You are currently viewing Macam-Macam Kelainan Tulang Belakang dan Solusinya untuk Hidup Lebih Berkualitas

Macam-Macam Kelainan Tulang Belakang dan Solusinya untuk Hidup Lebih Berkualitas

Tulang belakang manusia adalah struktur penting yang menopang tubuh dan memungkinkan kita bergerak leluasa setiap hari. Namun, tulang belakang juga dapat mengalami macam-macam kelainan yang mengganggu fungsinya. Dampaknya tidak hanya kita merasa nyeri, tapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman hingga menghambat aktivitas sehari-hari. Mengenal macam-macam kelainan tulang belakang akan membantu menentukan penanganan yang tepat untuk mengatasinya.

Kelainan tulang belakang bukan sekadar nyeri. Jika ditelisik, ada macam-macam kelainan tulang belakang dengan karakteristik dan penyebab yang berbeda. Mengetahui perbedaan macam-macam kelainan tulang belakang membantu mencari cara supaya penderita bisa tetap aktif dan sehat.

Tulang Belakang dan Fungsinya

Tulang belakang, atau disebut juga kolumna vertebalis, adalah struktur utama yang membentuk sumbuh tubuh manusia. Melansir dari Spinehealth.org, tulang belakang terbuat dari 33 tulang vertebra yang saling bertumpuk dan membentar dari pangkal tengkorak hingga tulang ekor. Setiap vertebra dipisahkan oleh diskus intervertebralis yang berfungsi sebagai bantalan, serta dihubungkan oleh ligamen dan otot yang menjaga kestabilan.

Tulang belakang memiliki lima bagian utama: serviks (leher), toraks (punggung atas), lumbal (punggung bawah), sakrum, dan ekor. Bentuknya yang melengkung secara alami ke depan dan ke belakang membantu menyerap guncangan dan mendistribusikan beban dengan lebih efektif selama aktivitas sehari-hari.

Fungsi utama tulang belakang adalah sebagai penopang tubuh dan pelindung bagi sumsum tulang belakang—yang merupakan bagian penting dari sistem saraf pusat. Selain itu, tulang belakang memungkinkan berbagai gerakan tubuh, termasuk membungkuk, berputar, dan bergerak ke samping.

Struktur ini juga berperan dalam menjaga postur tubuh yang baik, membantu keseimbangan, dan memberikan titik tumpu untuk otot-otot punggung dan perut. Dengan fungsi-fungsi tersebut, tulang belakang memainkan peranan krusial dalam mobilitas, stabilitas, dan kesehatan seluruh tubuh.

Baca Juga: Penyebab dan 7 Cara Mengatasi Sakit Punggung yang Komprehensif

Macam-Macam Kelainan Tulang Belakang

MACAM-MACAM KELAINAN TULANG BELAKANG PENYEMBUHAN

Kelainan tulang belakang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Berikut adalah beberapa jenis kelainan tulang belakang yang umum, penyebabnya, serta penanganannya.

1. Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan yang ditandai dengan lengkungan tulang belakang ke samping secara tidak normal. Lengkungan ini bisa berbentuk seperti huruf “S” atau “C”. Skoliosis berkembang selama masa pertumbuhan anak dan remaja. Namun, bisa juga terjadi ketika sudah dewasa.

Penyebab: Penyebab skoliosis seringkali tidak diketahui (idiopatik), tapi diduga ada peran faktor genetik. Skoliosis juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti cerebral palsy atau distrofi otot.

2. Kifosis

Kifosis adalah kelainan yang ditandai dengan kelengkungan berlebihan pada tulang belakang bagian atas. Kelainan ini menyebabkan punggung tampak membungkuk ke depan. Kondisi ini bisa terjadi pada segala usia, tapi lebih sering dialami oleh orang tua.

Penyebab: Kifosis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk postur tubuh yang buruk, osteoporosis, degenerasi diskus intervertebralis, dan penyakit Scheuermann (kelainan pertumbuhan tulang belakang pada remaja).

3. Lordosis

Lordosis adalah kondisi tulang belakang bagian bawah melengkung ke depan secara berlebihan, sehingga perut tampak menonjol. Kondisi ini juga dikenal sebagai swayback.

Penyebab: Lordosis dapat disebabkan oleh obesitas, kehamilan, postur tubuh yang buruk, dan kondisi medis seperti spondilolistesis (pergeseran tulang belakang).

4. Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

HNP, atau sering disebut herniated disc, adalah kondisi ketika bagian dalam diskus intervertebralis menonjol keluar melalui lapisan luar yang lemah, menekan saraf di sekitarnya. Akibatnya, timbul rasa nyeri yang menjalar ke kaki atau lengan.

Penyebab: HNP sering disebabkan oleh degenerasi diskus intervertebralis yang terkait dengan penuaan, trauma fisik, atau cedera berat.

5. Spina Bifida

Spina bifida adalah kelainan bawaan dan terjadi karena tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan sempurna. Kondisi ini terbentuk selama perkembangan janin di dalam kandungan dan bisa bervariasi dari ringan hingga berat.

Penyebab: Penyebab pasti spina bifida hingga saat ini belum diketahui pasti. Namun, faktor genetik dan kekurangan asam folat selama kehamilan bisa meningkatkan risiko.

Baca Juga: Kinesiologi Terapan adalah Pendekatan Holistik dengan Mengatasi Akar Masalah Kesehatan

Penyembuhan Macam-Macam Kelainan Tulang Belakang

Macam-macam kelainan tulang belakang sering kali tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Langkah optimal untuk menangani macam-macam kelainan tulang belakang adalah dengan pengelolaan gejalanya menggunakan berbagai metode.

Pada beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki deformitas atau mengurangi tekanan pada saraf. Meski demikian, penyembuhan total tergantung pada jenis, tingkat keparahan kelainan, serta respons individu terhadap pengobatan. Secara keseluruhan, penanganan kelainan tulang belakang diupayakan untuk meningkatkan fungsi serta kualitas hidup penderita.

Berikut beberapa upaya penanganan kelainan tulang belakang:

  • Fisioterapi: Program latihan yang dirancang untuk memperkuat otot-otot penopang tulang belakang dan meningkatkan fleksibilitas, membantu mengurangi nyeri dan memperbaiki postur.
  • Penggunaan brace: Alat penyangga yang digunakan untuk menjaga tulang belakang dalam posisi yang benar, terutama pada anak-anak dan remaja dengan skoliosis.
  • Obat-obatan: Penggunaan obat antiinflamasi, analgesik, atau pelemas otot untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Injeksi steroid: Injeksi kortikosteroid di sekitar saraf atau sendi yang terkena untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
  • Operasi: Tindakan bedah seperti fusi tulang belakang, diskektomi, atau laminektomi untuk mengoreksi deformitas atau menghilangkan tekanan pada saraf.
  • Pola hidup sehat: Penurunan berat badan, postur tubuh yang baik, dan teknik mengangkat benda yang benar untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang.
  • Alternatif terapi: Akupunktur, kiropraktik, atau yoga untuk membantu mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi tulang belakang.

Baca Juga: 10 Jenis Yoga dari yang Paling Mudah hingga Paling Sulit, Pilih Sesuai Kemampuan

Tulang Belakang Sehat dengan Yoga bersama JIVARAGA dan Plaza Indonesia

Mengenali berbagai macam-macam kelainan tulang belakang dan cara mengatasinya adalah langkah awal yang penting untuk menjaga kesehatan tulang belakang kita. Salah satu metode efektif untuk membantu mengatasi kelainan tulang belakang adalah yoga. Berbagai pose dan teknik pernapasan dalam yoga dapat memperkuat otot-otot penopang tulang belakang serta meningkatkan postur dan fleksibilitas.

Untuk Anda yang ingin mendapatkan manfaat ini secara langsung, jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti sesi yoga khusus bersama JIVARAGA di event Plaza Indonesia Wellness Festival 2024 bertajuk Yoga for a Healthy Spine”. Pada sesi yang dipandu oleh praktisi yoga JIVARAGA, Elisa Tanzino, Anda akan diajak untuk mempraktikkan berbagai pose yoga yang dirancang untuk meredakan nyeri dan ketegangan pada tulang belakang dalam suasana yang holistik.

Detail Acara:

  • Tanggal: Kamis, 25 Juli 2024
  • Waktu: 15.30 – 17.30 WIB
  • Tempat: Plaza Indonesia Wellness Festival, Plaza Indonesia

Reserve your spot now! Kunjungi website resmi Plaza Indonesia Wellness Festival 2024 untuk registrasi di:

https://wellnessfestival.plazaindonesia.com

Atau, simak Instagramnya:

https://www.instagram.com/plazaindonesia

Untuk informasi lebih lanjut, dapat juga menghubungi JIVARAGA via WA:

https://wa.me/6281188811338

Follow juga Instagram JIVARAGA:

https://www.instagram.com/jivaragaspace

Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan manfaat yoga bagi kesehatan tulang belakang Anda!

(Foto: Freepik)

This Post Has One Comment

Comments are closed.