You are currently viewing Ketika Pikiran Terlalu Penuh, Overstimulated adalah Penyebab Lelah Mental yang Sering Tak Terlihat

Ketika Pikiran Terlalu Penuh, Overstimulated adalah Penyebab Lelah Mental yang Sering Tak Terlihat

Pernah merasa sangat lelah padahal tidak banyak aktivitas fisik yang dilakukan? Atau tiba-tiba merasa ingin menyendiri setelah berada di keramaian? Mungkin itu bukan sekadar lelah biasa. Bisa jadi, kamu sedang mengalami kondisi yang disebut overstimulated. Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh rangsangan ini, overstimulated adalah kondisi yang semakin sering terjadi tanpa kita sadari.

Apa Itu Overstimulated?

Dalam dunia modern, kita terus-menerus dibanjiri informasi, suara, cahaya, dan aktivitas sosial. Tanpa disadari, hal-hal ini bisa membebani sistem saraf kita. Overstimulated adalah kondisi ketika otak dan indra kita menerima terlalu banyak rangsangan dalam waktu yang singkat. 

Rangsangan ini bisa datang dari suara bising, cahaya terang, notifikasi ponsel yang tiada henti, interaksi sosial yang melelahkan, atau tekanan pekerjaan yang terus-menerus. Saat terlalu banyak informasi yang masuk dan tanpa cukup waktu untuk memproses dan beristirahat, menurut Therapist.com, tubuh merespons dengan kelelahan, kegelisahan, bahkan shutdown emosional.

Kondisi ini dikabarkan sering dialami oleh anak-anak atau individu dengan sensitivitas sensorik tinggi. Meski demikian, orang dewasa juga tidak terhindarkan. Saat kamu mulai merasa sulit berkonsentrasi, cepat tersinggung, atau ingin menghindari kontak sosial setelah hari yang sibuk, bisa jadi kamu sedang overstimulated.

5 Tanda Seseorang Mengalami Overstimulated

overstimulated adalah 2

Setiap orang bisa mengalami overstimulated, tapi tidak semua menyadari gejalanya. Berikut beberapa tanda umum yang perlu kamu waspadai.

1. Cepat lelah secara mental 

Kamu merasa lelah meski baru beberapa jam beraktivitas, terutama setelah berada di tempat ramai atau menghadapi banyak tugas sekaligus.

2. Sulit fokus adalah tanda overstimulated

Healthline menyebutkan bahwa overstimulated akan membuat pikiran terasa penuh dan sulit untuk menyaring informasi atau menyelesaikan tugas sederhana.

3. Mudah tersinggung 

Perubahan emosi yang drastis dan cenderung reaktif adalah salah satu tanda sistem saraf yang kelebihan beban.

4. Ingin menghindari sosial 

Keinginan untuk menyendiri atau menghindari percakapan, bahkan dengan orang terdekat.

5. Sensitivitas terhadap suara atau cahaya 

Menurut Calm.com, overstimulated menyebabkan segala sesuatunya terasa too much. Kamu merasa terganggu oleh suara kecil atau cahaya terang yang biasanya tidak menjadi masalah.

Penyebab Overstimulated adalah Beragam

Berikut beberapa penyebab umum mengapa kamu mungkin merasa terlalu terstimulasi.

1. Kebisingan berlebih

Suara bising dari ponsel, alat rumah tangga, atau keramaian bisa memicu stres sensorik, terutama jika datang bersamaan.

2. Terlalu banyak tuntutan atau tugas dalam satu waktu

Menyiapkan makan malam sambil menjawab email kantor dan membantu anak mengerjakan PR dapat membebani pikiran dan tubuh secara bersamaan.

3. Notifikasi tak henti

Pesan teks, email, dan media sosial terus-menerus membuat otak sulit beristirahat. Bahkan saat jeda, kita sering tetap terhubung dengan layar.

4. Sentuhan fisik terus-menerus

Bagi orang tua, terutama yang punya anak kecil atau sedang menyusui, stimulasi dari sentuhan bisa terasa berlebihan dan melelahkan.

5. Suasana sekitar ramai dan tidak teratur

Tempat ramai seperti pesta atau supermarket memicu kerja otak ekstra untuk memproses suara, gerakan, dan interaksi sosial yang datang bersamaan.

6. Kurang waktu istirahat

Tanpa waktu santai untuk membaca, menonton, atau sekadar diam, sistem saraf tak punya kesempatan untuk pulih.

7. Kurang tidur

Tidur yang cukup penting untuk mengatur ulang sistem saraf. Kurang tidur membuat stimulasi sehari-hari terasa lebih berat dan melelahkan.

5 Cara Mengatasi Overstimulated yang Mudah

Mengatasi stimulasi berlebihan berarti mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparan rangsangan sensorik dan membantu otak memproses informasi secara lebih efektif. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu terapkan.

1. Batasi penggunaan gadget

Notifikasi dan scroll tanpa henti bisa membuat otak terus aktif, bahkan saat ingin tidur. Jauhkan ponsel 30 menit sebelum tidur untuk membantu otak tenang.

2. Atur kebisingan

Terlalu banyak suara bisa melelahkan indra. Matikan TV jika tak ditonton, kecilkan atau nonaktifkan volume aplikasi saat menggulir media sosial.

3. Tetapkan batasan sehat

Kamu tak harus hadir di semua acara atau membalas pesan secepatnya. Belajar berkata “tidak” demi menjaga ruang pribadi dan ketenangan.

4. Permudah pengambilan keputusan

Kurangi pilihan harian dengan meal plan, lemari pakaian kapsul, atau rutinitas pagi sederhana agar pikiran tidak cepat lelah.

5. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Sekadar belanja sendiri, menyetir sambil dengar musik, atau 10 menit di kamar mandi bisa memberi jeda yang menyegarkan bagi otak dan emosi.

6. Latih mindfulness

Teknik seperti pernapasan dalam, meditasi, dan grounding sangat efektif untuk menenangkan sistem saraf dan mengurangi efek stimulasi berlebih.

7. Hindari multitasking berlebihan

Fokuslah pada satu tugas dalam satu waktu. Multitasking justru memperbesar beban mental dan mempercepat kelelahan. Prioritaskan pekerjaan dan beri jeda sebelum berpindah ke tugas berikutnya.

8. Konsultasi dengan profesional

Jika stimulasi berlebih mulai mengganggu aktivitas harian atau kesehatan mentalmu, pertimbangkan untuk berbicara dengan terapis atau konselor. Mereka dapat membantumu mengenali pemicu dan memberikan strategi yang sesuai untuk mengelolanya.

Itulah beberapa cara untuk mengatasi overstimulated. Jika kamu merasa sering overstimulated dan butuh panduan untuk menenangkan tubuh dan pikiran secara lebih menyeluruh, kamu bisa mengikuti berbagai sesi di JIVARAGA. 

Mulai dari mindfulness, yoga, hingga sound bath, setiap sesi dirancang untuk membantumu kembali ke pusat dirimu dan membangun ketahanan terhadap stres. Karena overstimulated adalah panggilan tubuh yang perlu kita dengarkan dan kamu tidak harus menghadapinya sendirian.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai sesi healing di JIVARAGA klik:

https://jivaraga.com/

Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:

https://wa.me/6281188811338

Juga, di Instagram:

https://www.instagram.com/jivaragaspace

(Foto: Freepik, Pexels)

Leave a Reply