Tahukah Anda? Kadar trigliserida tinggi dalam tubuh bisa memicu terjadinya penyakit jantung! Jadi, jika Anda selalu memerhatikan kesehatan tubuh, terutama tekanan darah tinggi dan tingkat kolesterol dalam tubuh, ada satu hal lain yang perlu diperhatikan yaitu trigliserida.
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang ada dalam darah manusia. Sebenarnya, trigliserida mirip seperti kolesterol yaitu lemak yang ditemukan dalam darah. Tapi sebenarnya keduanya jauh berbeda.
Beda Kolesterol dengan Trigliserida
Perbedaan yang paling signifikan dengan kolesterol adalah trigliserida terbentuk dari sisa kalori makanan yang tidak terpakai. Sisa kalori inilah yang akan diubah menjadi trigliserida, disimpan dalam sel lemak, dan digunakan sebagai energi cadangan. Jika perlu digunakan, hormon dalam tubuh akan bereaksi dan melepaskan trigliserida untuk energi di antara waktu makan.
Bagaimana dengan kolesterol? Dikutip dari laman heart.org, kolesterol merupakan zat alami yang diproduksi dari organ hati, tapi kolesterol juga bisa diperoleh dari bahan makanan yang berasal dari hewan seperti daging dan susu.
Kolesterol pun bisa ditemukan dalam minyak seperti minyak kelapa sawit hingga minyak kelapa. Itulah sebabnya jika Anda punya masalah dengan kolesterol, kurangin makanan yang mengandung minyak, daging, hingga susu, ya! Bagi tubuh, kolesterol berperan untuk membangun sel yang sehat, menghasilkan vitamin D, serta memproduksi sejumlah hormon tertentu.
Akibat Trigiserida Cenderung Tinggi
Apapun yang berlebihan bagi tubuh kita tentu akan memberi dampak buruk. Hal yang sama juga berlaku jika seseorang memiliki tingkat trigliserida tinggi.
Menurut webmd.com, ada beberapa angka sebagai pengingat level trigliserida yang perlu Anda ketahui. Angka di bawah ini berdasarkan tes darah puasa:
Normal: Angka trigliserida kurang dari 150 mg/dL atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol / L).
Garis Batas Waspada/ Borderline: Angka trigliserida berada di antara 150 hingga 199 mg/ dL atau 1,8 hingga 2,2 mmol / L.
Tinggi: Angka trigliserida berada di antara 200 hingga 499 mg/dL atau 2,3 hingga 5,6 mmol.
Sangat tinggi: Angka trigliserida berada di atas 500mg/dl, atau 5,7 mmol / L atau lebih tinggi.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, The American Heart Association menyarankan setiap orang yang berusia 20 tahun ke atas melakukan tes darah sederhana secara teratur. Gunanya untuk mengenali, menjaga, dan mencegah tingkat kolesterol dan trigliserida tetap normal dan tidak menjulang tinggi.
Dokter biasanya akan memeriksa trigliserida tinggi sebagai bagian dari tes kolesterol. Terkadang, pemeriksaan tersebut disebut dengan panel lipid atau profil lipid. Anda wajib berpuasa sebelum pengambilan tes darah untuk pengukuran trigliserida yang akurat.
Akibat Trigliserida Tubuh Terlalu Tinggi
Inilah akibatnya jika trigliserida dalam tubuh Anda terlalu tinggi:
Potensi Penyakit Jantung
Tingginya tingkat trigliserida dapat berkontribusi pada pengerasan arteria tau arteriosclerosis (penebalan dinding arteri). Dengan demikian, hal ini dapat meningkatkan potensi penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Meningkatkan Risiko Penyakit Ginjal
Tugas ginjal adalah menyeimbangkan kandungan garam dan mineral dalam darah, “melepaskan” zat-zat tidak penting dalam tubuh, membuang cairan berlebih, hingga mengatur tekanan darah.
Ketika seseorang mengalami masalah trigliserida tinggi, lama kelamaan ginjalnya tidak berfungsi dan tidak bisa melakukan tugasnya.
Tingginya Risiko Diabetes
Ketika seseorang mengonsumsi banyak makanan yang mengandung karbohidrat dan kadar gula yang tinggi, kondisi ini akan memicu tingginya tingkat trigliserida dalam tubuh.
Hal ini lambat laun selain meningkatkan risiko obesitas juga meningkatkan diabetes tipe 2 (dikenal juga sebagai prediabetes).
Xanthoma
Menurut dr. Dewi Maryani SpKK, dari Klinik Glowderma, xanthoma merupakan kondisi kelainan kulit yang ditandai dengan adanya endapan lemak di bawah kulit. Ukurannya pun bermacam-macam, bisa sangat kecil atau bisa juga lebar sekitar 7,5cm atau lebih.
Bentuknya pun bisa beragam, berwarna kuning atau oranye. Umumnya terjadi pada area persendian seperti siku, lutut, pergelangan kaki, punggung, hingga bokong. Lain lagi dengan xanthelasma sebagai timbunan lemak yang berada di kelopak mata.
Xanthoma dan xanthelasma akan hilang jika seseorang menjaga pola makan dan kadar trigliserida diturunkan.
Cara Menurunkan dan Menjaga Trigliserida pada Batas Normal?
Trigliserida tinggi bisa diturunkan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Caranya adalah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
Hindari Karbohidrat dan Makanan Mengandung Gula Olahan
Karbohidrat memang dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, pilihlah karbohidrat alami. Karbohidrat sederhana seperti gula atau makanan yang dibuat dengan tepung putih atau fruktosa dapat memicu peningkatan trigliserida.
Lakukan Olahraga Secara Teratur
Olahraga secara teratur selama minimal 30 menit tidak hanya membantu merangsang hormon bahagia, meningkatkan kualitas tidur, hingga memperkuat otot. Olaharaga yang dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan kolesterol baik. Energi tambahan yang dilakukan selama olahraga, hormon dalam tubuh akan melepas trigliserida menjadi energi cadangan.
Agar optimal, lakukan olahraga setidaknya empat kali seminggu. Lakukan secara bertahap dan tak perlu memaksakan diri. Memperbanyak aktivitas fisik dalam tugas harian seperti menaiki tangga di tempat kerja, jalan kaki, bersepeda, hingga yoga.
Jivaraga memiliki berbagai kelas yoga yang dapat Anda ikuti. Dengan Unlimited Package, Anda dapat mengikuti lebih dari 70 kelas menarik setiap bulan.
Konsumsi Lemak yang Sehat
Daripada mengonsumsi lemak jenuh dalam daging, pilihlah lemak sehat pada tanaman atau ikan asam lemak dengan kandungan omega-3 yang tinggi. Contohnya mackerel, salmon, minyak canola, dan minyak zaitun.
Selain itu, hindari lemak trans. Lemak trans seringkali ditemukan pada makanan yang digoreng atau pada produk makanan panggang seperti kue kering, biskuit, dan camilan.
Perbanyak Konsumsi Serat
Ada berbagai sumber serta baik yang perlu Anda ketahui dan praktikkan pada pola makan keluarga. Serat banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, sereal, dan polong-polongan.
Cobalah untuk memperbanyak serat dalam makanan. Serat dapat menurunkan penyerapan lemak dan gula di usus kecil yang otomatis membantu menurunkan jumlah trigliserida dalam darah.
Pola hidup sudah berubah tapi trigliserida masih tetap tinggi? Kunjungi dokter dan lakukan konsultasi terkait kondisi ini.