Era digital memang telah mengubah kehidupan masyarakat sehari-hari secara signifikan. Komunikasi yang lebih cepat, luas, serta akses pengetahuan makin mudah hanya dengan mengetuk keyboard. Meski demikian, kemajuan teknologi ini tidak terlepas dari hadirnya stres. Tantangan stres di era digital pun memerlukan strategi khusus sebagai cara untuk mengatasi hal tersebut. Dengan begitu, kehidupan tetap berjalan seimbang di tengah arus perkembangan teknologi yang terus berlanjut.
Kenali Dulu 4 Penyebab Stres di Era Digital Ini
Cara mengatasi stres diperlukan karena arus informasi yang tiada henti, tekanan dari kehadiran online yang terus-menerus atau FOMO (fear of missing out), dan batas yang kabur antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat meningkatkan risiko stres, yang berdampak pada kondisi mental dan fisik. Beberapa penyebab timbulnya stres di era digital, antara lain:
1. Arus informasi yang deras
Masyarakat saat ini terus menerus dibanjiri berita, update media sosial, dan informasi online lainnya. Rasa untuk selalu terhubung dan mendapatkan informasi secara real-time dapat menciptakan ketegangan berlebihan.
2. Tekanan kerja dan produktivitas
Lingkungan kerja yang terus terhubung dengan email, pesan instan, dan pertemuan melalui video dapat menciptakan tekanan yang signifikan. Seperti penelitian Eurofund pada tahun 2019 yang menemukan bahwa 18% pekerja di Eropa pada era digital saat ini terbebani oleh tuntutan kinerja dan deadline.
Baca Juga: Butuh Dorongan Lebih, Ini 7 Cara Menemukan Motivasi pada Tempat yang Tidak Terduga
3. Perbandingan sosial
Penelitian oleh Jean M. Twenge & W. Keith Campbell , “Media Use Is Linked to Lower Psychological Well-Being: Evidence from Three Datasets” (2019), yang dimuat dalam jurnal Psychiatric Quarterly, juga menyebutkan paparan yang berlebihan terhadap berbagai konten di media sosial seringkali memicu perbandingan sosial yang tidak realistis.
Akibatnya, muncul gejala depresi, kecemasan, dan meningkatkan tingkat stres. Perbandingan sosial ini sering menjadi penyebab stres pada remaja karena intensitas penggunaan media sosial yang termasuk tinggi.
4. Ketergantungan pada gadget
Kemudahan yang ditimbulkan dari penggunaan gadget pada kenyataannya dapat juga menciptakan rasa ketergantungan sehingga penggunanya sulit melepaskan diri. Hasil riset berjudul “The Association Between Social Media Use and Sleep Disturbance Among Young Adults” (2016) dari peneliti University of Pittsburgh School of Medicine, yang dimuat dalam jurnal Preventive Medicine, menunjukkan 57% orang yang sering menggunakan gadget akan mengalami gangguan tidur, yang pada gilirannya berkontribusi pada tingkat stres yang tinggi.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Meningkatkan Mood dalam Aktivitas Sehari-hari
Ini 5 Cara Mengatasi Stres di Era Digital
Teknologi yang semakin canggih dan konektivitas yang terus-menerus seringkali memberikan tekanan tambahan pada keseharian kita. Diperlukan langkah cermat dan efektis dalam mengatasi stres di era digital ini, seperti beberapa cara berikut.
1. Batasi waktu memakai gadget
Seperti yang disebutkan pada poin penyebab stres nomor 4 di atas, kualitas tidur seseorang dapat terganggu karena penggunaan gadget. Ketika penggunaan gadget dibatasi, terutama sebelum tidur, paparan cahaya biru ke tubuh kita juga berkurang. Hal ini memberikan waktu istirahat untuk otak sehingga tidur tidak terganggu. Dampaknya, kualitas tidur meningkat dan mengurangi tingkat stres.
2. Kurangi penggunaan media sosial
Melakukan detoks media sosial secara berkala dapat menjadi cara penting dalam mengatasi stres. Seperti disebutkan dalam hasil penelitian Melissa G. Hunt, Rachel Marx, Courtney Lipson, dan Jordyn Young—yang berjudul “No More FOMO: Limiting Social Media Decreases Loneliness and Depression”(2018) dan dipublikasikan pada Journal of Social and Clinical Psychology—bahwa pengurangan waktu penggunaan media sosial dapat menurunkan tingkat depresi dan perasaan kesepian.
Menetapkan batas penggunaan, memilih waktu khusus untuk membuka media sosial, dan menghapus konten yang malah memberikan tekanan atau stres dapat menciptakan lingkungan online yang lebih positif
Baca Juga: Mental Health adalah Menjaga Keseimbangan Pikiran, Jiwa, dan Perasaan
3. Atur waktu beraktivitas sebagai cara mengatasi stres
Mulai tetapkan jadwal atau mengatur untuk beraktivitas. Namun, jangan asal mengatur waktu. Susun jadwal dengan batas waktu yang realistis, misalnya dengan enggunakan metode-metode pengaturan waktu. Contohnya, teknik Podomoro berupa 25 menit beraktivitas atau mengerjakan tugas, lalu 5 menit istirahat dulu sebelum melanjutkan kembali tugasnya dan beristirahat lebih lama (15-30 menit) setelah empat kali melakukan rumus tersebut.
Manajemen waktu yang efektif dapat jadi cara mengatasi stres. Pengaturan jadwal yang realistis dan menyusun prioritas pada akhirnya akan membantu meningkatkan produktivitas dan well-being.
4. Mengelola teknologi
Kehadiran gadget dan teknologi-teknologi lainnya tidak dapat kita bendung sendiri. Yang dapat kita lakukan adalah mengontrol atau mengelola penggunaan teknologi tersebut dengan cerdas. Misalnya, menciptakan waktu tanpa teknologi selama beberapa lama atau membuat zona bebas gadget di rumah akan membantu menciptakan batasan yang sehat. Selain itu, catur atau batasi notifikasi dari aplikasi juga dapat membantu mengurangi distraksi dan meningkatkan fokus, yang pada akhirnya mengurangi tingkat stres.
5. Cara mengatasi stres dengan teknik relaksasi dan meditasi
Secara fisik, teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam dan meditasi dapat jadi cara meredakan stres. Praktik ini membantu mengalihkan perhatian dari tekanan sehari-hari dan menciptakan ruang mental yang lebih tenang.
Menurut penelitian oleh Nicholas Barnes, Patrick Hattan, David S. Black, dan Zev Schuman-Olivier yang dimuat dalam jurnal Mindfulness pada tahun 2017, melibatkan diri dalam teknik relaksasi, seperti meditasi dan pernapasan dalam, dapat membantu menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Tidak usah pusing mencari tempat berlatih meditasi. Jivaraga memiliki kelas meditasi yang dipandu oleh experts di bidangnya. Anda dapat mengikuti kelas meditasi Jivaraga setiap Senin, Kamis, Jumat, dan Sabtu.
Baca Juga: 13 Penyebab Masalah Kesehatan Mental, Perlu Waspada!
Setelah Cara Mengatasi, Ketahui Juga 5 Cara Mengelola Stres di Era Digital
Setelah berhasil mengatasi sumber-sumber stres di era digital, tantangan berikutnya adalah cara mengelola stres yang tetap ada dalam kehidupan sehari-hari. Ketika teknologi berkembang cepat dan koneksi digital semakin meluas, penting melakukan strategi mengelola stres demi menjaga mental well-being. Berikut langkah mudah untuk mencapai keseimbangan dan ketenangan pikiran di kehidupan modern yang dinamis.
1. Mengelola emosi
Memahami dan mengelola emosi adalah kunci dalam mengelola stres. Oleh karena, penting untuk mempelajari mengenai emosi itu sendiri. Tujuannya, membantu individu untuk mengenali dan merespon emosi dengan bijaksana dan menciptakan keseimbangan yang lebih baik dalam menghadapi tekanan di kehidupan sehari-hari.
2. Belajar mengelola konflik
Keterampilan pengelolaan konflik dapat membantu mengurangi sumber stres dalam hubungan sosial dan profesional. Dalam mengelola konflik, diperlukan keterampilan komunikasi. Keterampilan komunikasi yang efektif dan kemampuan memahami sudut pandang orang lain dapat menciptakan lingkungan yang lebih damai.
Baca Juga: 5 Cara Menemukan Kebahagiaan pada Kesempatan yang Tidak Terduga
3. Lakukan aktivitas fisik teratur
Aktivitas fisik di sini adalah latihan atau olahraga yang dilakukan secara konsisten. Hal tersebut tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Mengutip dari Harvard Health Publishing, latihan fisik atau olahraga mampu mengurangi kadar hormon penyebab stres di tubuh, seperti adrenalin dan kortisol.
Olahraga juga merangsang produksi endorfin, yaitu bahan kimia yang ada di otak dan berfungsi sebagai obat penghilang rasa sakit alami dan peningkat mood. Endorfin bertanggung jawab atas “runner’s high” atau perasaan rileks dan optimisme penuh positif yang terjadi setelah olahraga dengan intensitas cukup tinggi.
4. Kurangi multitasking
Penelitian David L. Strayer dan William A. Johnston dari University of Utah, yang dimuat pada jurnal “Human Factors: The Journal of the Human Factors and Ergonomics Society” tahun 2001, menemukan bahwa multitasking dapat mengurangi efisiensi dan meningkatkan tingkat stres.
Oleh karena itu, sebaiknya, fokus pada pada satu tugas dalam satu waktu. Dengan cara mengelola stres ini, kita memberikan perhatian penuh yang membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi tingkat kecemasan.
5. Terapi atau konseling
Jika stres terlalu berat, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang profesional. Misalnya, terapis atau konselor yang akan memberikan wawasan dan dukungan mengenai cara mengelola serta mengatasi stres. Anda dapat mengikuti terapi kognitif perilaku (Cognitive Behavioural Therapy atau CBT) yang akan menganalisa cara berpikir dan berperilaku. Dapat juga mengikuti teknik relaksasi untuk mengelola stres.
Baca Juga: Meditasi adalah Cara Menemukan Ketenangan untuk Kesehatan Jiwa
Baik aktivitas fisik, berlatih meditasi atau pernapasan, maupun terapi dan/konseling, seperti yang disebutkan dalam poin-poin cara mengatasi dan mengelola stres di atas, dapat Anda temukan semua di Jivaraga.
Ada beragam kelas yang bisa diikuti, dari kelas yoga, sound bath, access bar, energy mapping, hingga berbagai sesi konseling dengan para praktisi yang ahli di bidangnya. Cek Jivaraga.com untuk jadwal kelas, konseling, atau workshop di Jivaraga Space serta informasi menarik mengenai berbagai aktivitas yang bisa jadi mood booster. Simak dan follow juga Instagram @jivaragaspace dan WhatsApp untuk informasi terbaru tentang Jivaraga. Serta kunjungi Jivaraga di Tokopedia untuk membeli berbagai produk wellness terbaik dari Jivaraga.
Pingback: 13 Penyebab Masalah Kesehatan Mental, Perlu Waspada! - Jivaraga
Pingback: Mindfulness adalah Seni Menikmati Momen di Tengah Kesibukan - Jivaraga