibatkan bayangan atau gambaran yang tidak diinginkan dan tidak nyaman. Tema-tema yang muncul sering melibatkan kekerasan, bahaya, atau perilaku yang tidak pantas.
Intrusive thoughts sering kali bersifat acak dan bisa muncul kapan saja. Pikiran ini tidak selalu berhubungan dengan pengalaman atau situasi yang sedang dihadapi. Misalnya, mendadak Anda membayangkan mengalami kecelakaan. Padahal, Anda sedang duduk aman dan nyaman.
Hal tersebut yang membuat instrusive thoughts jadi momok menakutkan. Pemikiran ini dapat datang tanpa peringatan dan bisa membuat kita terjebak dalam lingkaran kecemasan. Meski demikian, jika kita dapat mengelolanya, pikiran ini dapat cepat berlalu .
Intrusive Thoughts adalah Hal Umum
Hampir setiap orang pernah mengalami intrusive thoughts. Oleh karena itu, Healthline menyebutkan bahwa intrusive thoughts umum terjadi dan dialami oleh hampir semua orang dari waktu ke waktu. Apalagi, pikiran ini bersifat sementara dan tidak mencerminkan keinginan atau karakter seseorang.
WebMD menyebutkan bahwa sebuah survei global menemukan sebanyak 93% responden pernah memiliki setidaknya satu instrusive thoughts dalam kurun tiga bulan. Hal ini terjadi pada orang-orang dengan atau tanpa kondisi kesehatan mental yang terdiagnosis.
Intrusive thoughts tersebut menjadi masalah ketika mulai menganggu kehidupan sehari-hari dan sering menimbulkan kecemasan. Jika Anda begitu terobsesi dengan intrusive thoughts hingga menganggu kehidupan sehari-hari Anda, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan mental. Intrusive thought adalah dapat menjadi gejalan anxiety, depresi, hingga gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Baca Juga: Mengatasi Depresi dengan Access Bars: Terapi Energi untuk Kesehatan Mental
Penyebab Intrusive Thoughts adalah Stres hingga Kimiawi Otak
Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap munculnya intrusive thoughts:
1. Stres dan kecemasan
Stres tinggi atau kecemasan dapat membuat otak lebih mudah terpicu untuk menghasilkan pikiran acak yang mengganggu. Saat kita cemas, otak sering kali bekerja lebih cepat dan memunculkan pikiran negatif atau mengganggu sebagai respons terhadap tekanan tersebut.
2. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)
Orang dengan OCD sering mengalami intrusive thoughts yang berulang dan sulit dikendalikan. Ini sering kali berfokus pada kekhawatiran atau ketakutan yang mendalam. Pikiran ini dapat menimbulkan perasaan bersalah atau cemas yang intens.
3. Pengalaman Traumatis
Trauma atau pengalaman buruk yang belum sepenuhnya diproses dapat memicu intrusive thoughts. Ini bisa menjadi cara otak mengulang atau mencoba memproses kembali pengalaman tersebut, meskipun sudah terjadi di masa lalu.
4. Gangguan kecemasan umum (GAD)
Pada individu dengan gangguan kecemasan umum, pikiran negatif atau khawatir sering kali datang tanpa diundang. Intrusive thoughts ini biasanya berhubungan dengan kekhawatiran tentang hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan atau ketakutan yang berlebihan terhadap situasi tertentu.
5. Ketidakseimbangan hormon atau kimiawi otak
Perubahan dalam hormon, seperti saat stres berat atau perubahan suasana hati, dapat memengaruhi neurotransmiter di otak. Hal ini dapat membuat intrusive thoughts lebih mudah muncul dan lebih sulit untuk diabaikan atau ditangani.
Ciri-Ciri Intrusive Thoughts
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan munculnya intrusive thoughts. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Tidak diinginkan dan mengganggu
Pikiran ini muncul tiba-tiba dan tanpa diundang, sering kali bertentangan dengan keinginan atau nilai-nilai pribadi seseorang. Ini dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
2. Keterpaksaan
Intrusive thoughts sering kali datang dengan perasaan terpaksa atau sulit dikendalikan. Anda mungkin merasa seolah-olah tidak bisa mengabaikan pikiran tersebut, bahkan ketika Anda ingin melakukannya.
3. Isi pikiran yang negatif atau menakutkan
Biasanya, intrusive thoughts berisi skenario negatif, kekhawatiran, atau ketakutan ekstrem, seperti membayangkan hal-hal berbahaya atau situasi yang menakutkan.
4. Hadir rasa cemas
Pikiran-pikiran ini sering kali disertai dengan kecemasan atau ketakutan. Anda juga jadi merasa cemas, bingung, atau bahkan malu karena mengalami pikiran tersebut.
5. Kepedulian yang berlebihan terhadap makna pikiran
Sering kali, individu yang mengalami intrusive thoughts merasa sangat khawatir tentang makna dari pikiran-pikiran ini. Mereka mungkin takut bahwa pikiran tersebut mencerminkan karakter atau niat yang sebenarnya. Padahal, kenyataannya, intrusive thoughts tidak mencerminkan keinginan sejati seseorang.
6. Berulang dan tak terkendali
Intrusive thoughts cenderung muncul berulang kali dan terasa sulit untuk diabaikan. Bahkan, saat sedang berusaha untuk tidak memikirkannya.
Cara Menghadapi Intrusive Thoughts
Menghadapi intrusive thoughts adalah suatu tantangan. Beberapa strategi yang dapat membantu menghadapinya, antara lain:
1. Sadari dan terima
Langkah pertama adalah menyadari bahwa intrusive thoughts adalah hal yang umum dan normal. Alih-alih mencoba untuk menolak atau melawan pikiran-pikiran ini, terimalah keberadaannya. Ingatlah bahwa hanya karena Anda memikirkan sesuatu, itu tidak berarti Anda akan melakukannya.
2. Alihkan perhatian
Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk merenungkan intrusive thoughts justru dapat memperburuk kecemasan. Cobalah untuk mengalihkan perhatian Anda ke aktivitas lain yang Anda nikmati, seperti berolahraga, membaca, atau berkumpul dengan teman.
3. Praktik mindfulness
Mindfulness adalah teknik yang dapat membantu Anda menjadi lebih sadar akan pikiran dan perasaan Anda tanpa menilai atau menghakimi mereka. Dengan berlatih mindfulness, Anda dapat belajar untuk memperhatikan intrusive thoughts tanpa terjebak di dalamnya.
4. Menulis jurnal
Menulis tentang pengalaman Anda dalam sebuah jurnal dapat menjadi cara yang baik untuk mengeluarkan pikiran dari kepala Anda. Ini dapat membantu Anda melihat pikiran-pikiran ini dengan lebih jelas dan mengurangi dampak emosionalnya.
5. Bicaralah dengan seseorang
Jika intrusive thoughts menjadi terlalu mengganggu, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional. Terapis dapat membantu Anda mengidentifikasi pola pikir yang mendasarinya dan memberikan strategi untuk menghadapinya.
Mengalami intrusive thoughts bisa terasa melelahkan dan mengganggu. Namun penting untuk diingat bahwa pikiran ini adalah bagian dari mekanisme otak dan tidak mencerminkan siapa diri Anda sebenarnya. Menyadari bahwa pikiran tersebut bersifat sementara dapat membantu meredakan kecemasan.
Jika Anda merasa bahwa instrusive thoughts ini mulai memengaruhi kualitas hidup Anda, berkonsultasi dengan profesional adalah langkah yang bijak. Di JIVARAGA, Anda dapat menemukan dukungan yang ramah dan holistik untuk menghadapi tantangan mental dan emosional ini.
Dengan bantuan para ahli, Anda bisa mempelajari teknik mindfulness, meditasi, atau terapi yang tepat untuk memahami serta mengelola pikiran-pikiran tersebut, sehingga Anda dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh kendali.
Untuk informasi lebih lanjut dan booking kelas meditasi, mindfulness, dan konsultasi lainnya di JIVARAGA, klik ke:
https://jivaraga.com/jivaraga-space/
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)