Trauma masa kecil adalah pengalaman emosional yang mendalam dan berpotensi merusak yang terjadi pada masa kanak-kanak. Pengalaman ini dapat meninggalkan bekas yang mendalam dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang di masa dewasa.
Meskipun sering kali tersembunyi atau terlupakan, efeknya bisa bertahan hingga dewasa dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Itulah mengapa sangat penting mengenali ciri-ciri trauma masa kecil dan cara mengatasinya, demi mencapai kesejahteraan emosional dan mental. Simak penjelasannya berikut inI!
Ciri-ciri Trauma Masa Kecil
Trauma masa kecil atau childhood trauma adalah pengalaman emosional dan psikologis yang sangat menyakitkan yang dialami oleh seorang anak sebagai akibat dari kejadian atau peristiwa tertentu.
Pengalaman ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekerasan fisik atau emosional, pelecehan seksual, pengabaian, kehilangan orang tua atau pengasuh, dan bencana alam.
Lantas, apa saja tanda Anda mengalami trauma masa kecil?
Kesulitan dalam menjalin hubungan
Anak-anak yang mengalami trauma sering kali tumbuh menjadi orang dewasa yang kesulitan mempercayai orang lain dan menjalin hubungan yang sehat.
Jika mengalami childhood trauma, mungkin takut terhadap penolakan atau pengabaian, yang menyebabkan mereka mengisolasi diri atau terlibat dalam hubungan yang tidak sehat.
Perubahan emosi yang ekstrim
Saat seseorang mengalami trauma masa kecil, maka ia sering kali menunjukkan perubahan emosi yang ekstrim, seperti mudah marah, cemas, atau depresi.
Tak hanya itu, tak jarang ia juga merasa terjebak dalam siklus emosi negatif dan sulit untuk mengendalikan perasaan, mudah merasa cemas atau takut tanpa alasan yang jelas, hingga kesulitan mengelola emosi seperti marah, sedih, maupun frustasi.
Mengalami gangguan tidur
Trauma masa kecil sering kali mempengaruhi pola tidur. Mereka mungkin mengalami mimpi buruk, insomnia, atau gangguan tidur lainnya.
Kurangnya tidur yang berkualitas dapat memperburuk masalah emosional dan mental yang mereka alami.
Masalah kesehatan fisik
Stres yang berkepanjangan akibat trauma masa kecil dapat berdampak pada kesehatan fisik, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, atau penyakit kronis. Tubuh sering kali merespon stres emosional dengan manifestasi fisik yang nyata.
Perilaku agresif atau menarik diri
Seseorang yang mengalami trauma mungkin menunjukkan perilaku agresif atau sebaliknya, menarik diri dari lingkungan sosial. Alasannya karena takut mengalami hal serupa.
Umumnya, ia akan cenderung menghindari situasi atau orang yang mengingatkan pada trauma masa lalu. Hal ini menjadikan sering merasa tidak nyaman di lingkungan yang ramai atau baru.
Sulit berkonsentrasi
Trauma dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan belajar. Seorang anak yang mengalami trauma, mungkin mengalami kesulitan di sekolah.
Pada akhirnya, hal tersebut akan menunjukkan penurunan prestasi akademik, atau bahkan kehilangan minat terhadap kegiatan belajar.
Kesulitan memberikan kepercayaan
Sulit percaya pada orang lain, termasuk teman dekat dan pasangan, juga termasuk salah satu ciri Anda mengalami trauma masa kecil.
Anda akan selalu curiga dan merasa orang lain akan mengecewakan atau menyakiti. Alhasil, Anda pun sulit membentuk hubungan yang dekat dan intim.
Ketidakpercayaan pada diri sendiri
Ciri trauma masa kecil berikutnya yaitu rendahnya harga diri dan merasa tidak berharga. Seorang dengan trauma dari masa lalu akan merasa tidak mampu atau tidak layak mendapatkan hal-hal baik dalam hidup.
Akibatnya, ia pun terlalu keras pada diri sendiri dan sering meragukan kemampuan pribadi.
Sering mimpi buruk
Terkadang ada masa di mana Anda mengalami kilas balik atau flashback ke peristiwa traumatis secara tiba-tiba. Misalnya, mengalami mimpi buruk yang berulang tentang kejadian traumatis dan merasa seolah-olah trauma tersebut terjadi lagi.
Inilah tanda trauma yang sebaiknya diatasi. Jika dibiarkan menyebabkan gangguan tidur dan kelelahan kronis. Anda juga akan kesulitan menjalani kehidupan sehari-hari karena gangguan dari ingatan traumatis.
Perilaku merusak diri
Ada kalanya, trauma masa kecil ditandai dengan perilaku merusak diri seperti penyalahgunaan zat, makan berlebihan, atau melukai diri sendiri.
Orang dengan trauma ini juga mengambil risiko yang tidak perlu sebagai cara untuk mengalihkan rasa sakit emosional.
Baca juga: Memahami Karma Leluhur dan Cara Memutus Siklus Negatif Keluarga yang Turun-temurun
Dampak Childhood Trauma
Apabila Anda merasa mengalami tanda-tanda trauma masa kecil tersebut, sebaiknya mencari cara untuk segera mengatasinya. Sebab, jika dibiarkan ada beberapa dampak yang mungkin terjadi, diantaranya:
- Kerap mengalami hubungan interpersonal yang penuh konflik karena reaksi emosional yang berlebihan.
- Rentan terhadap gangguan kecemasan atau depresi.
- Isolasi sosial dan kesulitan membentuk hubungan jangka panjang.
- Menghindari keterlibatan emosional dalam hubungan. Hal ini menyebabkan kehilangan kesempatan untuk berkembang secara sosial dan profesional.
- Kesulitan mencapai potensi penuh dalam karier dan kehidupan pribadi.
- Rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Cara Mengatasi Trauma Masa Kecil
Trauma masa kecil dapat meninggalkan bekas yang mendalam dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang di masa dewasa. Artinya, apabila mengalami tanda-tanda trauma masa kecil, sebaiknya melakukan penanganan.
Berikut beberapa cara menangani childhood trauma:
- Dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga, teman, maupun sosial. Tujuannya agar bisa mendapatkan rasa aman dalam perjalanan penyembuhan.
- Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Anda dapat fokus pada saat ini dan mengurangi stres serta kecemasan yang terkait dengan trauma masa lalu.
- Terapi psikologis dapat membantu dalam memahami dan memproses pengalaman traumatis, serta mengembangkan strategi untuk mengelola emosi dan perilaku negatif.
- Lakukan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan yang baik, berolahraga secara teratur, dan mendapatkan tidur yang cukup dapat membantu mengurangi gejala trauma. Kesehatan fisik yang baik dapat mendukung kesehatan mental dan emosional.
- Menulis jurnal dan terlibat dalam kegiatan kreatif seperti melukis atau bermain musik dapat menjadi cara yang efektif untuk mengekspresikan perasaan dan memproses pengalaman traumatis. Ekspresi kreatif memungkinkan Anda untuk menyalurkan emosi secara konstruktif.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda-tanda ini, penting untuk mencari bantuan profesional. Terapi dan dukungan yang tepat dapat membantu mengatasi dampak trauma masa kecil dan membangun kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.
Sebagai bagian penyembuhan trauma, JIVARAGA memiliki terapi Family Constellation untuk memahami dinamika-dinamika tersembunyi dan kesetiaan yang tak disadari, bahkan konflik yang belum selesai, dan membantu menemukan resolusinya.
Silvia Basuki sebagai Certified Family Constellation Therapist akan memandu Anda menemukan dinamika tersembunyi penyebab trauma masa kecil Anda.
Di JIVARAGA juga tersedia berbagai sesi-sesi meditasi seperti yoga dan sound healing untuk membantu melepaskan ketegangan fisik dan mental. Praktisi berpengalaman di JIVARAGA akan membimbing Anda melalui setiap sesi, memastikan Anda mendapatkan manfaat maksimal dari praktik ini.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kelas dan sesi konsultasi pribadi di JIVARAGA, dapat menghubungi JIVARAGA via WA di:
Follow juga Instagram JIVARAGA untuk berbagai informasi terbarunya:
Dengan rutin berpartisipasi di JIVARAGA, tidak hanya dapat menjadi cara menyeimbangkan hormon yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Pingback: Kenali Ciri-ciri Red Flag dalam Hubungan dan Cara Mengatasinya - Jivaraga