You are currently viewing 10 Menu Takjil Tradisional Indonesia untuk Buka Puasa Ramadan
Sumber: Primarasa

10 Menu Takjil Tradisional Indonesia untuk Buka Puasa Ramadan

Kuliner tradisional Indonesia yang beragam dapat menjadi pilihan istimewa juga untuk menu takjil saat berbuka puasa. Dari segarnya aneka es tradisional, kelembutan bubur dari daerah-daerah di nusantra, hingga lezatnya kudapan tradisiona. Warisan kuliner ini tidak hanya memuaskan dahaga dan lapar, tapi juga mengundang selera. Memilih menu takjil tradisional Indonesia tidak hanya sebagai pilihan kuliner, tapi dapat ikut menyelami keaneragaman cita rasa nusantara yang kaya

Makna Holistik Menu Takjil Tradisional

Memilih menu tradisional untuk takjil memiliki keistimewaan dari berbagai aspek. Dari aspek kesehatan, penggunaan bahan-bahan alami, seperti buah-buahan, biji-bijian, dan rempah-rempah kaya akan nutrisi dan serat. Ini membantu menjaga keseimbangan gizi dan memberikan energi untuk puasa.

Dari aspek budaya, menu takjil tradisional memperkaya dan memperkuat pengalaman kuliner dan budaya warisan nenek moyang. Dan, dari aspek spiritualitas, menyantap menu takjil tradisional untuk berbuka menjadi bentuk ibadah yang memperdalam nilai-nilai keagamaan serta rasa syukur atas nikmat Allah SWT.

Dengan demikian, menu takjil tradisional tidak hanya memuaskan kebutuhan fisik, tapi juga memperkaya dimensi spiritual untuk menciptakan pengalaman holistik selama bulan Ramadan.

Baca Juga: Pentingnya Takjil adalah untuk Kelancaran Ibadah Puasa Ramadan

10 Menu Takjil Tradisional untuk Berbuka Puasa

Berikut adalah deretan menu takjil yang memikat dari kekayaan kuliner tradisional Indonesia. Pilihan-pilihan menu ini juga mampu menghidupkan nuansa tradisional yang hangat di tengah bulan suci Ramadan.

1. Kue Pepe Mangkuk

kue pepe
Sumber: Primarasa

Bahan:

  • 1.250 ml santan, dari 2 butir kelapa
  • 12 lembar daun jeruk
  • 4 lembar daun pandan, ikat
  • 600 g gula pasir
  • 1 sdt garam
  • 500 g tepung kanji
  • 100 g tepung beras
  • ± 5 tetes pewarna makanan warna hijau
  • ± 5 tetes pewarna makanan warna merah

Cara Masak:

  1. Masukkan santan dalam panci, tambahkan daun jeruk, daun pandan, gula dan garam ke dalamnya. Jerang di atas api sedang, timba-timba santan hingga mendidih (jangan sampai pecah), angkat, sisihkan.
  2. Didihkan air dalam dandang. Olesi 24 buah cetakan cucing keramik/plastik ukuran ± 50 ml dengan minyak goreng, masukkan ke dalam dandang, biarkan hingga panas. Sementara itu, taruh tepung kanji dan tepung beras dalam wadah, tuangi santan hangat sedikit demi sedikit ke dalamnya sambil diaduk hingga adonan tercampur rata dan licin.
  3. Bagi adonan menjadi 3 bagian. Bubuhkan pewarna hijau pada 1 bagian adonan, pewarna merah pada adonan yang lain, dan 1 bagian adonan lagi biarkan berwarna putih.
  4. Tuang 1 sdm adonan merah ke dalam setiap cetakan di dalam dandang, tutup dandang dengan tutup yang telah dibungkus serbet/kain bersih. Kukus selama ± 3 menit, buka tutup dandang. Tuang 1 sdm adonan putih di atas adonan merah, kukus lagi selama ± 3 menit. Ulangi melapis dengan 1 sdm adonan hijau dan terakhir dengan 1 sdm adonan merah.
  5. Teruskan mengukus selama 15 menit hingga seluruh kue matang, angkat. Biarkan kue hingga agak dingin, keluarkan dari cetakan.

(Resep dari Primarasa)

2. Dadar Harum

menu takjil dadar wangi
Sumber: Primarasa

Bahan:

Isi:

  • 300 g kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang
  • 200 g gula merah sisir
  • 25 g gula pasir
  • 200 ml air
  • 2 lembar daun pandan, potong-potong
  • 4 mata daging buah durian, lumatkan

Dadar:

  • 200 g tepung terigu
  • 2 butir telur
  • ½ sdt garam
  • 2 sdm minyak goreng/margarin cair
  • 400 ml santan, dari ½ butir kelapa
  • pewarna makanan warna merah
  • 50 ml air daun suji-pandan
  • pewarna makanan warna hijau (bila perlu)
  • margarin untuk olesan

Cara membuat:

  1. Isi: Campur kelapa, gula, air dan daun pandan dalam panci atau wajan, aduk rata. Jerangkan di atas api, aduk-aduk hingga rata, masukkan daging durian, aduk terus hingga mengental, angkat, sisihkan.
  2. Dadar: Taruh tepung terigu dalam wadah, masukkan telur kocok, garam, dan minyak goreng, aduk rata. Masukkan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan menggunakan pengocok kawat hingga adonan licin.
  3. Sisihkan ± 100 ml adonan tepung, masukkan pewarna merah ke dalamnya hingga adonan berwarna merah muda, aduk, sisihkan. Masukkan air daun suji-pandan ke dalam sisa adonan tepung, aduk rata. Bila perlu, tambahkan pewarna hijau.
  4. Panaskan wajan dadar bergaris tengah ± 16 cm di atas api sedang, olesi dengan margarin. Tuang ± 1 sdm adonan berwarna merah di permukaan wajan, membentuk 2 garis berjarak 2-3 cm.
  5. Segera tuang 1 sendok sayur adonan berwarna hijau di atasnya. Goyangkan wajan agar adonan menutupi dasar loyang, biarkan hingga matang, angkat. Lakukan hal yang sama hingga adonan habis.
  6. Ambil selembar dadar, taruh 1 sdm adonan isi di atasnya. Lipat sisi kiri dan kanan ke arah dalam lalu gulung. Lakukan langkah yang sama hingga semua sisa bahan habis.

(Resep dari Primarasa)

3. Lemang Manis Isi Pisang

menu takjil lemang pisang
Sumber: Primarasa

Bahan:

  • 250 g beras ketan putih
  • 3 lembar daun pandan
  • 12 lembar daun suji
  • ½ sdt air kapur sirih
  • 150 ml santan, dari 1 butir kelapa
  • 50 g gula pasir
  • 1 sdt garam
  • daun pisang untuk membungkus
  • 4 buah pisang raja, kupas

Cara membuat:

  1. Cuci ketan, rendam selama 1 jam, tiriskan. Kukus dalam dandang hingga setengah matang, angkat, pindahkan ke dalam panci.
  2. Iris daun pandan dan daun suji, tumbuk, kemudian peras airnya sebanyak 50ml. Bila kurang tambahkan air secukupnya. Bubuhkan air kapur sirih, aduk.
  3. Taruh santan, gula dan garam dalam panci, jerangkan di atas api. Masak sambil diaduk hingga mendidih, angkat, masukkan air daun pandan-suji, aduk hingga rata. Tuang campuran santan ke dalam panci ketan, aduk hingga cairannya terserap oleh ketan.
  4. Didihkan air dalam dandang. Bagi adonan ketan menjadi 4 bagian. Ambil selembar daun pisang, taruh 1 bagian adonan ketan di atasnya, ratakan. Taruh 1 buah pisang di tengah ketan, kemudian gulung hingga pisang tertutup ketan. Tekan ujung-ujungnya hingga padat. Semat ujung daun dengan lidi,
  5. Masukkan ketan bungkus ke dalam dandang, kukus hingga matang, angkat. Biarkan dingin, lalu potong-potong berikut daunnya ukuran 2 cm.

(Resep dari Primarasa)

Baca Juga: 12 Tradisi Unik Menyambut Puasa di Berbagai Daerah Nusantara

4. Lapis Tepung Beras

lapis tepung beras
Sumber: Primarasa

Bahan:

  • 1.000 ml santan, dari 1½ butir kelapa
  • 1 sdt garam
  • 3 lembar daun pandan, robek-robek, ikat simpul
  • minyak goreng untuk olesan
  • 250 g tepung beras
  • 100 g tepung kanji
  • 300 g gula pasir
  • 50 ml air daun pandan-suji
  • pewarna makanan warna merah

Cara membuat:

  1. Masukkan santan, garam dan daun pandan ke dalam panci, jerang di atas api, masak sambil diaduk-aduk hingga mendidih, angkat. Sisihkan hingga agak dingin. Didihkan air dalam dandang, olesi loyang persegi ukuran 20 x 20 x 5 cm dengan minyak, sisihkan.
  2. Campur tepung beras, tepung kanji dan gula pasir, aduk rata. Tuangi santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan licin.
  3. Bagi adonan menjadi 3 bagian. Campur satu bagian dengan air daun suji-pandan, satu bagian lagi dengan pewarna merah dan biarkan satu bagian lagi berwarna putih.
  4. Didihkan air dalam dandang, masukkan ± 100 ml adonan hijau ke dalam loyang, kukus dalam dandang dengan tutup yang sudah dibungkus serbet selama 5 menit hingga adonan mengeras. Tuangi 100 ml adonan berwarna putih, ratakan.
  5. Kukus kembali hingga mengeras (± 5 menit), masukkan 100 ml adonan berwarna merah. Ulangi melapis hingga seluruh bahan habis. Tutup dandang , kukus kembali selama 25 – 30 menit hingga seluruh bahan cukup matang.
  6. Angkat, keluarkan dari dandang, dinginkan. Keluarkan kue dari loyang, potong-potong bentuk wajik menjadi ± 24 potong atau sesuai selera.

(Resep dari Primarasa)

5. Ketan Srikaya

ketan srikaya
Sumber: Primarasa

Bahan:

  • 500 g beras ketan hitam
  • 250 ml santan, dari ½ butir kelapa
  • 1 sdt garam
  • 3 lembar daun pandan

Lapisan atas :

  • 20 lembar daun suji
  • 5 lembar daun pandan
  • 50 ml air
  • 200 ml santan, dari 1 butir kelapa
  • 5 butir telur
  • 250 g gula pasir
  • 50 g tepung beras
  • ¼ sdt garam
  • 1/8 sdt vanili bubuk

Cara masak:

  1. Cuci bersih ketan, rendam ketan selama 2 jam, tiriskan. Kukus dalam dandang hingga setengah matang (10 menit), angkat. Masukkan ketan kukus ke dalam panci. Tambahkan santan, garam dan daun pandan. Jerangkan di atas api, aduk hingga santan terserap habis, angkat. Kukus aron ketan dalam dandang selama 30 menit hingga matang, angkat.
  2. Olesi loyang ukuran 20 x 20 x 4 cm dengan minyak goreng, atau alasi loyang dengan selembar plastik beroles minyak. Masukkan ketan ke dalamnya selagi masih panas. Tekan-tekan sampai padat, lalu masukkan loyang kembali ke dalam dandang.
  3. Lapisan atas : Iris daun suji dan daun pandan, kemudian proses dalam blender bersama air. Setelah halus, saring, buang ampasnya lalu masukkan air kapur sirih. Masukkan cairan ini ke dalam santan, aduk, sisihkan.
  4. Kocok telur bersama gula hingga gula larut, masukkan tepung sedikit demi sedikit. Tuangi santan hijau dan aduk hingga adonan licin, tambahkan garam dan vanili, aduk. Jerangkan di atas api kecil, aduk hingga agak kental jangan sampai mendidih, angkat.
  5. Tuang adonan telur ke atas ketan dalam loyang, kukus kembali di atas api sedang hingga lapisan atas mengeras (30 menit). Bungkus tutup dandang dengan selembar kain agar air tidak menetes  ke dalam loyang. Angkat, sisihkan hingga dingin, kemudian potong-potong sesuai selera.

(Resep dari Primarasa)

6. Es Goyobod

menu takjil es goyobod
Sumber: Primarasa

Bahan:

  • Goyobod:
  • 60 g tepung hunkue
  • 750 ml air
  • 125 g gula merah, sisir
  • 1 sdt garam

Kuah santan:

  • 1.000 ml santan, dari 1 butir kelapa
  • 300 g gula merah, sisir
  • 100 g gula pasir
  • ½ sdt garam
  • 2 lembar daun pandan, ikat/potong-potong

Isi:

  • 1 buah kelapa muda, belah dua, keruk daging buahnya
  • 1 buah avokad, belah dua, buang bijinya, keruk daging buahnya
  • es serut/es batu

Cara membuat:

  1. Goyobod: Siapkan loyang/pinggan berukuran 17 x 24 x 3 cm. Basahi bagian dalamnya dengan air matang, sisihkan. Larutkan tepung hunkue dengan sedikit air. Jerang sisa air, gula merah, dan garam hingga mendidih di atas api sedang. Angkat dari atas api, saring. Tuang kembali ke dalam panci.
  2. Masukkan larutan tepung hunkue ke dalam panci berisi air gula, masak di atas api sedang sambil terus diaduk hingga mendidih (meletup-letup). Angkat dari atas api.
  3. Tuang adonan hunkue ke dalam loyang/mangkuk tahan panas. Biarkan hingga dingin. Keluarkan dari loyang/mangkuk. Potong-potong bentuk dadu ukuran 1 cm.
  4. Kuah santan: Rebus santan, gula merah, garam, dan daun pandan sambil ditimba-timba hingga mendidih. Angkat dari atas api, saring.
  5. Siapkan mangkuk/gelas saji. Taruh 2 – 3 sdm goyobod dalam mangkuk/gelas. Tambahkan kelapa muda dan avokad. Tuangi kuah santan. Tambahkan es serut/es batu. Sajikan.

(Resep dari Primarasa)

Baca Juga: 7 Cara Mudah dan Efektif Mengajarkan Anak Puasa

7. Es Singkawang

es singkawang
Sumber: Primarasa

Bahan:

  • 1 bungkus (7 g) agar-agar bubuk warna merah
  • 50 g gula pasir
  • 500 ml air
  • 100 g kolang-kaling merah/hijau
  • 100 g cincau hitam
  • 2 lembar roti tawar tanpa kulit
  • 100 g rumput laut, siap pakai
  • 4 sdm kacang merah rebus
  • 4 sdm kacang hijau rebus
  • 4 sdm kacang tanah sangrai, cincang
  • es batu/es serut
  • susu kental manis putih

Sirop gula:

  • 300 g gula pasir
  • 150 ml air

Cara membuat:

  1. Basahi bagian dalam loyang/mangkuk tahan panas volume 500 ml dengan air matang, sisihkan. Masukkan agar-agar, gula pasir, dan air dalam panci, aduk hingga agar-agar larut. Jerang di atas api sedang hingga mendidih. Tuang ke dalam loyang/mangkuk, biarkan hingga agar-agar keras.
  2. Keluarkan agar-agar dari loyang/mangkuk. Potong bentuk dadu 1 cm.
  3. Iris tipis kolang-kaling. Potong cincau dan roti tawar persegi ukuran 1 cm. Potong rumput laut ukuran 2 cm.
  4. Sirop gula: Taruh gula dan air dalam panci, jerang di atas api sedang sambil diaduk hingga gula larut, angkat, sisihkan.
  5. Penyajian: Siapkan 8 buah gelas saji. Taruh potongan agar-agar, kolang-kaling, cincau, roti tawar, rumput laut, kacang merah, kacang hijau, dan kacang tanah. Tambahkan es batu/es serut. Tuangi sirop gula dan susu kental manis. Sajikan.

(Resep dari Primarasa)

8. Es Tebak

es singkawang
Sumber: Primarasa

Bahan:

Tebak:

  • 150 ml santan, dari ¼ butir kelapa
  • 75 g tepung beras
  • ½ sdt garam
  • 25 g tepung kanji
  • air untuk merebus

Isi:

  • 200 g cincau hitam, potong dadu 1 cm
  • 200 g manisan kolang-kaling, iris tipis

Es serut:

  • 200 ml sirop merah
  • susu kental manis putih

Cara membuat:

  1. Tebak: Taruh santan dalam panci, jerang di atas api sedang hingga mendidih. Angkat dari atas api. Larutkan tepung beras dan garam dengan santan panas (mendidih), aduk hingga menjadi adonan yang licin dan rata. Angkat dari atas api, tambahkan tepung kanji, aduk rata.
  2. Masukkan adonan ke dalam kantong plastik segitiga, gunting sedikit ujungnya hingga terbentuk lubang kecil. Didihkan air dalam panci, semprotkan adonan langsung ke dalam air hingga berbentuk panjang seperti mi berukuran 3 – 4 cm.
  3. Masak hingga adonan matang dan mengapung, angkat dengan saringan dan tiriskan. Rendam tebak dalam air matang dingin agar tidak saling melekat satu sama lain.
  4. Siapkan 4 buah mangkuk/gelas saji. Masukkan tebak, pacar cina, cincau, dan kolang-kaling. Bubuhkan es serut di atasnya. Tuangi sirop dan susu kental manis, sajikan.

(Resep dari Primarasa)

9. Otak-Otak Ikan Tenggiri

Menu Takjil Otak-Otak Tenggiri
Sumber: Primarasa

Bahan:

  • 400 g fillet ikan tenggiri
  • 250 g santan, dari 1 butir kelapa parut
  • 1 putih telur, kocok lepas
  • 1 sdt garam
  • ½ sdt merica bubuk
  • 2 sdt gula pasir
  • 10 butir bawang merah, cincang halus
  • 50 g daun kucai, iris ½ cm
  • 100 g tepung kanji
  • daun pisang untuk membungkus, potong ukuran 10 x 15 cm

Saus kacang:

  • 2 buah cabai merah
  • 10 buah cabai rawit
  • 1 siung bawang putih
  • 100 g kacang tanah, goreng
  • 1 sdt garam
  • 4 sdm gula pasir
  • 200 ml air matang
  • 2½ sdt cuka 5%

Cara masak:

  1. Lumatkan ikan dengan food processor atau gunakan blender. Campur ikan halus dengan santan, putih telur, garam, merica, gula, bawang merah, dan kucai, aduk rata.
  2. Tambahkan tepung kanji sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Uleni adonan hingga licin dan tidak melekat di tangan.
  3. Ambil 1 lembar daun pisang, taruh 2 sdm adonan di atasnya. Bungkus bentuk memanjang seperti membentuk lontong. Semat ke dua ujungnya dengan lidi.
  4. Panaskan pemanggang, taruh otak-otak di atasnya, panggang otak-otak di atas api kecil sambil dibalik-balik hingga matang dan daunnya agak kering, angkat. Sajikan dengan saus kacang.
  5. Saus kacang: Rebus cabai merah, cabai rawit, dan bawang putih, angkat, tiriskan. Haluskan cabai,  bawang putih, dan kacang goreng, tambahkan garam, gula, air matang, dan cuka, aduk rata.

(Resep dari Primarasa)

Baca Juga: Apa Itu Munggahan sebagai Tradisi Jelang Puasa Ramadan?

10. Timpan

Sumber: Primarasa

Bahan:

  • 1.000 g pisang raja
  • 75 g gula pasir
  • 250 g tepung ketan
  • 1 sdt garam
  • 150 ml santan kental
  • Daun pisang untuk membungkus
  • Minyak goreng untuk olesan

Isi:

  • 3 butir telur
  • 100 ml santan, dari ½ butir kelapa
  • ½ sdt garam
  • ¼ sdt vanili
  • ¼ butir kelapa, parut setengah tua

Cara membuat:

  1. Kupas kulit pisang, bersihkan dari serat-seratnya yang menempel. Lumatkan dengan alat pelumat kentang, masukkan gula pasir, aduk rata.
  2. Tambahkan tepung ketan ke dalamnya, masukkan garam dan santan, aduk. Uleni hingga adonan rata dan bisa dibentuk, sisihkan.
  3. Isi: Kocok telur, tambahkan santan dan garam, aduk rata. Masukkan ke dalam panci, masak di atas api kecil sambil diaduk hingga adonan kering. Masukkan vanili dan kelapa parut, aduk rata, angkat, sisihkan.
  4. Olesi selembar daun pisang dengan minyak goreng, taruh 2 sdm adonan pisang di atasnya, ratakan. Beri 1 sdt penuh adonan isi, kemudian tutup dengan adonan hingga isi berada di tengah, lipat daun pisang ke tengah atau gulung hingga adonan terbungkus rapat. Semat kedua ujungnya dengan lidi.
  5. Panaskan air dalam dandang hingga mendidih, taruh bungkusan timpan di dalamnya, kukus selama ± 30 menit hingga matang, angkat.

(Resep dari Primarasa)

Itulah 10 menu takjil tradisional yang menggugah selera untuk berbuka puasa. Mana favorit Anda?

This Post Has 2 Comments

Comments are closed.