Di tengah tren self-care dan self-empowerment, konsep self-love juga semakin sering disorot dalam isu kesehatan mental dan wellness. Sayangnya, self-love masih kerap diartikan sebagai sikap egois. Padahal, keduanya memiliki makna dan dampak berbeda. Memahami self-love vs selfish pun menjadi penting agar dapat membangun hubungan yang sehat, baik dengan diri sendiri maupun orang lain.
Saat Self-Love Dianggap Selfish
Masih banyak orang yang merasa bersalah saat mulai memberi waktu untuk dirinya sendiri. Misalnya, menolak ajakan teman karena ingin beristirahat atau berkata “tidak” pada permintaan yang melampaui batas. Akibatnya, niat untuk merawat diri dan menjaga energi sering dianggap egois.
Padahal, ada perbedaan mendasar antara self-love vs selfish. Keduanya mungkin tampak serupa. Namun, ada perbedaan niat, cara, dan dampaknya. Baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Pentingnya Mengenal Perbedaan Self-Love vs Selfish

Agar kita bisa tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan sosial, penting untuk memahami batas antara mencintai diri sendiri dan menjadi egois. Berikut 5 alasan mengapa mengenal perbedaan self-love vs selfish sangat penting.
1. Menjaga keseimbangan dalam hubungan
Orang yang mengerti self-love tahu kapan harus berkata “ya” dan kapan harus berkata “tidak”, tanpa merasa bersalah. Sementara, selfish cenderung memprioritaskan diri tanpa mempertimbangkan dampak bagi orang lain.
2. Membangun harga diri yang sehat
Self-love membantu membentuk kepercayaan diri yang tulus karena berasal dari penerimaan diri. Sedangkan, selfish sering muncul dari rasa kurang yang ditutupi dengan kontrol terhadap orang lain.
3. Menghindari konflik sosial yang tidak perlu
Seseorang yang self-love akan menjaga batas tanpa menyakiti orang lain. Sedangkan, orang yang selfish bisa menimbulkan konflik karena hanya mementingkan kepentingan pribadi.
4. Mendorong pertumbuhan pribadi
Dengan self-love, kita mengambil tanggung jawab atas hidup sendiri. Ini berbeda dengan selfish yang kerap menyalahkan orang lain atas situasi yang dialaminya.
5. Menjadi teladan positif bagi sekitar
Self-love memberi energi positif dan menginspirasi orang lain untuk juga mencintai diri mereka dengan cara yang sehat.
Selfish Adalah …
Selfish adalah sikap yang mementingkan diri sendiri secara berlebihan dan mengabaikan kebutuhan atau perasaan orang lain. Sikap egois ditandai dengan memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pribadi dengan mengorbankan orang lain.
Perilaku egois bisa muncul dalam bentuk manipulasi, rasa superioritas, atau pengabaian emosional. Keegoisan cenderung eksklusif dan berpusat pada diri sendiri.
Menurut Cindy Gozali, Mindfulness and Self-Empowerment Coach JIVARAGA, orang yang selfish cenderung:
- Menyalahkan orang lain atas situasi hidup mereka.
- Sering berkata “I have to” yang menunjukkan tekanan atau paksaan eksternal dalam mengambil keputusan.
- Memberi dan menerima dengan syarat dan ekspektasi, misalnya hanya membantu jika ada imbal balik,
Selfish bisa tampak seperti kemandirian, padahal dalam banyak kasus, ada ketakutan untuk kehilangan kontrol atau merasa tidak cukup.
Self-Love Adalah…
Self-love adalah praktik menghargai, menghormati, dan merawat diri dengan penuh kesadaran, dengan tetap menghargai batas orang lain.
Psychology Today menyebutkan bahwa mencintai diri bukanlah soal memanjakan diri atau bersikap narsis, melainkan kemampuan untuk bersikap lembut dan penuh pengertian terhadap diri sendiri, terutama saat menghadapi kegagalan atau masa sulit.
Menurut Cindy Gozali, orang yang self-love cenderung:
- Menjadi creator atas hidupnya sendiri, dengan keyakinan “I’m the creator of my life”.
- Mengatakan “I want to” dalam setiap tindakan, yang mencerminkan kesadaran dan niat yang tulus.
- Memberi dan menerima tanpa syarat dan ekspektasi, karena merasa dirinya layak menerima cinta dan dukungan.
Self-love bukan tentang mendahulukan diri terus-menerus, melainkan mengenali kebutuhan diri sambil tetap berempati pada orang lain.
Aspek | Self-Love | Selfishness |
Motivasi | Pertumbuhan, penyembuhan, keseimbangan | Kontrol, perolehan, keunggulan |
Dampak pada orang lain | Menghormati, penuh kasih sayang | Mengabaikan kebutuhan orang lain |
Dasar Emosional | Menghormati diri sendiri, empati | Ego, rasa tidak aman, takut |
Batasan | Sehat dan saling menguntungkan | Kaku atau tidak ada |
Hasil | Koneksi dan kesejahteraan | Konflik dan pemutusan hubungan |
Cara Melatih Self-Love Tanpa Menjadi Egois
Mencintai diri sendiri bukan berarti mengabaikan orang lain atau hanya mementingkan diri. Self-love yang sehat justru tumbuh bersama empati, kesadaran, dan keseimbangan antara memberi dan menerima. Berikut adalah lima cara melatih cinta diri yang penuh kasih tanpa terjebak dalam keegoisan.
1. Tetapkan batasan dengan kebaikan
Belajar mengatakan “tidak” saat diperlukan. Namun, tetap dengan sikap empati dan hormat kepada orang lain.
2. Lakukan self-care secara mindful
Rawat tubuh, pikiran, dan jiwa Anda dengan sadar dan konsisten. Jangan merasa bersalah karena menempatkan diri sendiri sebagai prioritas.
3. Akui kebutuhan orang lain
Latih kepekaan terhadap kebutuhan orang di sekitar Anda. Ciptakan keseimbangan dengan kebutuhan pribadi Anda.
4. Renungkan niat Anda
Sebelum bertindak, tanyakan pada diri sendiri apakah keputusan Anda didorong oleh kasih atau oleh rasa takut dan reaksi impulsif.
5. Cari umpan balik yang jujur
Bersikap terbuka terhadap masukan dari orang tepercaya, seperti teman atau terapis, Ini agar Anda tetap reflektif dan tidak terjebak dalam pola egois yang tak disadari.
Meningkatkan Self-Love di JIVARAGA
Jika Anda ingin memperkuat self-love dalam diri Anda, JIVARAGA menyediakan berbagai kelas dan sesi healing yang bisa membantu. Anda dapat mengikuti kelas-kelas yoga, meditasi, dan emotional healing yang membimbing Anda kembali ke dalam diri dengan penuh kesadaran dan kasih.
Anda juga bisa melakukan sesi privat bersama Cindy Gozali, untuk mengeksplorasi lebih dalam soal self-love, batasan sehat, dan penyembuhan emosi dari luka lama yang menghambat cinta terhadap diri sendiri.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai sesi di JIVARAGA klik:
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)