You are currently viewing 7 Cara Mengatasi Kesepian di Era Digital
Sumber: Freepik

7 Cara Mengatasi Kesepian di Era Digital

Di era digital yang penuh dengan keterhubungan melalui teknologi dan media sosial, muncul sebuah paradoks, yaitu kesepian. Meskipun kita terhubung dengan orang-orang dari berbagai penjuru dunia, nyatanya seringkali kita merasa terasing dan kesepian. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana kita dapat menjalin koneksi yang bermakna di tengah gempuran informasi dan konektivitas. Apa saja penyebab rasa kesepian di dunia yang “ramai” ini dan cara mengatasi rasa kesepian tersebut?

Hubungan antara teknologi dan kesepian penting untuk dipahami di era digital modern. Meskipun teknologi telah memberi kita cara-cara baru untuk terhubung dan berkomunikasi, teknologi juga dapat berkontribusi terhadap perasaan terisolasi dan kesepian.

Perbedaan Kesepian dan Kesendirian

Kesepian dan kesendirian adalah dua hal yang berbeda. Ada orang yang merasa sangat bahagia saat sendirian. Ada pula yang merasa kesepian meski sedang bersama sekelompok teman sehingga perlu cara mengatasi kesepian.

Kesepian (loneliness) merujuk pada perasaan terisolasi atau tidak terhubung dengan orang lain. Kondisi ini dapat muncul ketika seseorang merasa bahwa hubungan sosialnya kurang memuaskan meskipun ia berada di lingkungan yang ramai. Kesepian dapat dipicu oleh perasaan terabaikan, tidak dimengerti, bahkan ketika seseorang dikelilingi oleh orang banyak. Ia tetap merasa tidak memiliki hubungan yang bermakna.

Di sisi lain, ada kesendirian (aloness), yang tidak selalu berkaitan dengan perasaan kesepian. Kesendirian adalah berada sendirian tanpa merasa terasing atau terpisah. Pengalaman kesendirian mencerminkan kemampuan untuk menikmati waktu yang hanya dilakukan oleh diri sendiri, mengeksplorasi minat pribadi, atau merenung secara tenang. Kesendiri dapat menjadi momen ketika seseorang menemukan kedamaian dan kedalaman diri, yang menghasilkan pemahaman diri lebih baik.

Perbedaan utama antara kesepian dan kesendirian adalah pada aspek keterikatan emosional. Kesendirian adalah keadaan fisik di mana kita sendirian secara fisik. Namun, kita tetap merasa bahagia karena kesendirian tersebut jadi cara untuk menyenangkan diri sendiri. Sedangkan kesepian adalah perasaan kita merasa sendirian atau terputus dari orang lain—bahkan ketika mereka tepat berada di samping kita. Oleh karena itu, seseorang seringkali memerlukan cara mengatasi kesepian.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Meningkatkan Mood dalam Aktivitas Sehari-hari

Alasan Mengapa Seseorang Merasa Kesepian

mengatasi kesepian
Sumber: Unsplash

Hasil survey yang dilakukan Meta dan Gallup terbaru (2023) menyebutkan bahwa satu dari empat orang di seluruh dunia merasa kesepian. Berarti, menurut survey yang diadakan di lebih dari 140 negara ini, sekitar 25% penduduk dunia—lebih dari satu miliar orang—merasa kesepian.

Secara khusus, rasa kesepian terendah dilaporkan terjadi pada orang dewasa lanjut usia (65 tahun ke atas) dengan angka 17%. Sedangkan, tingkat kesepian tertinggi atau sekitar 27% terjadi pada orang dewasa muda (usia 19 – 29 tahun).

Perlu diperhatikan bahwa angka-angka tersebut mungkin lebih tinggi lagi karena hanya dilakukan pada sekitar 77% orang dewasa di dunia. Pasalnya, survei ini tidak dilakukan di Tiongkok yang merupakan negara dengan populasi terbesar kedua di dunia.

Di tengah koneksi digital yang semakin meluas, rasa kesepian ternyata tetap hadir. Meskipun terhubung secara maya dengan ribuan orang melalui media sosial, kadang-kadang kita merasa kehilangan koneksi yang nyata dan bermakna. Beberapa hal berikut dapat menjadi alasan mengapa era digital yang seharusnya membawa kemudahan dalam berkomunikasi, seringkali menjadi sumber perasaan terisolasi. Oleh karena itu perlu, cara mengatasi kesepian.

1. Keterhubungan semu di media sosial

Salah satu penyebab utama kesepian di era digital adalah keterhubungan yang semu, yang tercipta melalui media sosial. Meskipun kita memiliki teman-teman dan pengikut dalam jumlah besar, interaksi di dunia maya seringkali bersifat dangkal dan selektif.

Orang cenderung lebih suka memamerkan momen-momen bahagia dan prestasi di media sosial. Hal ini malah menciptakan ilusi kehidupan yang sempurna. Akibatnya, bisa menimulkan perasaan terisolasi pada orang lain ketika realitas hidup mereka ternyata tidak sesuai dengan gambaran ideal yang dilihat dari layar gadget.

2. Paradigma komunikasi yang berubah

Perubahan cara kita berkomunikasi di era digital juga jadi faktor penting yang memunculkan kesepian. Pesan teks dan obrolan daring mungkin memudahkan komunitasi. Namun, seringkali hilang aspek keintiman yang dapat ditemukan dalam percakapan tatap muka.

Kurangnya interaksi langsung pada ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh membuat orang merasa tidak terhubung secara emosional. Komunikasi digital yang selalu tergantung platform daring juga dapat mengisolasi individu dari interaksi sosial yang langsung. Padahal, interaksi ini diperlukan untuk membangun hubungan yang lebih kuat.

3. Tekanan sosial dan standar digital

Tekanan sosial untuk selalu tampil dan memenuhi standar digital tertentu dapat memicu rasa kesepian. Dunia maya seringkali menciptakan ekspektasi tidak realistik mengenai penampilan, prestasi, dan gaya hidup. Akibatnya, individu sering merasa tidak cukup.

Membanding-bandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial dapat menimbulkan perasaan diri dan kesepian. Orang mungkin akan merasa terasing karena merasa tidak mampu mencapai standar yang dipromosikan berlebihan di platform digital.

Baca Juga: Pentingnya Ekspresi Diri dengan Cinta untuk Pribadi Autentik

7 Cara Mengatasi Kesepian

Pada bulan November (2023) lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kesepian sebagai ancaman global yang mendesak. Menurut Direktur WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, tingginya tingkat isolasi dan kesepian di seluruh dunia menimbulkan konsekuensi serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan. “Orang-orang yang tidak memiliki koneksi sosial yang cukup kuat mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena stroke, anxiety, demensia, depresi, kecendurang bunuh diri, dan banyak lagi, “ sebut Dr. Tedros.

Dari keterangan WHO tersebut, kesepian menjadi suatu hal yang perlu disikapi serius di tengah kemajuan digital ini. Pada era di mana teknologi semakin memengaruhi cara kita berinteraksi, mengatasi kesepian perlu disikapi secara bijak. Beberapa cara mengatasi kesepian melansir dari Psychology Today berikut dapat menjadi solusi untuk menjaga keseimbangan antara teknologi yang terus maju dan kebutuhan akan koneksi yang manusiawi.

1. Online dengan aktif untuk cara mengatasi kesepian

Daripada hanya scroll-scroll alias menjelajah dunia maya dengan pasif ketika online, coba untuk lebih proaktif berinteraksi dengan pengguna internet lainnya. Misalnya, bermain game dengan orang lain (meskipun belum pernah bertemu secara langsung), mengobrol tentang sesuatu yang Anda minati, atau video call dengan teman.

Bisa juga dengan bergabung dengan komunitas online atau kelompok-kelompok diskusi (forum) yang sesuai dengan minat dan hobi untuk memperluas jaringan sosial. Semakin sering Anda berinteraksi dengan orang lain saat online, Anda akan semakin merasa terhubung.

2. Kelola waktu online untuk cara mengatasi kesepian

Saat merasa kesepian, terkadang kita hanya ingin menghabiskan waktu untuk “bermain” dengan gadget, bermain media sosial, atau streaming film lewat aplikasi. Kita telah menciptakan kehidupan untuk diri kita sendiri yang menghilangkan hubungan sosial yang berarti.

Batasi waktu yang dihabiskan di media sosial atau platform online. Terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia maya dapat meningkatkan perasaan kesepian. Alihkan perhatian ke kegiatan-kegiatan positif di dunia nyata.

Baca Juga: 6 Cara Menemukan Kunci Kebahagiaan di Era Digital yang Semakin Canggih

3. Cara mengatasi kesepian dengan berbagi dalam arti sebenarnya

Sewaktu menjelajah dunia maya, kita mengenal kata “share” alias mengunggah sesuatu pada platform yang dipilih untuk dilihat audiens secara online. Dalam perkembangannya, kata “sharing” dipilih untuk melakukan apa yang disebut “humble bragging” atau pernyataan merendah, tapi untuk pamer atau meninggikan diri.

Kita mengunggah hal-hal keren yang kita lakukan, makanan lezat yang disantap, atau pesta menyenang yang kita hadiri. Pokoknya, semua hal yang makna sebenarnya bukan “berbagi”, tapi hanya mengunggah.

Daripada mem-posting tentang hal-hal yang Anda lakukan, manfaatkan kembali kata “sharing” sesuai arti sebenarnya. Artinya, memberikan sebagian kecil atau lebih banyak milik Anda untuk orang lain. Misalnya, berbagai saran, kata-kata dukungan, atau bahkan empatim semuanya dari gadget Anda. Koneksi Anda cenderung jadi lebih baik dan suportif.

4. Membangun hubungan berkualitas di dunia nyata

Saling terhubung di dunia nyata mungkin tidak semudah seperti dahulu. Sudah menjadi  kebiasaan untuk menghabiskan waktu di mana pun sambil menggunakan gadget atau smartphone.  Padahal, kita dapat melakukan cara mengatasi kesepian dengan membangun hubungan tatap muka yang lebih kuat. Coba untuk lebih banyak menatap orang lain saat berbicara, dengarkan perkataan mereka, bersikap penuh perhatian, dan hindari terdistraksi dengan ponsel kita atau teknologi lainnya.

Fokus pada hubungan yang mendalam dan bermakna dengan orang-orang sekitar. Buat waktu untuk berbicara dan terlibat dalam percakapan yang lebih dalam, bukan hanya interaksi yang sekadar formal.

5. Lakukan lebih banyak hal dengan orang lain secara langsung

Terlibat dalam interaksi sosial secara tatap muka cenderung meningkatkan mood kita dan mengurangi depresi. Aktivitas yang melibatkan orang lain, seperti berolahraga, juga cenderung berdampak positif bagi kesehatan mental. Aktvitas ini mungkin dapat menjauhkan kesepian dengan membantu kita merasa lebih terhubung secara sosial.

Luangkan waktu untuk kegiatan di bunia nyata. Ini ermasuk pertemuan dengan teman-teman secara ;anngsungg, dan sumber aktivitas lainnya. Pada akhirnya, akan membuka peluang yang membuat karena terpikirnkan satu sama lain.

6. Cara mengatasi kesepian dengan berada pada saat ini

Bagaimana kita berharap untuk memperbaiki kesepian jika kita tidak tahu apa penyebabnya?  Apa saja pengalam merasa terpenuhi? Dan, apa saja pengalaman yang membuat Anda merasa terhubungan dengan masa sekarang? Mengidentifikasi momen-momen ini dapat membantu Anda mengurangi kesepian, karena Anda dapat membatasi keterlibatan Anda dalam aktivitas yang membuat Anda merasa kesepian dan meningkatkan keterlibatan Anda dalam aktivitas yang membuat Anda merasa terhubung.

7. Be nice to yourself

Penting untuk melatih rasa kasihan pada diri sendiri ketika Anda gagal dalam berbagai hal. Ingat, semua orang gagal, dan tidak perlu menjadi pembully terhadap diri sendiri, merasa bersalah, atau merendahkan diri sendiri. Sikap seperti itu tidak akan membantu Anda mengurangi rasa kesepian, sekarang atau di masa depan.

Oleh karena itu, cobalah berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang suportif, baik hati, dan penuh perhatian. Cobalah kemungkinan besar Anda akan mengakui kesalahan yang mungkin Anda lakukan dalam upaya mengurangi rasa kesepian, dan mudah-mudahan bisa lebih baik lagi di lain waktu.

Cara mengatasi kesepian di era digital membutuhkan kesadaran diri, keterlibatan aktif dalam dunia nyata, dan upaya untuk membentuk koneksi yang mendalam. Dengan merangkai hubungan yang bermakna, menerapkan strategi keseimbangan antara kehidupan online dan offline, serta menyibukkan diri dengan aktivitas yang positif, kita dapat menemukan solusi untuk mengatasi kesepian dan menciptakan kesejahteraan mental yang lebih baik.

Jivaraga

Rumah aman & nyaman bagi kesehatan holistik membuka pintu untuk siapapun yang ingin hidup seimbang & bahagia

This Post Has One Comment

Comments are closed.