Mood swing saat PMS adalah hal yang sudah umum dialami oleh banyak perempuan. Perubahan suasana hati yang tiba-tiba sering muncul menjelang menstruasi. Meski begitu, kondisi ini tetap bisa memicu kelelahan, mengganggu hubungan dengan orang lain, dan menurunkan produktivitas. Agar mood swing saat PMS tidak menghambat aktivitas, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mengelolanya.
Definisi Mood Swing PMS
Premenstrual Syndrome (PMS), atau Sindrom Pramenstruasi, adalah kumpulan gejala fisik dan emosional yang dialami oleh sebagian besar wanita menjelang menstruasi. Kondisi ini biasanya terjadi dalam periode 1-2 minggu sebelum menstruasi dan mereda setelah haid mulai.
Mood swing adalah perubahan suasana hati yang drastis dan cepat. Seseorang bisa merasa sangat bahagia, tiba-tiba merasa cemas, marah, atau sedih tanpa alasan yang jelas. Perubahan tersebut bisa terjadi dalam waktu singkat. Seseorang jadi merasa emosi mereka sulit diprediksi atau dikendalikan.
Selama PMS, mood swing terjadi akibat fluktuasi hormon. Terutama, penurunan kadar estrogen dan progesteron yang memengaruhi produksi neurotransminter—seperti serotonin yang berperan mengatur suasana hati.
Ketika kadar serotonin menurun, wanita bisa lebih mudah merasa cemas, marah, atau tertekan. Selain perubahan hormon, faktor lain seperti stres, kelelahan, atau pola makan juga bisa memperburuk gejala mood swing selama PMS.
Penyebab Mood Swing PMS
Perubahan suasana hati yang tiba-tiba, atau mood swing, saat PMS memang mengganggu. Penyebabnya sendiri bervariasi. Berikut adalah lima faktor utama yang menyebabkan mood swing selama PMS:
1. Fluktuasi hormon
Selama siklus menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron mengalami fluktuasi yang signifikan. Menjelang menstruasi, penurunan kadar hormon ini dapat memengaruhi neurotransmiter di otak—seperti serotonin—yang berperan dalam mengatur suasana hati. Hal ini membuat seseorang lebih rentan terhadap perubahan emosi.
2. Kadar serotonin yang menurun
Serotonin, dikenal sebagai “hormon kebahagiaan”, dapat menurun selama PMS. Ketika kadar serotonin berkurang, seseorang cenderung merasa lebih cemas, depresi, atau mudah marah. Ini dapat berkontribusi pada mood swing.
3. Stres
Tingkat stres yang tinggi dapat memperburuk gejala PMS, termasuk mood swing. Stres dapat merangsang pelepasan hormon kortisol. Hal ini akan memengaruhi keseimbangan hormon lainnya dan memperburuk fluktuasi suasana hati.
4. Kekurangan tidur
Kurang tidur selama periode PMS dapat memperburuk kondisi emosional. Tidur yang tidak cukup menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan membuat tubuh lebih sensitif terhadap perubahan emosional.
5. Perubahan gula darah
Pola makan yang tidak seimbang atau konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah. Hal ini berpengaruh pada energi dan mood yang menyebabkan perubahan suasana hati dengan cepat.
Dampak Mood Swing selama PMS
Kondisi ini tidak hanya memengaruhi suasana hati, tetapi juga kehidupan sehari-hari secara keseluruhan. Berikut lima dampak yang sering terjadi:
1. Hubungan interpersonal terganggu
Perubahan suasana hati yang tiba-tiba dapat memicu konflik atau kesalahpahaman dalam hubungan dengan pasangan, keluarga, atau teman.
2. Penurunan produktivitas
Mood swing sering membuat seseorang sulit berkonsentrasi, kehilangan motivasi, atau merasa kelelahan emosional. Hal ini dapat berdampak pada pekerjaan atau aktivitas harian.
3. Meningkatkan stres dan kecemasan
Emosi yang tidak stabil dapat memperburuk tingkat stres dan memicu rasa cemas. Terutama, jika mood swing berlangsung dalam waktu yang lama.
4. Kelelahan emosional
Fluktuasi suasana hati yang terus-menerus dapat membuat seseorang merasa lelah secara mental dan emosional. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dengan diri sendiri sehingga menurunkan kepercayaan diri.
5. Menurunkan kesehatan fisik
Emosi yang tidak terkendali dapat memperburuk gejala fisik PMS, seperti sakit kepala atau kelelahan.
Cara Mengelola Mood Swing PMS
Mood swing saat PMS mungkin tidak dapat dihindari. Namun, bisa dikelola supaya tidak menimbulkan lebih banyak dampak negatif. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Perhatikan pola makan
Konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Kestabilan gula diri ini berperan penting dalam mengatur suasana hati. Hindari juga makanan tinggi gula dan kafein karena dapat memperburuk mood swing.
2. Rutin berolahraga
Aktivitas fisik seperti berjalan, yoga, atau aerobik ringan dapat merangsang produksi endorfin—hormon yang membantu meningkatkan suasana hati. Berolahraga juga efektif dalam mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
3. Tidur yang cukup
Kurang tidur dapat memperburuk mood swing saat PMS. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam. Cobalah tidur pada jam yang sama setiap hari untuk menjaga pola tidur yang sehat.
4. Dukungan sosial
Berbagi perasaan dengan teman atau keluarga dapat meringankan beban emosional. Jika diperlukan, konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
5. Kelola mood dengan teknik relaksasi
Teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, atau journaling dapat membantu meredakan mood swing dan memberikan ketenangan pikiran. Meluangkan waktu untuk diri sendiri juga penting untuk mengelola emosi.
JIVARAGA dapat membantu Anda mengelola mood swing saat PMS. Melalui sesi-sesi seperti mindfulne, atau sound bath Anda dapat meredakan stres dan mengembalikan keseimbangan emosi. Praktik mindfulness meningkatkan kesadaran akan emosi. Sedangkan, sound bath dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
Tidak hanya itu, ikuti kelas yoga dan meditasi yang dapat membantu merangsang pelepasan hormon endorfin. Hormon tersebut akan membantu meningkatkan suasana hati.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai sesi-sesi JIVARAGA untuk mengelola mood swing, klik:
https://jivaraga.com/jivaraga-space/
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)