Suka atau tidak dengan Hari Valentine, satu hal yang jelas adalah Hari Valentine sudah dikenal sejak berabad-abad lalu. Saat ini, Hari Valentine terkenal dengan hadiah untuk orang tercinta, cokelat, pemberian bunga, hingga makan malam yang romantis. Namun, asal mula ada perayaan tersebut mungkin tidak terasa romantis. Sambil merayakannya, ketahui juga sejarah Valentine berikut ini untuk memberikan nuansa dan wawasan lebih banyak tentang Hari Kasih Sayang tersebut.
Kaitan Tradisi Romawi Kuno dan Sejarah Valentine
Untuk sejarah Valentine, awal mulanya peringatan tersebut terdapat beberapa versi. Ada yang berasal dari tradisi Romawi Kuno, yaitu Lupercalia. Lupercalia adalah perayaan kesuburan yang diadakan setiap tanggal 15 Februari. Pada hari itu, ada sebuah ritual berupa wanita dan pria saling dipasangkan melalui sebuah undian. Setelah saling berpasangan, mereka akan menjalani hubungan minimal selama setahun. Sedangkan, pada masa Yunani kuno, bulan Februari dijadikan perayaan pertengahan musim dingin untuk memperingati pernikahan dewa Zeus dan dewi Hera.
Versi lain sejarah Valentine berasal dari kisah tentang para orang suci (santo) dari agama Katolik Roma yang diberi nama Valentinus—disebut juga Santo Valentinus. Ada beberapa versi kisah tentang Santo Valentinus. Salah satu legenda mengatakan seorang Santo Valentinus dieksekusi oleh Kaisar Romawi Claudius II karena menolak berpindah agama menjadi paganisme. Sebelum dieksekusi, dia secara ajaib mampu menyembuhkan putri sipir penjara, yang kemudian masuk Kristen Katolik bersama keluarganya.
Baca Juga: Embracing Destiny: 10 Hal yang Perlu Dilakukan saat Bertemu Cinta
Legenda lain menceritakan seorang uskup bernama Santo Valentinus dari Terni, yang diyakini hidup pada periode yang sama dan dihukum mati juga pada tanggal 14 Februari. Nama “Valentine” konon berasal dari peringatan Santo Valentinus dari Terni ini.
Legenda ketiga adalah tentang Santo Valentine yang merupakan seorang pendeta Romawi yang menentang perintah Kaisar Claudius II. Kala itu, Kaisar Claudius II yang dikenal dengan kekejaman melarang prajurit-prajurit muda untuk menikah agar tetap mau menjadi seorang tentara. Valentinus dari Roma memberikan kesempatan untuk menikahkan para pasangan muda tersebut secara diam-diam. Ketika perbuatannya terbongkar, Valentinus dihukum mati pada tanggal 14 Februari sekitar tahun 269.
Sumber cerita lain menyebutkan, Valentine sempat meninggalkan pesan perpisahan untuk putri sipir penjara yang telah menjadi temannya dan menandatanganinya dengan “From Your Valentine” ketika ditahan. Ada juga cerita bahwa ia sering membagikan kertas untuk mengingatkan umat Kristiani untuk mencintai Tuhan.
Meskipun terdapat perbedaan antara kisah Santo Valentinus dan tradisi Romawi Kuno Lupercalia, keduanya terkait dengan tema cinta dan persatuan. Penggabungan dua tradisi ini membentuk sejarah Valentine dan awal perayaannya seperti yang kita kenal saat ini.
Sejarah Valentine Diperingati Setiap 14 Februari
Sejarah mencatat pada akhir abad ke-5, Paus Gelasius mendeklarasikan tanggal 14 Februari sebagai Hari St. Valentine. Sejak saat itu, tanggal 14 Februari menjadi hari perayaan kasih sayang. Meski demkian, saat itu, Hari Valentine masih bersifat religius daripada romantis karena untuk memperingati wafatnya para orang suci atau Santo Valentinus.
Keterkaitan antara peringatan Santo Valentinus dan cinta yang romantis sebenarnya baru muncul pada abad pertengahan. Pada tahun 1357, penyair Geoffrey Chaucher merilis puisi tentang menggunakan kata “valentine” untuk menggambarkan kekasih dalam puisi dan lagu pada masa itu. Puisi ini dianggap sebagai asal mula perayaan Hari Valentine modern.
Baca Juga: 5 Cara Menemukan Kebahagiaan pada Kesempatan yang Tidak Terduga
Sejarah Tradisi Kartu Valentine
Tradisi menulis kartu valentine mulai berkembang sejak perayaan Hari Valentine tiba di Eropa pada Abad Pertengahan. Dalam sejarah Valentine, kartu-kartu ini sering kali dihias dengan gambar-gambar romantis dan pesan-pesan penuh kasih sayang.
Pada pertengahan abad ke-19, revolusi industri memudahkan kartu-kartu valentine diproduksi secara massal. Kartu-kartu tersebut menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Selain itu, industri perhiasan dan bunga mekar, memberikan warna baru dalam perayaan Hari Valentine.
Hari Valentine semakin dipopulerkan melalui berbagai media, termasuk film, buku, dan iklan. Pada abad ke-20, perayaan ini menjadi fenomena global, di mana berbagai budaya merayakan cinta dengan cara yang unik sesuai dengan tradisi mereka masing-masing.
Apa Saja yang Bisa Dilakukan pada Hari Valentine?
Hari Valentine saat ini menjadi salah satu simbol momen orang-orang menyatakan cinta dan menghargai orang yang mereka sayangi. Perayaan ini tidak hanya terbatas pada hubungan romantis, tetapi juga mencakup persahabatan dan kasih sayang keluarga.
Tradisi memberikan bunga, cokelat, kartu Valentine, dan makan malam romantis tetap menjadi ciri khas perayaan ini. Namun, setiap tahunnya, muncul tren baru. Seperti, penggunaan teknologi untuk mengirim pesan cinta, pemesanan makan malam romantis atau melakukan perjalanan bersama orang terkasih.
Baca Juga: Siap Menjalin Hubungan? Ini 10 Tanda dari Alam Semesta tentang Jodoh yang Dicari
Jivaraga pun menawarkan paket spesial sebagai salah satu cara untuk merayakan Valentine bersama pasangan atau sahabat tersayang. Ada potongan harga sebanyak 10% jika Anda dan pasangan, teman, atau orang terkasih lainnya mendaftar kelas-kelas di Jivaraga.
Melalui kegiatan ini, Anda dan pasangan atau teman memperoleh manfaat ganda, yaitu meningkatan kesehatan fisik dan emosional sambil memperkuat ikatan kasih sayang. Jivaraga menyediakan kelas-kelas yang beragam, mulai dari yoga yang menenangkan hingga meditasi yang membangun kedekatan.
Jadi, tunggu apa lagi, segera daftarkan diri karena promo ini hanya berlaku dari tanggal 11 – 24 Februari 2024. Cek Jivaraga.com, Instagram @jivaragaspace dan, WhatsApp untuk informasi tentang promosi dari Jivaraga tersebut. Serta kunjungi Jivaraga di Tokopedia untuk membeli berbagai produk wellness terbaik dari Jivaraga.
Sejarah Valentine mencerminkan perjalanan panjang cinta dan persatuan. Dari kisah seorang santo yang berani hingga tradisi Romawi kuno yang memuliakan kesuburan, Hari Valentine terus berkembang dan menyatu dengan berbagai budaya. Seiring berjalannya waktu, Hari Valentine tetap menjadi momen yang menghangatkan hati dan merayakan kekuatan cinta dalam berbagai bentuknya.
Pingback: Rekomendasi 10 Destinasi Wisata Romantis di Dunia - Jivaraga
Pingback: Asal-Usul Coklat Valentine, Kisah Manis untuk Tradisi Penuh Cinta - Jivaraga
Pingback: 3 Resep Coklat Valentine yang Sehat dan Mudah - Jivaraga
Pingback: 32 Ucapan Valentine Pilihan yang Romantis dan Penuh Inspirasi - Jivaraga
Pingback: Hari Valentine adalah Perayaan yang Beragam Maknanya - Jivaraga