Sakit kepala mungkin sudah menjadi keluhan kesehatan umum yang sering dialami banyak orang dalam berbagai situasi. Namun, ketika sakit kepala terjadi secara terus-menerus, hal ini bisa jadi lebih dari keluhan sementara. Sakit kepala yang berulang kali terjadi tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari. Bisa juga jadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab sakit kepala terus-menerus untuk menemukan solusi yang efektif dan meningkatkan kualitas hidup.
Penyebab Sakit Kepala Terus-menerus karena Kronis
Sakit kepala yang terjadi berulang dalam kehidupan sehari-hari Anda, melansir dari Cleveland Clinic dan University of Maryland Medical System, dapat disebut sebagai sakit kepala kronis. Sakit kepala kronis adalah sakit kepala yang dialami setidaknya 15 hari dalam sebulan, selama 3-6 bulan atau lebih berturut-turut.
Ada beberapa tipe sakit kepala kronis yang dapat jadi penyebab sakit kepala terus-menerus. Yaitu:
1. Migrain sebagai penyebab sakit kepala terus-menerus
Migrain adalah salah satu sakit kepala yang terjadi secara berulang. Kondisi ini ditandai dengan sakit kepala berdenyut yang parah. Juga, sering kali disertai dengan mual, muntah, serta sensitif terhadap cahaya dan suara. Pemicu migrain meliputi perubahan hormonal, stres, makanan tertentu, dan kurang tidur.
2. Sakit kepala tension (tension-type headache)
Sakit kepala tipe tension adalah jenis sakit kepala yang paling umum. Biasanya disebabkan oleh stres, kelelahan, kurang tidur, postur tubuh yang buruk, atau ketegangan otot di leher dan bahu. Gejalanya meliputi rasa sakit atau tekanan di sekitar dahi atau bagian belakang kepala dan leher.
3. Sakit kepala cluster
Sakit kepala cluster adalah jenis sakit kepala yang sangat menyakitkan dan terjadi pada area tertentu di kepala atau cluster. Masalah ini sering kali muncul pada waktu yang sama setiap hari dan bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Penyebab pasti sakit kepala cluster tidak diketahui, tapi diduga terkait dengan gangguan pada hipotalamus.
4. Sakit kepala sinus
Sakit kepala sinus disebabkan oleh peradangan atau infeksi pada sinus. Gejalanya meliputi nyeri di sekitar mata, dahi, dan pipi, serta hidung tersumbat atau berair. Infeksi sinus atau sinusitis sering kali terjadi setelah pilek atau alergi dan bisa menyebabkan sakit kepala yang terus-menerus.
5. Sakit kepala rebound
Sakit kepala rebound terjadi akibat penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berlebihan. Penggunaan obat seperti aspirin, ibuprofen, atau obat resep lainnya dalam jangka panjang dapat menyebabkan sakit kepala yang semakin parah. Menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba juga bisa memicu sakit kepala rebound.
Baca Juga: 5 Cara Meditasi di Tempat Kerja, Kendalikan Stres dengan Mudah
Faktor Risiko Penyebab Sakit Kepala Terus-menerus
Selain sakit pada kepala yang kronis, perlu diwaspadai pula faktor risiko atau yang dapat jadi pemicu munculnya sakit kepala. Faktor risiko penyebab sakit kepala terus-menerus adalah berbagai kondisi atau kebiasaan yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami sakit kepala secara berulang atau kronis. Berikut beberapa di antaranya.
- Kecemasan atau depresi: Stres emosional dan gangguan mood dapat memicu sakit kepala dengan meningkatkan ketegangan otot di sekitar kepala dan leher.
- Kafein: Konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan sakit kepala. Sakit kepala rebound juga dapat terjadi jika asupan kafein berkurang.
- Sakit punggung kronis: Sakit punggung yang terus-menerus dapat menyebabkan ketegangan otot yang berkontribusi pada sakit kepala tipe tension.
- Stres ekstrem: Tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan ketegangan otot dan perubahan hormon yang memicu sakit kepala.
- Fibromyalgia: Kondisi ini terkait dengan nyeri kronis di seluruh tubuh, termasuk sakit kepala yang sering terjadi.
- Penggunaan obat yang berlebihan: Penggunaan obat sakit kepala yang terlalu sering dapat jadi penyebab sakit kepala rebound atau sakit kepala terus-menerus
- Obesitas: Kelebihan berat badan dapat memengaruhi tekanan darah dan menyebabkan peradangan.
- Sleep apnea: Gangguan tidur, terutama sleep apnea, dapat menyebabkan kurang tidur dan hipoksia, yang memicu sakit kepala.
- Genetika: Riwayat keluarga dengan sakit kepala meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa karena faktor genetik yang mendasari.
Cara Mengatasi Penyebab Sakit Kepala Terus-menerus
Untuk mengatasi sakit kepala terus-menerus, diperlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk perubahan gaya hidup dan manajemen stres. Berikut beberapa cara untuk menangani dan mencegah sakit kepala berulang.
1. Kelola stres
Mengelola stres adalah langkah penting dalam mencegah sakit kepala. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan ketegangan. Aktivitas fisik teratur juga efektif dalam mengurangi tingkat stres.
2. Tidur yang cukup
Mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mencegah sakit kepala. Usahakan untuk tidur pada waktu yang sama setiap malam dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Hindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur.
3. Hindari makanan dan minuman pemicu sakit kepala
Beberapa makanan dan minuman dapat memicu sakit kepala, terutama migrain. Hindari konsumsi makanan seperti cokelat, keju tua, dan minuman berkafein dalam jumlah berlebihan. Menjaga pola makan yang sehat dan teratur juga dapat membantu mengurangi frekuensi sakit kepala.
4. Perhatikan postur tubuh
Postur tubuh yang buruk, terutama saat duduk atau bekerja di depan komputer, dapat menyebabkan ketegangan otot dan sakit kepala. Pastikan untuk menjaga postur tubuh yang baik dan lakukan peregangan secara teratur untuk mengurangi ketegangan otot.
5. Terapi kraniosakral
Terapi kraniosakral adalah teknik pengobatan alternatif yang melibatkan manipulasi halus pada tulang tengkorak dan tulang belakang untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan fungsi sistem saraf. Cara ini dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas sakit kepala terus-menerus, terutama bagi mereka yang mengalami sakit kepala akibat ketegangan otot dan stres. Pastikan untuk mencari terapis yang berlisensi dan berpengalaman dalam melakukan terapi ini.
Anda dapat menjalani terapi kraniosakral pada sebuah sesi spesial dari JIVARAGA.
Pada tanggal 8-9 Juli 2024 nanti, dr. Adolf M. Brown D.C, ahli Kinesiologi Terapan dan Terapi Kraniosakral, yang berdomisili di Bali, akan hadir di JIVARAGA Space, Jakarta, untuk memberikan sesi terapi pribadi dan konsultasi. Dengan pengalaman puluhan tahun, Adolf akan membantu mengurangi stres dan nyeri kronis, termasuk penyebab sakit kepala terus-menerus Anda, melalui sesi terapi yang menyeluruh dan mendalam.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi JIVARAGA via WA di:
Dan, follow Instagram JIVARAGA:
https://www.instagram.com/jivaragaspace
Segara daftarkan diri Anda karena tempat sangat terbatas, hanya untuk 10 peserta!