Seringkali, kita mencoba mengatasi masalah hidup dengan berbagai cara, tapi tidak juga kunjung selesai. Mulai dari terapi, meditasi, konsultasi dengan ahli, hingga perubahan gaya hidup, tapi perasaan berat itu tetap saja menghantui. Jika kamu mengalami hal serupa, mungkin saatnya mencoba cara mengatasi masalah hidup dengan melihat sumber permasalahan dari sudut pandang keluarga melalui Family Constellation.
Metode pemulihan diri dengan Family Constellation berupaya untuk membuka dan memahami akar permasalahan yang sering kali tersembunyi dalam sistem keluarga kita. Dengan cara mengatasi masalah hidup dari sudut pandang berbeda, diharapkan mampu memberikan masukan untuk perjalanan healing kamu selanjutnya.
Apa Itu Family Constellation?
Family Constellation adalah metode yang dikembangkan oleh Bert Hellinger, seorang psikoterapis asal Jerman. Ia memandang keluarga sebagai sebuah sistem yang saling terhubung, di mana setiap anggota keluarga—termasuk leluhur—memiliki peran dan tempat yang harus dihormati agar sistem ini dapat berjalan harmonis.
Ketika ada anggota keluarga yang diabaikan atau terpinggirkan, ketidakseimbangan tersebut dapat memengaruhi generasi selanjutnya secara tidak sadar. Akibatnya, pola hidup yang sulit diubah, masalah hubungan, dan trauma emosional bisa muncul berulang kali. Artinya, sumber masalah yang terjadi belum tentu berasa dari keluarganya saat ini. Bisa saja warisan dari beberapa generasi sebelumnya.
Menurut Silvia Basuki, Certified Family Constellation Facilitator JIVARAGA, metode ini membantu mencari dan menyelesaikan akar problema/isu kehidupan seseorang dengan “menarik garis” keturunan hingga tujuh generasi di atasnya (orangtua, kakek/nenek, hingga kakek/nenek buyut).
Tujuan utama Family Constellation, tambah Silvia, adalah membantu memutus/menyelesaikan trauma berulang yang tak usai dari leluhur kita yang, disadari/tidak disadari, memberi dampak buruk pada kehidupan masa kini. Ya, trauma yang kamu miliki dapat diselesaikan untuk menghindari terjadinya trauma yang diwariskan pada generasi selanjutnya.
Baca Juga: Memahami Karma Leluhur dan Cara Memutus Siklus Negatif Keluarga yang Turun-temurun
Pengalaman dan Manfaat Family Constellation

Dalam terapinya, Hellinger menggunakan teknik role play yang melibatkan klien dan peserta yang hadir–dipandu oleh seorang fasilitator. Peserta yang hadir akan menjadi perwakilan (representative) yang bukan anggota keluarga asli klien untuk memerankan sosok-sosok dalam keluarga klien. Sedangkan, fasilitator akan mengumpulkan informasi tentang sejarah keluarga dan dinamikanya. Lalu, perlahan, mengupas satu demi satu masalah antar-individu keluarga yang dibuat spontan. Sampai, dapat menemukan akar permasalahannya.
Menariknya, para peserta yang menjadi representatif kerap merasakan emosi, gerakan tubuh, dan ketegangan yang sangat kuat. Seolah benar-benar menjadi bagian dari keluarga tersebut. Fenomena ini membuka wawasan baru tentang hubungan dan beban yang kita bawa.
(Penulis pernah mengikuti workshop Family Constellation di JIVARAGA dan merasakan secara langsung betapa kuatnya beban emosional yang tersembunyi di dalam sistem keluarga. Meski tanpa mengetahui detail, penulis merasakan tekanan di dada dan berbagai emosi kompleks yang muncul tiba-tiba. Dari pengalaman itu, penulis sadar bahwa banyak masalah hidup yang kita alami sebenarnya adalah warisan emosional dari leluhur kita.)
Family Constellation menjadi salah satu cara mengatasi masalah hidup yang sangat dalam dan membantu kita melepaskan beban lama. Sehingga, pada akhirnya, kita bisa melanjutkan perjalanan hidup dengan lebih ringan dan penuh kesadaran.
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Family Constellation, bersama Silvia Basuki, Family Constellation Facilitator
Kisah dari Sebuah Sesi Family Constellation
Bayangkan sekelompok orang asing yang bisa memerankan hubungan dan perasaan paling pribadi dalam keluargamu dengan akurasi yang mencengangkan. Ini dialami oleh penulis Hannah Ewens yang mengikuti sesi Family Constellation bersama fasilitator terkemuka asal Belanda, Els van Steijn, di London.
Melalui artikel yang Hannah tulis dan dipublikasikan oleh The Independent (dapat diakses melalui situs Independent.co.uk, ia menceritakan bagaimana seorang teman yang awalnya hanya menemaninya justru memerankan Hannah dalam sesi tersebut.
Teman itu merasakan kakinya seperti tertanam dalam beton. Ibu Hannah digambarkan berjongkok dan bersembunyi, sementara ayahnya terpaku menatap ayahnya (kakek Hannah) sendiri. Setiap pertanyaan yang diajukan oleh Van Steijn membuka lapisan-lapisan sejarah keluarga yang bahkan tidak diketahui Hannah sebelumnya. Setelah dicek ulang kepada keluarga kandungnya, semua hal yang muncul dalam sesi ternyata benar adanya.
Hal ini menunjukkan betapa dalam dan kompleksnya hubungan dalam sistem keluarga, yang seringkali sulit dipahami oleh pikiran sadar.
Loyalitas Tak Sadar dan Pola Berulang dalam Keluarga
Els van Steijn menggambarkan sistem keluarga seperti air mancur. Orang tua dan leluhur berada di tingkat atas dan kita di bagian bawah. Jika seseorang mencoba naik ke atas, misalnya, untuk “menyelamatkan” atau menghakimi orang tua, aliran hidup bisa terganggu.
Tugas kita sebagai anak bukan menyelesaikan masalah leluhur, tapi memberi tempat bagi mereka dan mengambil tempat kita sendiri dengan utuh.
Menurut Els van Steijn, dalam sesi konstelasi, klien seringkali menyadari bahwa perasaan terjebak, marah tanpa alasan, atau kesulitan menjalin hubungan justru berasal dari dinamika yang diwariskan, bukan dari pengalaman pribadi mereka sendiri.
Dengan melihat dan mengakui keseluruhan sistem keluarga, kita dapat melepaskan diri dari beban yang bukan milik kita. Hal ini menjadi kunci penting dalam memahami cara mengatasi masalah hidup yang berulang agar tidak terus menerus diwariskan.
Apa yang membuat metode ini begitu kuat, tulis Hannah, adalah kemampuannya mengurai simpul emosional dalam waktu yang relatif singkat. Menurut Els, banyak yang menggambarkannya sebagai pengalaman terapi satu tahun yang dirangkum dalam satu sesi.
Baca Juga: Business Constellation, Solusi dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Kesimpulan: Family Constellation sebagai Cara Mengatasi Masalah Hidup
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan penyembuhan lintas generasi, Family Constellation menjadi sarana yang relevan untuk cara mengatasi masalah hidup. Proses ini bukan untuk menyalahkan, tapi untuk melihat, menerima, dan melepaskan.
Karena ketika setiap anggota sistem diberi tempat yang layak, kita pun bisa berdiri tegak di tempat kita sendiri, tanpa beban yang tidak perlu, dan dengan cinta yang mengalir secara alami.
Booking sesi Family Constellation kamu sekarang di JIVARAGA, melalui workshop atau secara privat, bersama Silvia Basuki.
Untuk informasi lebih lanjut klik:
Atau, menghubungi JIVARAGA via WA:
Juga, di Instagram:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
(Foto: Freepik, Pexels)