Liburan Idul Fitri semestinya menjadi momen penuh kebahagiaan, kebersamaan, dan kehangatan keluarga. Namun, tidak sedikit orang justru mengalami tekanan emosional dan mental selama periode ini. Fenomena ini dikenal sebagai stres saat liburan dan bisa berdampak serius pada kesehatan mental jika tidak ditangani dengan baik.
Mengapa Timbul Stres saat Liburan Lebaran?
Stres saat liburan Lebaran adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, cemas, atau kewalahan menjelang dan selama perayaan Lebaran. Momen yang seharusnya menyenangkan ini kerap berubah menjadi beban karena berbagai tuntutan sosial, finansial, hingga kelelahan fisik.
Mulai dari persiapan mudik, belanja keperluan Lebaran, menyiapkan hidangan, hingga kewajiban bersilaturahmi—semuanya bisa memicu kelelahan dan rasa tidak nyaman. Jika dibiarkan, stres saat liburan bisa menurunkan kualitas hubungan, memengaruhi suasana hati. Bahkan, berdampak pada kesehatan fisik seperti sulit tidur atau mudah marah.
Cara Mengatasi Stres saat Liburan Lebaran

Mengelola stres saat liburan Idul Fitri bukan berarti menghindari seluruh aktivitas. Melainkan, belajar menyesuaikan ekspektasi dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan diri dan tuntutan sosial.
Berikut beberapa cara mengatasi stres saat liburan Lebaran:
1. Kenali batas kemampuan diri
Tidak semua harus dilakukan dengan sempurna. Jangan memaksakan diri untuk memenuhi semua harapan orang lain. Pahami batas energi, waktu, dan kondisi keuangan Anda. Prioritaskan hal-hal yang benar-benar penting dan bermakna selama Lebaran.
2. Buat perencanaan yang realistis
Stres saat liburan sering kali muncul karena perencanaan yang kurang matang. Buat daftar kegiatan dan anggaran sejak jauh hari agar tidak terburu-buru menjelang Lebaran. Jika memungkinkan, libatkan anggota keluarga dalam persiapan agar beban tidak hanya ditanggung sendiri.
3. Jaga waktu istirahat dan pola makan
Meski banyak aktivitas, penting untuk tetap menjaga waktu tidur dan mengatur asupan makanan. Tubuh yang kelelahan dan kurang nutrisi akan lebih rentan mengalami stres. Jangan sungkan untuk mengambil waktu jeda di tengah kesibukan, walau hanya sekadar duduk santai dan menarik napas dalam.
4. Batasi interaksi yang melelahkan
Tidak semua silaturahmi harus dijalani jika memang melelahkan atau memicu ketegangan emosional. Pilihlah pertemuan yang membawa kebahagiaan, bukan kewajiban semata. Komunikasikan batasan ini dengan cara yang sopan dan penuh pengertian.
5. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Memberi waktu untuk diri sendiri, meski hanya beberapa menit dalam sehari, bisa membantu meredakan stres saat liburan. Meditasi ringan, journaling, atau sekadar berjalan kaki bisa menjadi cara sederhana untuk menenangkan pikiran.
6. Fokus pada makna lebaran
Alih-alih terjebak dalam tekanan sosial dan ekspektasi eksternal, kembalikan fokus pada makna sejati Idul Fitri: saling memaafkan, berbagi kasih, dan mempererat hubungan yang tulus. Hal ini bisa membantu menenangkan hati dan menurunkan tingkat stres.
Untuk meredakan stres saat libur Lebaran, Anda bisa memberi ruang bagi diri sendiri melalui sesi-sesi pemulihan di JIVARAGA. Praktik seperti sound healing, mindfulness, yoga, dan meditasi terpandu dirancang untuk menenangkan pikiran, melepas ketegangan, dan memulihkan keseimbangan energi dalam tubuh.
Di tengah padatnya aktivitas Lebaran, momen ini menjadi ajakan lembut untuk kembali hadir—menyatu dengan napas, tubuh, dan kesadaran batin. Dengan begitu, Anda dapat menjalani hari-hari penuh silaturahmi dan perayaan dengan lebih ringan, tenang, dan bermakna.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai sesi healing di JIVARAGA klik:
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)