Cara Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Klasik saat Kumpul Keluarga di Idul Fitri dengan Mindful

Momen Idul Fitri identik dengan tradisi silaturahmi dan kumpul keluarga besar. Suasana hangat, makanan lezat, dan tawa bersama tentu jadi hal yang dirindukan. Namun, tak jarang, momen ini juga diwarnai dengan pertanyaan-pertanyaan personal yang bisa bikin tidak nyaman. Mulai dari status pernikahan hingga urusan pekerjaan, semuanya seakan sah untuk ditanyakan.

Mengapa Kumpul Keluarga Terasa Mengesalkan bagi Sebagian Orang?

Tak semua orang merasa antusias saat waktunya kumpul keluarga di hari Lebaran. Meski ada niat baik untuk bersilaturahmi, kadang suasananya berubah jadi medan interogasi. Pertanyaan-pertanyaan yang datang tanpa diminta, seperti “Kapan lulus?”, “Kerjanya apa sekarang?”, atau “Kapan punya anak lagi?” bisa terasa menekan. 

Padahal, tak semua orang siap membagikan cerita hidupnya. Itulah mengapa kumpul keluarga bisa terasa mengesalkan, meskipun maksud di balik pertanyaan itu mungkin hanya basa-basi. 

6 Pertanyaan Umum saat Kumpul Keluarga dan Cara Menjawabnya

kumpul keluarga 2

Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering muncul saat kumpul keluarga di momen Idul Fitri, serta cara meresponsnya dengan tenang dan mindful:

1. “Kapan Nikah?”

Ini adalah “pertanyaan sejuta umat” yang paling sering ditanyakan kepada mereka yang masih sendiri. Untuk menjawabnya secara mindful, coba katakan dengan senyum, “Doakan saja ya, yang terbaik sedang dalam proses.” Kalimat ini netral dan tidak membuka ruang debat.

2. “Kapan Punya Anak Lagi?”

Bagi pasangan yang sudah menikah, pertanyaan ini bisa sangat sensitif. Jawaban mindful yang bisa digunakan adalah, “Kami sedang menikmati waktu yang ada dulu, doakan yang terbaik ya.” Hindari membalas dengan ketus, walau hati terasa tersinggung.

3. “Kerjanya Apa Sekarang?” atau “Kapan Punya Kerjaan Tetap?”

Untuk yang sedang mencari pekerjaan atau belum punya pekerjaan tetap, ini bisa jadi pertanyaan menyakitkan. Jawab dengan tenang, “Sekarang masih fokus di beberapa proyek freelance, sambil cari peluang yang cocok. Terima kasih sudah perhatian.” Memberikan jawaban yang tetap positif bisa meredakan rasa canggung.

4. “Kapan Lulus?”

Untuk mahasiswa tingkat akhir, ini pertanyaan yang bikin deg-degan. Jawaban mindful seperti, “Sedang proses, tinggal beresin skripsi. Doakan lancar ya,” bisa menyampaikan situasi tanpa merasa ditekan.

5. “Kok Badannya Makin…?”

Komentar soal fisik, baik itu berat badan naik atau turun, sering terdengar. Jika ini terjadi, tanggapi dengan kalimat ringan seperti, “Iya ya, mungkin efek Lebaran juga, haha,” lalu alihkan topik. Tidak perlu menjelaskan panjang lebar tentang tubuhmu.

6. “Gimana, udah sukses belum?”

Pertanyaan ini bisa memancing rasa tidak aman. Cukup jawab dengan, “Masih terus belajar dan berkembang, alhamdulillah ada saja rezekinya.” Jawaban ini menyiratkan optimisme tanpa membahas detail.

Kalau Anda ingin belajar cara merespons dengan lebih tenang dan tidak reaktif saat kumpul keluarga atau menghadapi situasi emosional lainnya, kamu bisa mulai belajar mindfulness di JIVARAGA. 

Di sini, Anda akan dibimbing untuk mengenali pola pikir, mengelola emosi, dan menghadirkan kesadaran penuh dalam setiap momen lewat berbagai sesi mindfulness. Dengan latihan yang konsisten, kamu bisa lebih siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan tak terduga dengan hati yang lebih lapang.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai sesi mindfulness di JIVARAGA klik:

https://jivaraga.com/

Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:

https://wa.me/6281188811338

Juga, di Instagram:

https://www.instagram.com/jivaragaspace

(Foto: Freepik, Pexels)

Leave a Reply