Banyak orang yang menganggap perilaku asertif dalam bekerja adalah hal yang sulit dijalani. Padahal, di dunia kerja yang penuh tantangan, penting untuk memiliki kemampuan berkomunikasi yang tegas dan jujur. Di sinilah peran perilaku asertif hadir. Kemampuan ini melibatkan kemampuan berbicara dan berekspresi dengan jelas, tapi tidak merugikan orang lain.
Sama seperti kemampuan lain, perilaku asertif adalah sikap yang dapat dikembangkan dengan latihan dan self-awareness. Dengan begitu, dapat tercapai komunikasi yang lebih efektif sekaligus meningkatkan kesejahteraan di tempat kerja.
Apa itu Perilaku Asertif dalam Pekerjaan?
Perilaku asertif dalam pekerjaan adalah kemampuan untuk mengungkapkan perasaan, kebutuhan, dan pendapat secara langsung dan jujur tanpa merugikan orang lain. Ini adalah kemampuan untuk mempertahankan hak kita tanpa harus menekan atau menyakiti orang lain, dan itu sangat penting dalam lingkungan kerja. Dengan perilaku asertif, kita dapat berkomunikasi dengan jelas, membangun hubungan yang sehat, serta menghindari konflik yang tidak perlu.
Namun, menjadi asertif bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Banyak orang merasa cemas atau takut untuk mengungkapkan pendapat mereka dengan tegas karena takut dikritik atau dianggap sombong.
Padahal, perilaku asertif bukan berarti menjadi agresif atau mendominasi percakapan. Perilaku asertif adalah melainkan berbicara dengan percaya diri sambil tetap menghormati perasaan orang lain.
Bagaimana Cara Menjadi Lebih Asertif?
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu kita meningkatkan perilaku asertif:
Kenali dan pahami perasaan Anda
Langkah pertama untuk menjadi asertif adalah memahami perasaan Anda sendiri. Ketahui apa yang Anda inginkan atau butuhkan dan pastikan Anda bisa menyampaikannya dengan jelas.
Gunakan bahasa tubuh yang positif
Sikap tubuh yang terbuka, seperti berdiri tegak dan menjaga kontak mata, akan menunjukkan kepercayaan diri dan kejelasan dalam berkomunikasi.
Belajar mengatakan “tidak”
Terkadang kita terlalu takut untuk menolak permintaan orang lain. Namun, belajar untuk mengatakan “tidak” dengan cara yang sopan dan tegas adalah bagian dari perilaku asertif yang sehat.
Gunakan kalimat positif
Fokus pada hal-hal positif saat menyampaikan pendapat atau kebutuhan. Misalnya, “Saya rasa kita perlu mendiskusikan kembali proyek ini untuk memastikan semuanya jelas” lebih efektif daripada hanya mengeluh atau menyalahkan.
Praktikkan secara bertahap
Mulailah dengan situasi yang lebih sederhana dan perlahan tingkatkan tantangan ketika Anda merasa semakin nyaman. Latihan akan membantu Anda menjadi lebih percaya diri dalam berkomunikasi.
Kenapa Susah Menjadi Asertif?
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang kesulitan untuk menjadi asertif, terutama di tempat kerja. Salah satunya adalah rasa takut akan penolakan atau kritik. Banyak orang merasa khawatir jika mereka mengungkapkan pendapat atau kebutuhan mereka, mereka akan dianggap tidak kooperatif atau bahkan arogan.
Selain itu, ada juga faktor budaya atau kebiasaan yang mengajarkan untuk lebih pasif atau menghindari konfrontasi.
Perbedaan Asertif dan Agresif
Penting untuk memahami perbedaan antara perilaku asertif dan agresif. Perilaku asertif adalah cara untuk menyampaikan pendapat atau kebutuhan dengan cara yang jelas dan tegas tanpa merugikan orang lain.
Sementara itu, perilaku agresif lebih cenderung untuk memaksakan kehendak, sering kali dengan cara yang kasar atau mendominasi percakapan. Orang yang agresif mungkin tidak mempertimbangkan perasaan orang lain, yang bisa menimbulkan ketegangan dan konflik.
Manfaat Menjadi Asertif
Menjadi asertif membawa banyak manfaat di tempat kerja, antara lain:
Meningkatkan Komunikasi
Dengan berbicara secara jelas dan terbuka, kita mengurangi potensi salah paham dan meningkatkan efektivitas komunikasi.
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Ketika kita belajar menyuarakan pendapat atau kebutuhan dengan percaya diri, kita merasa dihargai dan lebih dihormati oleh rekan kerja.
Mengurangi Stres
Menyampaikan perasaan atau ketidaknyamanan secara langsung membantu mengurangi tekanan atau kecemasan yang sering muncul ketika perasaan tersebut dipendam.
Meningkatkan Hubungan Kerja
Dengan perilaku asertif, kita dapat menghindari konflik yang tidak perlu dan membangun hubungan kerja yang lebih sehat dan konstruktif.
Meningkatkan perilaku asertif di tempat kerja bisa dimulai dengan membangun kesadaran diri dan keterampilan komunikasi yang baik. Inilah yang ditawarkan oleh corporate wellness program dari JIVARAGA.
Melalui pendekatan yang holistik, program ini membantu karyawan mengenali emosi, memahami kebutuhan pribadi, dan melatih keberanian untuk menyampaikan pendapat secara konstruktif.
Sesi mindfulness, pelatihan komunikasi efektif, dan workshop pengelolaan stres yang disediakan JIVARAGA dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara keberanian menyuarakan ide dan menghormati orang lain.
Dengan mengintegrasikan program ini ke dalam budaya perusahaan, organisasi dapat mendorong lingkungan kerja yang lebih sehat, saling menghormati, dan produktif.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai corporate wellness program JIVARAGA klik:
https://jivaraga.com/jivaraga-space/
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)