Nyeri lambung sering kali disalahartikan hanya sebagai efek samping dari pola makan yang buruk atau konsumsi makanan pedas. Padahal, faktor psikologis seperti stres juga berperan besar sebagai penyebab nyeri lambung yang sering luput disadari.
Apa Itu Nyeri Lambung?
Nyeri lambung adalah kondisi tidak nyaman atau sakit pada bagian perut atas yang biasanya disebabkan oleh peningkatan asam lambung, iritasi, atau peradangan pada dinding lambung. Gejalanya bisa berupa rasa perih, kembung, mual, hingga sensasi terbakar di ulu hati.
Cleveland Clinic menyebutkan bahwa jika dibiarkan, nyeri lambung dapat berkembang menjadi masalah serius. Seperti, gastritis kronis, tukak lambung, atau bahkan komplikasi yang membutuhkan tindakan medis lebih lanjut. Penting untuk mengenali pemicunya secara menyeluruh, termasuk stres yang kerap diabaikan sebagai salah satu penyebab nyeri lambung.
Lima Alasan Stres dapat Menjadi Penyebab Nyeri Lambung

Banyak orang tidak menyadari bahwa tekanan emosional dan mental bisa berdampak langsung pada kesehatan pencernaan. Faktanya, stres adalah salah satu penyebab nyeri lambung yang paling umum namun sering tidak dikenali. Ini alasannya stres bisa menimbulkan nyeri lambung.
1. Peningkatan produksi asam lambung
Saat seseorang mengalami stres, dari artikel di Uchicagomedicine.com, tubuh merespons dengan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang dapat meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini memicu iritasi pada dinding lambung yang menyebabkan nyeri.
2. Gangguan keseimbangan mikrobiota usus
Stres kronis terbukti dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus. Hal ini, menurut Calm Clinic, berdampak pada sistem pencernaan dan memperburuk gejala nyeri lambung.
3. Perubahan pola makan saat stres
Banyak orang cenderung makan secara berlebihan, tidak teratur, atau mengonsumsi makanan tidak sehat saat stres. Ini semuanya dapat memperparah kondisi lambung.
4. Respons saraf lambung terhadap stres
Sistem saraf enterik (otak kedua di saluran pencernaan) sangat sensitif terhadap stres. Aktivitas saraf yang berlebihan dapat meningkatkan kontraksi otot lambung yang menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman.
5. Penurunan kemampuan tubuh dalam penyembuhan alami
Stres menurunkan fungsi kekebalan tubuh dan memperlambat proses penyembuhan, termasuk dalam memperbaiki iritasi pada lapisan lambung.
Mengatasi Penyebab Nyeri Lambung secara Holistik
Mengelola stres dengan pendekatan menyeluruh dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah kambuhnya nyeri lambung. Berikut lima cara holistik yang bisa dicoba:
1. Latihan pernapasan
Teknik ini membantu menenangkan sistem saraf dan menurunkan kadar stres, sehingga mengurangi produksi asam lambung berlebih.
2. Mindfulness dan meditasi
Melatih kesadaran penuh membantu mengurangi pikiran negatif dan tekanan batin yang berdampak pada kesehatan lambung.
3. Aktivitas fisik teratur
Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga dapat menstabilkan hormon stres dan memperlancar sistem pencernaan.
4. Tidur yang cukup dan berkualitas
Kurang tidur memicu stres dan memperburuk kondisi lambung. Menjaga waktu tidur yang teratur dapat memberi waktu pemulihan optimal bagi tubuh.
5. Pola makan mindful
Menghindari makan terburu-buru dan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sangat penting dalam mencegah nyeri lambung akibat stres.
Menjadikan tubuh dan pikiran sebagai satu kesatuan yang saling memengaruhi adalah kunci dalam memahami penyebab nyeri lambung secara menyeluruh. Jika Anda merasa stres sering kali berujung pada masalah lambung, saatnya mempertimbangkan pendekatan holistik. JIVARAGA menghadirkan berbagai program wellness yang bisa membantu Anda mengelola stres secara mendalam. JIVARAGA akan membantu tubuh dan pikiran pulih, termasuk dari nyeri lambung yang kerap datang diam-diam.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai sesi wellness di JIVARAGA klik:
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)