Cinta pada diri sendiri adalah aspek penting dari kesejahteraan emosional, mental, dan fisik. Namun, di dunia yang sering kali mengutamakan validasi eksternal, kita sering kali lupa untuk menjaga diri sendiri dan mempraktikkan cinta diri. Beberapa simbol hadir untuk menjadi pengingat dalam mencintai diri sendiri.
Cinta diri sendiri adalah tentang menerima dan menghargai diri kita sendiri apa adanya, sekaligus mengenali kebutuhan dan prioritas kita sendiri. Menurut Cindy Gozali, Leadership & Mindfulness Coach, co-Founder Jivaraga, self-love atau cinta diri sendiri adalah tentang hubungan kita dengan diri sendiri, yang kualitasnya dipupuk dengan penerimaan diri utuh tanpa syarat (unconditional love). Kenyamanan dan rasa aman kemudian akan timbul, tambah Cindy, ketika kita sudah bisa menerima diri sendiri lengkap dengan segala baik dan buruknya dari keseluruhan pengalaman hidup selama ini.
Baca Juga: 5 Cara Menemukan Kebahagiaan pada Kesempatan yang Tidak Terduga
Simbol sebagai Pengingat untuk Cinta Diri Sendiri
Ada berbagai cara untuk mengingatkan diri agar mencintai pribadi sendiri. Salah satunya menggunakan simbol yang dapat dilihat dengan mudah oleh mata. Simbol-simbol cinta ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat untuk memprioritasnya well-being kita sendiri, menumbuhkan rasa cinta diri, kasih sayang atau compassion, dan penerimaan.
1. Cermin
Kerja cermin yang memantulkan kembali gambaran kita dan memungkinkan kita melihat apa adanya menjadikan cermin sebagai simbol cinta diri sendiri. Hal tersebut yang membuat cermin memberi kita kekuatan sekaligus tantangan. Penyebabnya, kita akan melihat aspek-aspek diri sendiri yang kita hargai serta aspek-aspek yang ingin diubah atau ditingkatkan.
Sambil memandang ke cermin, kita dapat mengelaborasi pikiran, perasaan, dan perilaku sendiri. Dengan begitu, dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang diri pribadi dan mengembangkan kesadaran diri yang lebih dalam. Cermin memungkinkan kita melihat diri sendiri dengan jelas dan merangkul kekuatan dan tangtangan yang dihadapi.
2. Bunga matahari sebagai simbol cinta diri sendiri
Kelopak bunga yang berwarna kuning cerah dan kemampuan mengikuti pergerakan matahari sepanjang hari membuat bunga matahari sering dikaitkan dengan kebahagiaan, optimisme, dan pertumbuhan.
Kaitannya dengan konsep cinta diri adalah simbol menerima kualitas unik diri pribadi dan mau meningkati cahaya sendiri. Kemampuan bunga matahari untuk menghadap matahari menjadi simbol berpaling ke arah cahaya dan pancaran batin seseorang. Juga, bentuk untuk merangkul dan mencintai diri sendiri sepenuhnya.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Meningkatkan Mood dalam Aktivitas Sehari-hari
3. Bunga teratai
Secara spiritual, bunga teratai sering dikaitkan dengan kesucian, pencerahan, dan pertumbuhan. Kemampuan bunga teratai untuk tumbuh dari dasar kolam ke permukaan air untuk berkembang di bawah sinar matahari diasosiasikan dengan transformasi dan pembaharuan.
Perkembangan bunga teratai tersebut menjadi metafora proses penemuan dan cinta diri sendiri. Kita harus terlebih dahulu mengakui dan menerima perjuangan dan tantangan batin sebelum benar-benar potensi kita tumbuh dan berkembang secara maksimal. Bunga teratai mengingatkan bahwa di tengah kesulitan dan hambatan, kita memiliki kekuatan untuk bangkin dan menjadi yang terbaik.
4. Kupu-kupu
Kupu-kupu berawal dari ulat dan mengalami proses transformasi mendalam sebelum muncul sebagai kupu-kupu yang cantik dan anggun. Perubahan tersebut menjadi simbol proses penemuan diri dan cinta diri.
Seperti kupu-kupu, seseorang sering kali harus melalui proses transformasi dan pertumbuhan batin (inner) sebelum memahami dan mencintai dirinya sendiri sepenuhnya. Gambaran kupu-kupu keluar dari kepompong dan terbang juga dapat dilihat sebagai simbol kebebasan dan pembebasan.
Baca Juga: Embracing Destiny: 10 Hal yang Perlu Dilakukan saat Bertemu Cinta
5. Bunga mandala
Mandala adalah bentuk sirkular yang tersusun dari berbagai bunga dalam pola simetris. Kata “mandala” sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “lingkaran” atau “pusat”. Susunan bunga mandala ini sering digunakan sebagai alat meditasi.
Kehadiran bunga Mandala saat meditasi dapat membantu individu untuk terhubung dengan batin mereka sendiri dan emosi, yang menumbuhkan jiwa damai dan harmonis. Pola mandala yang rumit sekaligus indah membantu seseorang melepaskan kerumitan pikiran dan emosi, untuk memasuki kondisi relaksasi dan kesadaran diri yang mendalam.
6. Rhodochrosite menjadi simbol cinta diri sendiri
Rhodochrosite adalah batu permata berwarma merah muda dan putih. Batu mulia ini diyakini mampu membantu seseorang terhubung dengan hatinya sendiri dan menumbuhkan rasa cinta dan penerimaan diri yang mendalam.
Selain berhubungan dengan cinta pada diri sendiri, batu ini juga melambangkan keseimbangan, harmoni, dan penyembuhan emosional. Rhodochrosite diyakini membantu melepaskan emosi negatif dan trauma masa lalu, memungkinkan seseorang untuk bergerak maju dengan kesadaran diri dan kedamaian batin yang lebih besar.
Baca Juga: Ini Nih, Kunci Kebahagiaan
7. Simpul cinta Celtic
Simpul Celtic menggambarkan dua hati yang saling terhubung. Oleh karena itu, simpul ini menjadi simbol cinta yang memiliki konsep keterhubungan, keseimbangan, dan pertumbuhan spiritual. Ketiga konsep tersebut merupakan elemen penting dari cinta diri.
Ada beberapa tipe simpul Celtic. Misalnya, Triskel yang melambangkan aspek pengembangan pikiran, tubuh, dan juga, sehingga mendorong pendekatan holistik terhadap perawatan diri. Cincin Claddagh, dengan unsur hati (cinta), tangan (persahabatan), dan mahkota (kesetiaan), melambangkan cinta diri sebagai landasan hubungan yang sehat dengan orang lain.
Ada juga Tree of Life (pohon kehidupan) yang menyimbolkan kekuatan jiwa dan pertumbuhan pribadi, mencerminakn pentingnya pemeliharaan dan pemberdayaan diri sendiri. Memahami simbol cinta Celtic dapat menumbuhkan rasa cinta diri sendiri. Dampaknya, menciptakan landasan yang kokoh untul well-being secara keseluruhan.
8. Bulu
Sebagai simbol cinta diri sendiri, bulu mengingatkan kita untuk menerima individualitas dan menghargai kualitas unik kita. Bulu menjadi gambaran dorongan untuk melepaskan kritik terhadap diri sendiri dan sebaliknya memupuk penerimaan dan kepedulian terhadap diri sendiri.
Sama seperti bulu yang mudah melayang tertiup angin, cinta pada diri sendiri memungkinkan kita untuk melepaskan beban penilaian dan menerima perasaan lega dalam jiwa. Bulu juga melambangkan pentingnya ekspresi diri, kasih daya, dan kemampuan untuk mengatasi tantangan. Dengan begitu, mampu menumbuhkan penghargaan dan cinta pada diri sendiri bersama perjalanan hidup untuk bertumbuh.
Baca Juga: Yoga: Temukan Harmoni Mind, Body, and Soul
Kehadiran simbol-simbol ini berfungsi sebagai pengingat mengenai keberadaan diri sendiri. Pada akhirnya, diharapkan dapat menciptakan kesadaran dan hubungan yang lebih mendalam pada diri kita sendiri. Hal ini akan berujung pada kesehatan dan well-being yang lebih baik secara keseluruhan.
Berbagai kelas, konseling, dan workshop di Jivaraga dapat menjadi tempat menumbuhkan self-love. Ada beragam kelas, workshop, dan sesi konseling dengan para praktisi yang ahli di bidangnya yang bisa dipilih. Cek Jivaraga.com untuk jadwal kelas, konseling, atau workshop di Jivaraga Space serta informasi menarik mengenai berbagai aktivitas yang bisa jadi cara menemukan motivasi kembali. Simak dan follow juga Instagram @jivaragaspace dan WhatsApp untuk informasi terbaru tentang Jivaraga. Serta kunjungi Jivaraga di Tokopedia untuk membeli berbagai produk wellness terbaik dari Jivaraga.
