Beberapa waktu terakhir, kondisi ekonomi global dan nasional tengahi bergejolak. Salah satu indikator yang terlihat jelas adalah saham IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang anjlok. Ini mencerminkan tekanan besar dalam dunia keuangan. Walaupun tidak semua orang terlibat langsung sebagai investor di pasar saham, gejolak ini menimbulkan efek domino yang bisa dirasakan masyarakat luas.
Di tengah situasi saham IHSG yang anjlok, menjaga kesehatan emosional dan mental menjadi hal yang tidak kalah penting selain mencari solusi finansial. Kondisi ekonomi boleh saja sulit diprediksi, tapi respons kita terhadapnya bisa dilatih dan dikendalikan.
Dampak Saham IHSG yang Anjlok bagi Perekonomian
IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan adalah indikator yang mencerminkan pergerakan harga saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Pada Selasa, 8 April 2025, IHSG mengalami penurunan signifikan sebesar 9,19 persen, mencapai level 5.912 pada pukul 09.01 WIB. Penurunan tajam ini menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan penghentian sementara perdagangan saham (trading halt) selama 30 menit, dimulai pukul 09.00 WIB, sebagai langkah menjaga stabilitas pasar.
Ketika saham IHSG anjlok, artinya banyak saham perusahaan mengalami penurunan nilai secara bersamaan. Situasi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, baik dari dalam negeri seperti kondisi politik dan ekonomi nasional. Faktor global juga memengaruhi seperti fluktuasi suku bunga atau krisis ekonomi internasional.
Meskipun tidak semua orang aktif berinvestasi di pasar saham, dampak dari turunnya IHSG bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Nilai tukar rupiah bisa terganggu, harga barang naik, lapangan kerja jadi lebih sempit, dan kepercayaan terhadap masa depan ekonomi menurun. Hal inilah yang kerap memicu keresahan massal.
Dampak Saham IHSG Anjlok bagi Kesehatan Mental Masyarakat Umum

Ketika saham IHSG anjlok, tekanan mental bukan hanya dialami oleh investor atau pelaku pasar modal. Banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat merasakan kecemasan yang sama: apakah keuangan mereka aman? Apakah pekerjaan mereka akan tetap ada? Apakah kebutuhan pokok akan semakin mahal?
Kekhawatiran ini perlahan bisa berkembang menjadi stres berkepanjangan, gangguan tidur, kecemasan yang terus-menerus, bahkan memicu gejala depresi ringan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini tak hanya mengganggu kesehatan mental. Kondisi ini bisa berdampak pada fisik, menurunkan konsentrasi, produktivitas, hingga mengikis kualitas hidup secara keseluruhan.
Mengapa Kita Mudah Terpukul?
Ketidakpastian adalah salah satu hal yang paling sulit diterima oleh manusia. Saat saham IHSG anjlok, kita tidak hanya melihat angka yang turun, tapi juga merasakan kehilangan kendali atas masa depan. Di tengah berita negatif yang berseliweran setiap hari, kita pun makin rentan terhadap overthinking, rasa lelah emosional, dan ketidakpastian eksistensial.
Respons ini sangat manusiawi. Kita secara naluriah mencari rasa aman, dan ketika lingkungan ekonomi tak lagi stabil, perasaan aman itu goyah. Belum lagi tekanan sosial seperti tuntutan untuk tetap produktif atau membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.
Rasa tidak aman secara ekonomi menyentuh kebutuhan dasar manusia: rasa aman dan stabil. Ketika hal-hal di luar kendali—seperti pasar saham yang merah atau harga barang naik—mulai memengaruhi kehidupan sehari-hari, kita bisa merasa lelah secara emosional. Ketegangan ini bisa berubah menjadi overthinking, stres, mudah tersinggung, hingga gangguan tidur.
Strategi Wellness di Tengah Ketidakpastian
Alih-alih tenggelam dalam kecemasan kolektif, ada beberapa strategi sederhana untuk menjaga emosi tetap stabil.
1. Sadari dan validasi perasaan Anda
Tidak perlu menyangkal rasa takut atau cemas. Akui bahwa situasi ini memang menantang. Memberi ruang untuk merasakan, justru membuat kita lebih mampu mengelola emosi dengan sehat.
2. Kurangi paparan informasi berlebihan
Terlalu banyak membaca berita ekonomi bisa memicu stres tambahan. Tetap update, tapi pilih waktu dan sumber yang terpercaya. Jangan biarkan pikiran kita dipenuhi oleh hal-hal yang hanya menambah kecemasan.
3. Fokus pada hal yang bisa dikendalikan
Kita tidak bisa mengendalikan IHSG atau nilai tukar rupiah. Namun, kita bisa mengendalikan kebiasaan harian kita: makan sehat, tidur cukup, berolahraga, dan mengelola pengeluaran dengan bijak.
4. Bangun rutinitas positif
Hal-hal sederhana seperti journaling, meditasi, stretching, atau sekadar membuat kopi sambil mendengarkan lagu favorit, dapat memberi rasa nyaman dan stabil di tengah ketidakpastian.
5. Berbagi cerita dan dukungan
Jangan ragu untuk berbicara dengan orang terdekat atau profesional bila beban terasa berat. Menyuarakan isi hati bisa membantu meringankan tekanan dan menemukan kembali perspektif positif.
Menjadi Tenang di Tengah Badai Saham IHSG Anjlok
Kondisi saham IHSG yang anjlok memang tidak bisa kita ubah secara langsung, namun cara kita merespons situasi inilah yang akan menentukan keseimbangan hidup kita ke depan. Tidak semua hal bisa dikendalikan, tapi kita selalu bisa memilih untuk lebih tenang, lebih sadar, dan lebih sehat secara emosional.
Perlu diingat, bersikap positif atau tenang bukan berarti kita bersikap masa bodoh terhadap kenyataan. Justru dengan kesadaran penuh, kita bisa tetap waspada, adaptif, dan mampu mengambil langkah bijak tanpa dilumpuhkan oleh kecemasan. Inilah makna sebenarnya dari ketenangan yang berdaya.
Berlatih Ketahanan Mental Bersama JIVARAGA
Untuk menjaga keseimbangan mental di tengah ketidakpastian ekonomi, JIVARAGA menyediakan berbagai sesi wellness seperti meditasi, sound bath, yoga, hingga emotional mastery. Sesi-sesi ini dapat membantu Anda mengelola stres, meredam kecemasan, dan membangun kekuatan batin.
Salah satunya, sesi sesi Meditation for Emotional Balance bersama Cindy Gozali setiap hari Rabu pukul 19.30 – 20.30. Melalui meditasi terpandu ini, Anda akan diajak kembali ke pusat diri, melepaskan beban kecemasan, dan membangun ketahanan batin agar mampu menghadapi situasi penuh ketidakpastian dengan lebih tenang dan sadar.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai sesi healing untuk ketahanan mental di JIVARAGA klik:
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)