You are currently viewing Mental Breakdown adalah Hasil dari Beban Emosional, Ini 8 Cara Mengatasi yang Komprehensif

Mental Breakdown adalah Hasil dari Beban Emosional, Ini 8 Cara Mengatasi yang Komprehensif

Kian hari, dunia terasa semakin kompleks dan penuh tuntutan. Dari tuntutan pekerjaan yang tinggi hingga tanggung jawab keluarga dapat membuat kita merasa kewalahan. Pada satu titik, kita merasa segala sesuatu terlalu berat untuk ditanggung sendiri hingga mengalami mental breakdown. Guncangan mental atau mental breakdown adalah situasi seseorang tidak mampu mengatasi beban emosional dan psikologis dalam hidupnya.

Simak terus artikel ini untuk mengetahui mental breakdown adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Memahami mental breakdown adalah cara utama supaya kita lebih siap untuk berhadapan dan menangani situasi penuh stres dan tekanan emosional.

Mental Breakdown adalah Kewalahan secara Emosional

Mental breakdown adalah kondisi ketika seseorang merasa sangat kewalahan secara emosional dan mental hingga tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal. Penyebabnya, biasanya, hasil dari stres kronis, kecemasan, depresi, atau kombinasi dari berbagai faktor yang memengaruhi kesehatan mental seseorang.  Mayo Clinic menyebutkan bahwa mental breakdown memengaruhi kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya sendiri dan melakukan tugas serta akivitas sehari-hari.

Sebenarnya, para ahli kesehatan tidak menggunakan lagi istilah mental breakdown dalam diagnosis resminya. Melainkan, istilah yang sering digunakan untuk mengindikasikan masalah kesehatan yang menyebabkan krisis mental.

Istilah mental breakdown sering digunakan untuk menggambarkan periode krisis emosional yang parah akibat stres, kecemasan, atau depresi.  Mental breakdown menunjukkan bahwa seseorang mungkin memerlukan bantuan profesional untuk mengatasi beban emosional yang mereka alami.

Gejala-Gejala Mental Breakdown adalah Bervariasi

MENTAL BREAKDOWN ADALAH

Gejala-gejala mental breakdown dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Namun, beberapa tanda umum yang sering muncul meliputi:

  • Kelelahan emosional dan fisik: Merasa lelah yang tidak kunjung hilang, meskipun sudah beristirahat atau tidur.
  • Perubahan perilaku: Mengalami perubahan signifikan dalam perilaku, seperti menarik diri dari aktivitas sosial, kehilangan minat dalam hobi, atau mengabaikan tanggung jawab sehari-hari.
  • Gangguan tidur: Mengalami kesulitan tidur seperti insomnia atau tidur berlebihan. Tidur yang terganggu dapat memperburuk kondisi mental seseorang.
  • Kecemasan dan serangan panik: Merasakan kecemasan yang intens, serangan panik, atau perasaan takut yang berlebihan terhadap situasi sehari-hari.
  • Perubahan pola makan: Mengalami perubahan drastis dalam pola makan, seperti makan berlebihan atau tidak mau makan sama sekali.
  • Rasa putus asa yang intens: Merasa tidak ada harapan, kehilangan tujuan hidup, atau mengalami pikiran negatif yang terus-menerus.
  • Kesulitan berkonsentrasi: Kesulitan dalam fokus pada tugas-tugas sehari-hari. Akibatnya, kinerja atau produktivitas untuk bekerja atau belajar jadi terganggu.
  • Masalah fisik: Mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau ketegangan otot yang tidak bisa dijelaskan secara medis.
  • Perubahan emosi yang ekstrem: Mengalami perubahan emosi yang cepat dan ekstrem, dari sedih yang mendalam hingga marah yang tidak terkendali.

Cara Mengatasi Mental Breakdown

Menghadapi mental breakdown memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terarah. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami mental breakdown, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu:

1. Mencari bantuan profesional

Konsultasikan dengan seorang psikolog atau psikiater untuk mendapatkan evaluasi dan dukungan profesional. Terapis dapat membantu mengidentifikasi penyebab mental breakdown dan merencanakan strategi pengobatan yang tepat, seperti terapi kognitif perilaku (CBT) atau obat-obatan jika diperlukan.

2. Cari dukungan sosial

Jangan segan membagikan atau berbagi perasaan dan pengalaman dengan teman, keluarga, atau komunitas tertentu dapat memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan.

Bergabung dengan komunitas bisa memberikan rasa memiliki dan pemahaman bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini.

3. Lakukan teknik relaksasi

Coba untuk latihan meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres. Praktik ini membantu menenangkan pikiran, meredakan ketegangan fisik yang sering menyertai stres emosional, dan meningkatkan fokus. Pada akhirnya, akan meningkatkan kesehatan mental.

4. Mengatur waktu untuk diri sendiri

Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai, seperti membaca, mendengarkan musik, atau berjalan-jalan di alam. Aktivitas ini dapat memberikan rasa kebahagiaan dan mengalihkan perhatian dari stres.

Pastikan juga Anda mendapatkan istirahat yang cukup dan tidur yang berkualitas. Istirahat yang cukup penting untuk pemulihan mental dan fisik.

5. Menjalani pola hidup sehat

Konsumsi makanan bergizi yang seimbang untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Hindari makanan cepat saji dan pilih makanan yang kaya akan vitamin dan mineral.

Lakukan juga olahraga secara teratur untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Olahraga melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan perasaan bahagia.

6. Membuat rencana manajemen stres

Kenali dan identifikasi sumber stres dalam hidup Anda. Mengetahui penyebab stres dapat membantu dalam merencanakan langkah-langkah untuk mengatasinya.

Atur waktu Anda dengan baik dan hindari menunda-nunda. Membuat daftar tugas dan prioritas dapat membantu mengurangi perasaan kewalahan.

7. Mengembangkan keterampilan koping yang positif

Lakukan praktik mindfulness dan teknik-teknik peningkatan kesadaran lainnya dapat membantu Anda tetap berada di saat sekarang dan mengurangi kecemasan. Dapat juga sambil menulis tentang perasaan dan pengalaman Anda dalam jurnal. Penulisan jurnal dapat membantu melepaskan emosi dan memberikan wawasan tentang pola pikir dan perasaan Anda.

8. Terapi alternatif

Melibatkan diri dalam terapi seni seperti melukis atau menggambar dapat menjadi cara ekspresif untuk melepaskan emosi yang terpendam. Anda juga dapat mendengarkan atau bermain musik untuk memberikan efek menenangkan dan meningkatkan mood. Salah satunya terapi suara untuk pemulihan di JIVARAGA (sound healing).

Menghadapi mental breakdown memang memerlukan langkah-langkah yang tepat untuk pemulihan. Salah satu tempat yang dapat membantu Anda dalam proses ini adalah JIVARAGA, yang menawarkan berbagai sesi untuk mendukung kesehatan mental dan emosional Anda.

Di JIVARAGA, Anda bisa mengikuti kelas meditasi yang dirancang untuk menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Atau, yoga yang memperkuat tubuh dan membantu menyeimbangkan emosi.

Anda bisa juga mengikuti sesi sound healing di JIVARAGA yang akan membantu menyelaraskan energi tubuh dan pikiran Anda dengan kekuatan suara. Jika membutuhkan pendekatan yang lebih personal, Anda dapat berkonsultasi pribadi dengan profesional yang berpengalaman.

Untuk informasi lebih lanjut atau booking berbagai sesi dan kelas di JIVARAGA, dapat menghubungi:

https://wa.me/6281188811338

Dan, follow Instagram JIVARAGA di:

https://www.instagram.com/jivaragaspace

Dengan berbagai fasilitas ini, JIVARAGA dapat menjadi tempat yang ideal untuk memulihkan diri dari mental breakdown dan kembali menemukan keseimbangan dalam hidup Anda.

(Foto: Freepik)