Salah satu hambatan dalam produktivitas dan aktivitas hidup sehari-hari adalah ketika panic attack menyerang. Bukan sekadar kepanikan, tapi rasa cemas yang intens berpengaruh terhadap fisik dan emosional. Ketika serang ini mencapai tingkat keparahan tertentu bisa sangat mengganggu dan menakutkan. Memahami gejala panic attack parah ini dapat membantu mencari cara penanganan yang sesuai.
Artikel ini akan mengenalkan Anda kepada gejala panic attack parah sebagai langkah awal menuju perawatan yang efektif dan pemulihan yang lebih baik. Meski demikian, untuk diagnosis yang pasti dan perawatan yang tepa, disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter dan profesional kesehatan.
Gejala Panic Attack Parah dari Berbagai Aspek
Panic attack, atau serangan panik, melansir dari Mayo Clinic, adalah episode mendadak dari rasa takut atau kecemasan yang intens dan bisa mempengaruhi fisik dan emosional yang luar biasa. Gejala panic attack parah bisa sangat mengganggu dan menakutkan. Salah satunya, sering kali membuat penderita merasa seolah-olah sedang mengalami serangan jantung atau kehilangan kendali atas tubuh dan pikiran mereka.
Gejala panic attack parah dapat terjadi dari segi fisik, mental, dan emosional. Berikut adalah beberapa gejalan panic attack parah yang perlu dikenali sebagai langkah pertama untuk memahami dan mengelola kondisi ini.
1. Durasi dan intensitas
- Durasi: Bisa berlangsung lebih lama dari 30 menit, meskipun biasanya intensitas tertinggi terjadi dalam 10 menit pertama.
- Intensitas: Gejala sangat intens, tiba-tiba, dan bisa sangat menakutkan karena sering menyerupai gejala serangan jantung.
2. Gejala fisik
PsychCentral menyebutkan beberapa gejala fisik yang terjadi pada panic attack parah. Antara lain:
Jantung berdebar: Jantung berdebar sangat kencang disertai dengan nyeri dada yang parah. Gejala ini bisa disalahartikan sebagai serangan jantung.
- Sesak napas: Kesulitan bernapas yang parah, bisa merasa seolah-olah tercekik atau terengah-engah.
- Berkeringat: Keringat dingin yang berlebihan sehingga terasa tidak nyaman.
- Gemetar: Tremor hebat yang sangat mengganggu dan membuat kita cemas.
- Pusing: Pusing parah yang kadang disertai dengan perasaan mau pingsan.
- Mual: Mual hebat dan disertai dengan muntah.
- Kebas atau kesemutan: Sensasi kesemutan atau kebas di tangan, kaki, atau wajah yang terasa berlebihan.
3. Gejala panic attack parah pada aspek emosional dan mental
- Takut berlebih: Perasaan ketakutan ekstrem seolah-olah menghadapi ancaman kematian atau kehancuran.
- Kehilangan kendali: Ketakutan mendalam bahwa akan kehilangan kendali atau menjadi gila.
- Terpisah dari realitas: Perasaan terlepas dari diri sendiri atau lingkungan, derealisasi, atau depersonalisasi yang signifikan.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Panic Attack untuk Menjalani Kehidupan yang Sehat dan Seimbang
Dampak Gejala Panic Attack Parah
Jika tidak diobati, panic attack dapat memengaruhi hampir semua aspek kehidupan Anda. Ketakutan akan mengalami panic attack berikutnya menjadi begitu kuat sehingga Anda terus-menerus hidup dalam ketakutan. Inilah yang pada akhirnya merusak kualitas hidup Anda. Berikut beberapa dampak gejala panic attack parah menurut Mayo Clinic:
- Bisa menyebabkan penghindaran situasi atau tempat tertentu. Seperti, takut mengemudi atau meninggalkan rumah. Hal ini meningkatkan risiko agorafobia atau takut berada di tempat umum.
- Terjadi masalah di tempat kerja atau sekolah
- Depresi, gangguan kecemasan dan gangguan kejiwaan lainnya
- Meningkatkan risiko ingin bunuh diri
- Menyalahgunakan alkohol atau zat kimia berbahaya lainnya.
Penderita mungkin memerlukan bantuan medis atau terapi untuk mengelola gejala dan mengurangi frekuensi serangan
Mengatasi Gejala Panic Attack Parah
Serangan panic attack parah mungkin tidak serta-merta dapat disembuhkan. Namun, ada beberapa strategi yang bisa membantu mengelola dan mengurangi frekuensinya:
1. Terapi kognitif-perilaku (CBT)
CBT adalah bentuk terapi yang efektif untuk mengatasi serangan panik. Terapi ini membantu penderita memahami dan mengubah pola pikir yang memicu serangan panik.
2. Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat antidepresan atau benzodiazepin untuk membantu mengurangi gejala.
3. Mengubah gaya hidup
Hindari kafein, alkohol, dan mempraktikkan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi frekuensi serangan panik.
4. Teknik relaksasi
Teknik pernapasan dalam, meditasi, dan yoga bisa membantu mengurangi tingkat kecemasan dan mencegah serangan panik. Dengan mengintegrasikan teknik-teknik ini ke dalam rutinitas harian Anda, Anda dapat menciptakan ketenangan dan keseimbangan dalam pikiran serta tubuh.
Baca Juga: 5 Cara Meditasi di Tempat Kerja, Kendalikan Stres dengan Mudah
Di JIVARAGA, Anda dapat mempelajari dan berlatih teknik-teknik ini dengan bimbingan praktisi berpengalaman yang memahami betul cara mengatasi kecemasan melalui pendekatan holistik. Di sana, Anda akan menemukan lingkungan yang mendukung dan tenang, ideal untuk memperdalam praktik pernapasan, meditasi, dan yoga.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi JIVARAGA via WA di:
Atau, Instagram JIVARAGA:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
Dengan rutin berlatih di JIVARAGA, Anda dapat mengembangkan keterampilan untuk mengelola panic attack parah, meningkatkan kesejahteraan mental, dan mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik.