Tidak dapat dipungkiri bahwa Gen Z dengan cepat mengubah cara kita melihat dan melakukan segala sesuatu. Mulai dari mempromosikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan yang sehat, menolak gagasan “budaya kerja keras,” hingga menantang pandangan yang membatasi seputar norma gender dan identitas, tetapi ada satu hal yang membuat generasi ini sepertinya lebih unggul dibandingkan generasi sebelumnya, yaitu dalam urusan kencan.
Praktik-praktik yang dulu dianggap “biasa”, seperti “kejarlah daku kau kudapat” sudah dilempar keluar jendela, dan hal-hal yang dulu dianggap “cringe” (canggung) kini dianggap sebagai “biasa.”
Bukan hanya itu, karena generasi ini lebih terbuka untuk berbicara tentang kesehatan mental dan perawatan diri, mereka memberikan tingkat penting yang tinggi pada diri mereka sendiri dan tidak takut untuk menyatakan apa yang mereka inginkan atau butuhkan dalam hubungan.
Laporan Tinder tentang Masa Depan Kencan 2023 telah mengungkapkan bahwa seseorang yang berusia 18-25 tahun secara drastis mengubah “permainan” kencan ini. Sejumlah 69 persen dari kelompok ini percaya bahwa mereka adalah orang-orang yang akan memperbarui standar kencan untuk generasi berikutnya.
Data dalam laporan yang berjudul A Renaissance in Dating, Driven by Authenticity (Renaissance dalam Kencan, Didorong oleh Keaslian,”) yang berasal dari berbagai survei dan penelitian yang melibatkan ribuan orang di Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada mengatakan gen Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, kini menjadi pengguna terbanyak di Tinder.
COO perusahaan ini Faye Iosotaluno, mengatakan bahwa mereka sedang mengubah lanskap kencan dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya.
“Ini adalah kelompok yang terus memengaruhi masyarakat dan menantang norma-norma yang membatasi dengan cara yang paling mendalam. Tidak ada generasi lain yang telah memberikan dampak besar seperti mereka di tempat kerja, konsumsi ritel, teknologi, politik, dan budaya,” ujarnya.
Sebuah fakta besar, sebanyak 75 persen pengguna Tinder dari Gen Z percaya bahwa mereka tengah menantang standar kencan dan hubungan yang diteruskan kepada mereka. Tampaknya banyak Millennial yang setuju dengan sentimen ini. Lebih dari setengah generasi ini yang disurvei setuju bahwa saat ini kencan lebih sehat daripada ketika mereka berusia sama dulu.
Saat Tinder pertama kali diluncurkan pada tahun 2012, yang membentuk kelompok usia 18 hingga 25 tahun adalah milenial. Pada saat itu, kencan online tidak dianggap sebagai sesuatu yang banyak digunakan oleh kaum muda, tetapi pengenalan Tinder dan kemampuan untuk dengan mudah “geser kanan” pada calon pasangan potensial telah mengubah permainan bagi milenial lajang.
Mereka tidak ada lagi menunggu waktu yang cukup lama untuk membalas pesan dari orang yang disukai dan juga tidak menunggu waktu yang lama untuk mengatur pertemuan langsung setelah berkenalan secara online. Sebagian besar pengguna muda Tinder menjawab pesan dari orang yang disukai dalam waktu 30 menit, 40 persen menjawab dalam waktu lima menit, dan satu dari tiga menjawab segera.