Abandonment issue adalah salah satu permasalahan psikologis yang sering kali tidak disadari kita alami. Padahal, cara kita berhubungan dengan orang lain, merasakan emosi, hingga cara memandang diri sendiri adalah dipengaruhi oleh abandonment issue ini. Simak terus artikel ini untuk mengetahui bagaimana abandonment issue terjadi, penyebab, dan dampaknya dalam hidup seseorang?
Abandonment Issue adalah Luka Psikologis
My Well Being menyebutkan bahwa abandonment issue adalah luka emosional yang dalam dan rasa tidak aman yang berasal dari pengalaman ditelantarkan, ditolak, atau diabaikan. Dapat juga menyebutkan abandonment issue adalah kondisi psikologis yang ditandai oleh ketakutan mendalam dan perasaan tidak aman terkait kemungkinan ditinggalkan atau diabaikan oleh orang-orang penting dalam hidup seseorang.
Seseorang dengan abandonment issue sering mengalami kecemasan berlebihan dalam interpersonalnya. Ia juga memiliki kesulitan untuk merasa aman dan diterima. Hal ini pada akhirnya dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dan membentuk hubungan dengan orang lain.
Penyebab Abandonment Issue
Memahami penyebab timbulnya abandonment issue adalah langkah penting untuk mengatasi dan membangun kehidupan emosional yang lebih baik. Berikut adalah beberapa penyebab munculnya abandonment issue.
1. Pengalaman sedih di masa kecil
Abandonment issue sering bermula dari masa kecil karena merupakan periode krusial dalam pembentukan emosi dan kepribadian seseorang. Pengalaman-pengalaman negatif selama masa ini bisa menjadi akar abandoment issue.
Anak-anak yang kehilangan orang tua karena kematian, perceraian, atau situasi lain yang menyebabkan perpisahan, sering kali mengalami trauma emosional. Ketika anak merasa diabaikan, baik secara fisik maupun emosional, mereka dapat mengembangkan perasaan tidak aman yang mendalam.
2. Pengabaian emosional
Ketidakmampuan orang tua untuk memberikan perhatian, cinta, dan keamanan emosional yang konsisten juga bisa memicu munculnya abandonment issue. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang mengabaikan atau tidak memenuhi kebutuhan emosional mereka, cenderung merasa tidak berharga dan tidak dicintai.
Mereka akan merasa tidak cukup baik atau tidak layak mendapat perhatian dan cinta. Ketika anak-anak merasakan kekosongan emosional ini, mereka bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang takut ditinggalkan dan selalu mencari validasi dari orang lain.
3. Peristiwa traumatis
Orang yang pernah mengalami kejadian traumatis di masa kecil, seperti kekerasan fisik, emosional, atau seksual, dapat mengalami abandonment issue. Trauma ini meninggalkan bekas luka emosional yang dalam. Seseorang akan selalu waspada terhadap kemungkinan terluka kembali.
Pengalaman traumatis ini pun dapat mengganggu terciptanya hubungan yang aman, menciptakan rasa takut, dan kerapuhan tinggi. Seseorang jadi sulit mempercayai orang lain dan membentuk hubungan yang sehat.
4. Perceraian atau kehilangan orang tua
Anak-anak yang orang tuanya bercerai sering kali merasa bingung, tidak aman, dan takut ditinggalkan. Mereka bisa menyalahkan diri sendiri atas perpisahan tersebut. Atau, merasa tidak cukup dicintai.
Perasaan-perasaan tersebut dapat berkembang menjadi rasa takut yang bertahan hingga dewasa. Mereka jadi sulit untuk mempercayai orang lain dan menjalin hubungan yang stabil.
5. Pengaruh pola asuh
Pola asuh juga memainkan peran penting dalam pembentukan abandonment issue. Orang tua yang terlalu protektif atau, sebaliknya, terlalu lalai, dapat membuat anak merasa tidak aman. Anak juga dapat mengalami krisis kepercayaan diri.
Ketika anak-anak tumbuh tanpa rasa aman yang cukup, bisa mengembangkan rasa takut ditinggalkan yang bertahan hingga dewasa. Pola asuh yang tidak konsisten—orang tua kadang hadir secara emosional dan kadang tidak, juga bisa menyebabkan kebingungan dan rasa tidak aman pada anak.
Baca Juga: Memahami 7 Masalah Keluarga yang Umum Terjadi, Langkah Awal Temukan Solusinya
Tanda-Tanda Mengalami Abandonment Issue
Abandonment issue dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang. Kenali tanda-tandanya agar dapat memahami dan mengatasi masalah ini:
1. Kecemasan berlebihan dalam hubungan
Mereka sulit untuk bersikap terbuka dan sensitif ketika menjalin hubungan. Pasalnya, mereka takut disakiti, ditolak, atau ditinggalkan. Akhirnya, mereka ragu untuk terlalu dekat dengan orang lain dan menjadi sulit membangun hubungan yang bermakna.
2. Sering jaga jarak
Saat berhadapan dengan kemungkinan penolakan atau abandonment, seseorang akan menarik diri secara emosional sebagai caranya melindungi diri. Mereka menjaga jarak dari orang lain untuk menghindari tersakiti atau kecewa.
3. Clingy atau ketergantungan
Ketergantungan: Sebaliknya, beberapa individu dengan masalah pengabaian menjadi sangat bergantung pada orang lain untuk validasi dan kepastian. Mereka mencari penegasan terus-menerus tentang harga diri dan keamanan dalam hubungan mereka.
4. Sulit memercayai orang lain
Seseorang dengan abandonment issue adalah yang sering sulit memercayai orang lain. Ia sulit untuk benar-benar percaya karena berasumsi orang lain pada akhirnya akan meninggalkan atau mengkhinati mereka.
5. Emosi tidak stabil
Seseorang dengan abandonment issue sering mengalami kesulitan dalam mengatur emosi. Akibatnya, suasana hati sering berubah dengan tiba-tiba atau menjadi drastis. Ada juga yang mengalami anxiety hingga depresi.
6. Selalu ingin mengontrol (mengendalikan kondisi)
Untuk mengurangi rasa takut ditinggalkan, seseorang mencoba selalu mengendalikan lingkungan atau hubungan mereka. Perilaku mengontrol ini bertujuan untuk menjaga orang lain tetap berada di dekat mereka.
7. Menyabotase hubungan
Orang dengan abandonment issu sering tidak sadar menyabotase kehidupan interpersonal mereka. Perilaku tersebut malah mendorong orang lain menjauh sebelum mereka (orang lain) yang pergi. Ini adalah mekanisme bertahan untuk menghindari sakit hati karena ditinggalkan.
8. People pleaser
Sebagai usaha untuk diterima dan dicintai, seseorang berusaha keras untuk selalu membuat orang senang. Mereka mengorbankan kebutuhan dan keinginan sendiri untuk memenuhi harapan orang lain.
9. Takut ditolak
Ketakutan terhadap penolakan atau pengabaian membuat orang dengan abandonment issue sulit menerima kritik atau perbedaan pendapat. Mereka menghiundari situasi yang mungkin memunculkan perasaan itu.
10. Rendah diri
Abandonment issue membuat seseorang merasa tidak berharga. Ia percaya bahwa tidak layak mendapatkan cinta dan perhatian dari orang lain.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka untuk Kehidupan yang Lebih Bahagia dan Berkualitas
Mengatasi Abandonment Issue adalah dengan Family Constellation
Abandonment issue sering kali berakar dari dinamika keluarga yang rumit dan pengalaman traumatis di masa lalu. Oleh karena itu, salah satu cara untuk membantu mengatasi abandonment issue adalah dengan terapi Family Constellation di JIVARAGA sebagai pendekatan mendalam dan holistik.
Terapi ini memungkinkan individu untuk melihat hubungan dan peristiwa masa lalu yang mungkin menjadi sumber rasa takut ditinggalkan. Dengan memvisualisasikan dan memahami bagaimana trauma keluarga atau pengalaman diabaikan di masa lalu telah memengaruhi mereka, Anda dapat mulai melepaskan diri dari pengaruh negatif tersebut.
Selama sesi Family Constellation di JIVARAGA yang dipandu oleh Silvia Basuki, Certified Family Constellation Therapist, Anda diajak untuk berinteraksi dengan representasi simbolis dari anggota keluarga, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Melalui interaksi ini, mereka dapat mengungkapkan emosi yang belum terselesaikan dan memperbaiki hubungan yang mungkin telah rusak.
Proses ini membantu mengatasi rasa insecure emosional dan membuka jalan untuk rekonsilias, baik secara internal maupun eksternal, dengan anggota keluarga yang terkait. Anda akan mampu menemukan dan melihat akar permasalahan dengan lebih jelas. Sehingga, memungkinkan solusi atau penyelesaian yang lebih tepat dan cermat.
Untuk informasi dan booking tempat lebih lanjut, dapat klik ke:
https://jivaraga.com/private-sessions/
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
Terapi Family Constellation membantu Anda untuk tidak lagi terjebak dalam pola-pola pengabaian yang merusak. Anda jadi dapat menghadapi masa depan dengan lebih tenang, terbebas dari rasa takut diabaikan, dan membentuk hubungan yang saling percaya.
(Foto: Freepik)