Selain berlatih dan merasakan manfaat fisiknya, kenali juga sisi filosofis yoga yang menawarkan makna mendalam. Salah satunya adalah Yoga Ashtanga, yaitu ajaran klasik yang menawarkan tahapan menuju ketenangan dan pencerahan. Yoga Ashtanga dapat menjadi panduan tentang hidup selaras dengan diri sendiri, orang lain, dan semesta.
Apa Itu Yoga Ashtanga?
Yoga Ahstanga merupakan ajaran spiritual dalam filosofi yoga kuno yang diperkenalkan oleh Patanjali dalam naskahnya, Yoga Sutra. Ashtanga berasal dari bahasa Sansekerta “ashta” yang berarti delapan dan “anga” yang berarti anggota tubuh. Delapan anggota “tubuh” ini yang populer disebut Eight Limbs of Yoga atau delapan pilar yoga.
Delapan “anggota tubuh” ini mencerminkan sifat yoga yang mencakup berbagai dimensi, baik fisik, mental, maupun emosional. Yoga Ashtanga mengajarkan bagaimana bersikap dalam kehidupan sehari, menjaga kebersihan batin, dan mencapai kedamaian diri.
Itulah sebabnya Yoga Ashtanga menjadi populer. Prinsip atau filosofi yang dimilikinya dapat membantu seseorang memperoleh kesejahteraan secara menyeluruh ketika diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Delapan Tahapan Yoga Ashtanga

Dalam praktiknya, Yoga Ashtanga terdiri dari tahapan penting sebagai dasar untuk mencapai transformasi hidup secara menyeluruh. Ashtanga dapat menjadi panduan bertahap bagi siapa pun yang ingin menjalani hidup dengan kesadaran lebih tinggi. Dari Prana Sutra Yoga dan Wikipedia, berikut delapan pilar, filosofi, atau limbs dalam yoga:
1. Yama (pedoman moral)
Yama merupakan prinsip-prinsip etika yang menjadi dasar dalam berinteraksi dengan orang lain. Lima nilai utama dalam Yama meliputi:
- Ahimsa (tanpa kekerasan): Menjunjung kasih sayang dengan tidak menyakiti makhluk lain, baik secara fisik maupun verbal.
- Satya (kejujuran): Berlaku jujur dalam pikiran, ucapan, dan tindakan, serta hidup dengan integritas.
- Asteya (tidak mencuri): Menghargai hak milik orang lain dan tidak mengambil sesuatu yang bukan milik kita.
- Brahmacharya (kesucian): Mengendalikan dorongan keinginan, termasuk dalam hal seksual, untuk menjaga energi dan fokus spiritual.
- Aparigraha (tanpa keserakahan): Melepaskan keterikatan pada benda-benda duniawi dan menjalani hidup dengan sederhana.
2. Niyama (disiplin diri dan spiritualitas)
Niyama berfokus pada pengembangan diri secara batiniah dan kedisiplinan pribadi. Lima praktik utama dalam Niyama adalah:
- Saucha (kebersihan): Menjaga kemurnian tubuh, pikiran, dan lingkungan.
- Santosha (kepuasan): Menumbuhkan rasa syukur dan puas atas apa yang dimiliki saat ini.
- Tapas (keteguhan): Menjalani disiplin dan ketekunan sebagai bentuk pembakaran ego dan kemalasan.
- Svadhyaya (studi diri): Melibatkan diri dalam refleksi pribadi dan pembelajaran spiritual, termasuk membaca teks suci.
- Ishvarapranidhana (penyerahan diri): Menyerahkan hasil dari setiap tindakan kepada kehendak ilahi.
3. Asana (postur fisik)
Asana mengacu pada praktik postur fisik. Pose-pose ini membantu memperkuat dan memurnikan tubuh, menjadikannya wadah yang cocok untuk praktik spiritual. Tujuannya adalah untuk mencapai postur yang stabil dan nyaman yang memungkinkan meditasi dalam waktu lama.
4. Pranayama (kontrol napas)
Pranayama melibatkan pengendalian napas untuk mengatur aliran prana (energi kehidupan) di dalam tubuh. Teknik-teknik seperti pernapasan dalam, pernapasan lubang hidung bergantian, dan menahan napas membantu menenangkan pikiran dan memberi energi pada tubuh.
5. Pratyahara (penarikan indra)
Pratyahara adalah praktik penarikan indra dari rangsangan eksternal. Fokus ke dalam ini membantu mengurangi gangguan dan mempersiapkan pikiran untuk konsentrasi dan meditasi yang lebih dalam.
6. Dharana (konsentrasi)
Dharana adalah praktik memusatkan pikiran pada satu titik tertentu—baik berupa suara, gambar, napas, atau mantra. Tahapan ini melatih pikiran agar tidak mudah teralihkan dan menjadi dasar penting menuju meditasi yang lebih dalam.
7. Dhyana (meditasi)
Dhyana adalah meditasi yang berlangsung terus-menerus tanpa gangguan. Ini bukan sekadar duduk diam, tetapi menghadirkan kesadaran penuh dan ketenangan batin yang mendalam melalui aliran fokus yang stabil terhadap objek meditasi.
8. Samadhi (penyatuan diri)
Samadhi merupakan puncak dari perjalanan yoga, yaitu keadaan penyatuan penuh dengan kesadaran ilahi. Dalam kondisi ini, praktisi merasakan kedamaian sejati dan kesatuan total antara diri dan alam semesta. Ego menghilang, digantikan oleh pengalaman spiritual yang mendalam dan abadi.
Manfaat Yoga Ashtanga untuk Kehidupan Sehari-Hari
Meskipun Ashtanga adalah filosofi kuno, penerapannya sangat relevan di masa kini. Saat kita mempraktikkan prinsip-prinsipnya secara bertahap, banyak manfaat yang bisa dirasakan, antara lain:
1. Emosi lebih seimbang
Kita menjadi lebih stabil secara emosional karena belajar melepaskan amarah, ego, dan keserakahan. Hal ini membuat reaksi kita terhadap situasi sulit menjadi lebih tenang dan bijaksana.
2. Fokus dan kesadaran diri meningkat
Fokus dan kesadaran diri tumbuh karena kita terbiasa mengamati serta mengendalikan pikiran. Kita pun lebih hadir dalam aktivitas sehari-hari dan tidak mudah terdistraksi.
3. Hubungan sosial lebih harmonis
Kita membangun relasi yang lebih sehat karena mempraktikkan kasih sayang, kejujuran, dan rasa hormat. Nilai-nilai ini memperkuat koneksi dengan orang-orang di sekitar kita.
4. Kesehatan tubuh dan pikiran lebih optimal
Tubuh menjadi lebih kuat dan fleksibel melalui latihan fisik, sementara pikiran lebih tenang karena dilatih dengan kesadaran dan pernapasan yang teratur.
Cara Mempraktikkan Yoga Ashtanga dalam Kehidupan
Setelah mengetahui filosofi ini, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?Jawabannya sederhana: mulai dari satu langkah kecil, tapi dilakukan secara konsisten.
Misalnya, dari aspek Yama, kita bisa berlatih untuk lebih jujur dalam ucapan dan tindakan. Dari aspek Niyama, kita bisa mulai mencatat rasa syukur setiap hari.
Lalu perlahan, praktik asana dan pranayama bisa ditambahkan sebagai bentuk perawatan tubuh dan napas. Hingga akhirnya, meditasi (dhyana) dan konsentrasi (dharana) menjadi bagian dari rutinitas harian.
Bagi kamu yang ingin mengenal lebih dalam filosofi yoga Ashtanga dan mempraktikkannya secara bertahap, bisa mengikuti berbagai kelas yoga yang tersedia di JIVARAGA. Di sini, kamu tidak hanya diajak bergerak secara fisik, tapi juga menyelami makna spiritual dari setiap tahapan yoga, sesuai ajaran Patanjali.
Rasakan sendiri bagaimana hidup menjadi lebih selaras dan bermakna melalui latihan yang menyentuh tubuh, pikiran, dan jiwa.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai sesi yoga di JIVARAGA klik:
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)