You are currently viewing Memahami Quantum Healing Sebagai Cara Pemulihan Diri: Aldini Pratiwi, CHt.

Memahami Quantum Healing Sebagai Cara Pemulihan Diri: Aldini Pratiwi, CHt.

Saat ini ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk menyembuhkan diri.  Quantum Healing adalah salah satu teknik penyembuhan diri yang semakin populer. Apakah kamu pernah mendengar teknik satu ini?

Mari ketahui lebih dalam tentang apa itu Quantum Healing dan bagaimana metodenya berikut ini. 

Filosofi Dasar Quantum Healing

 Quantum Healing pertama kali diperkenalkan oleh Deepak Chopra pada tahun 1989, dan selanjutnya menjadi bagian dari prinsip pengobatan alternatif. 

Semakin banyak hasil studi yang membuktikan bahwa munculnya penyakit tidak semata-mata disebabkan oleh virus atau bakteri, namun juga oleh pikiran dan emosi seseorang. Penyembuhannya pun tidak lagi cukup hanya dengan mengandalkan metode pengobatan konvensional. 

Karenanya, banyak orang mulai menggunakan Quantum Healing sebagai tambahan terapi, guna mencapai kesembuhan secara menyeluruh. 

 Prinsip utama dari Quantum Healing adalah bahwa tubuh manusia sebenarnya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Jika setiap unsur dalam tubuh bekerja dengan selaras dan seimbang, maka dengan sendirinya tubuh dan mental kita akan sehat.

Sebaliknya, bila salah satu unsur tidak selaras, misalnya hormon, maka tubuh pun rentan terkena gangguan kesehatan.  

Prinsip yang kedua adalah kaitan antara pikiran dan tubuh (mind-body). Sebagian besar penyakit yang diderita manusia sebenarnya berakar dari pikiran, perasaan, keyakinan, sikap atau tindakan yang tidak selaras. 

Contoh: saat kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal negatif yang menguras pikiran, maka tubuh akan merespon dengan menahan lebih banyak lemak dalam tubuh. Tujuannya, agar tersedia cadangan energi yang cukup untuk aktivitas berpikir tadi. Namun jika berlebihan, ditambah tidak sempat olahraga, terjadilah obesitas. Obesitas tersebut baru bisa diatasi jika kita mengubah perilaku dan pikiran kita, dan memutus kebiasaan negatif tadi. 

Contoh lain misalnya, saat kita membiarkan kemarahan terus bercokol di hati. Emosi berupa marah, kecewa, atau sakit hati yang bertumpuk menahun, bisa menjadi pemicu munculnya penyakit seperti kanker, jantung koroner, atau autoimun. 

Maka untuk penyembuhannya, kita perlu menyertakan juga penanganan emosi yang menjadi sumber pemicunya.

Prinsip ketiga adalah Vibrasi. Setiap hal, termasuk diri kita, pada dasarnya adalah energi. Setiap energi tersambung dengan emosi tertentu, dan setiap emosi memancarkan vibrasi yang nantinya akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Sehat tidaknya seseorang, tergantung dari pancaran vibrasi emosi yang dia rasakan. 

Quantum Healing untuk Menyeimbangkan Titik Energi  

Tubuh manusia sebenarnya memiliki lebih dari 100 chakra, alias titik energi. Namun bisa kita simplikasi menjadi 7 titik paling umum, yang terdiri dari Root, Sacral, Solar Plexus, Heart, Throat, Third Eye, dan Crown Chakra. Masing-masing titik itu memancarkan vibrasi tertentu, yang jika semua dalam kondisi baik, maka pengaruhnya akan positif terhadap tubuh. 

Namun titik-titik energi tersebut sangat peka dengan emosi kita. Jika kita mengalami trauma berat misalnya, maka chakra kita akan terpengaruh. 

Chakra yang tidak seimbang akan dapat memunculkan penyakit fisik tertentu. Kita bisa mendeteksi chakra mana yang tidak seimbang tersebut dengan memperhatikan permasalahan yang kita alami. 

Misalnya: 

  • Kecemasan, rasa tidak aman, permasalahan keuangan, perasaan seolah terputus dari dunia luar, tidak dapat melangkah maju, terpenjara (Root)
  • Depresi, kecanduan, emosi yang tidak stabil dari hubungan yang kita miliki, dan tidak dapat bebas dalam berekspresi secara kreatif (Sacral)
  • Gangguan makan, pencernaan, kecemasan, ketakutan, tidak percaya diri, tidak dapat menerima kenyataan hidup (Solar Plexus)
  • Sulit mengekspresikan atau menerima cinta, sulit menjalin hubungan interpersonal yang sehat, perasaan duka atau sakit hati yang mendalam (Heart) 
  • Sulit bicara, sulit berkomunikasi lisan, tidak bisa mengekspresikan diri dengan baik, banyak memendam ucapan. (Throat)
  • Sulit mengambil keputusan, overthinking berlebih, ragu karena tidak mampu melihat kenyataan dengan jernih. (Third Eye)
  • Sulit terkoneksi dengan Tuhan dan merasakan pengalaman spiritual, berpikiran tertutup, idealism yang terlalu keras, serta fanatisme. (Crown)

Saat kita sudah mengenali bagian mana dari chakra kita yang bermasalah, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah membenahi keseimbangannya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan meditasi dan memusatkan perhatian pada titik chakra yang kita tuju. 

Agar chakra bisa berfungsi dengan baik, saya menganjurkan melakukan meditasi dengan teratur. Misalnya setelah bangun atau ketika hendak berangkat tidur. Meditasi pada prinsipnya bisa dilakukan kapan saja, dan hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit untuk kita jeda sejenak dan mengajak diri kita bicara di dalam, agar lebih jernih dalam menjalani hari.

Tahapan Quantum Healing dengan Doa

Dari pengalaman selama memandu para klien, saya menemukan bahwa kebiasaan berdoa ternyata juga sama efektifnya untuk membantu seseorang penjalani pemulihan diri. Doa yang dilakukan dengan tujuan khusus ini, memiliki efek menenangkan dan membahagiakan. 

Penyembuhan dengan doa ini dilakukan dalam 4 tahap: 

Intention 

Tahapan pertama yaitu menyatakan niat dengan jelas (Intention). 

Persiapkan tempat yang bersih dan nyaman untuk berdoa, kemudian ucapkan dengan sungguh-sungguh niat Anda untuk sembuh. Mintalah bantuan kepada Tuhan agar proses yang Anda jalani bisa berlangsung lancar dan mudah. 

Memohon Ampunan

Memohon ampunan terlebih dahulu. Permintaan maaf ini perlu dilakukan sebagai bentuk pernyataan bahwa kita mengakui kelemahan diri, kesalahan diri yang menyebabkan penyakit ini terjadi, serta kesediaan untuk menerima pertolongan dari Tuhan. 

Lakukan tahap ini sesuai dengan keyakinan masing-masing. Misalnya bagi penganut agama Islam, bisa melakukan shalat taubat sebelum mengucapkan doa khusus. 

Ucapkan Doa dengan Jelas

Tahapan berikutnya yakni mengucapkan doa dengan permintaan yang jelas. Misalnya Anda sedang menderita migren, maka bacalah doa dengan menyebutkan keinginan agar sembuh dari migren. 

Bayangkan bagian yang sakit tersebut diselubungi oleh cahaya putih yang menyembuhkan. 

Bersyukur

Akhiri dengan ucapan syukur, dan pasrahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Anda tidak perlu memikirkan kapan akan sembuh. Setiap hal membutuhkan waktu, dan setiap hal berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukanNya. 

Pulih Dengan Energy Shifting

Cara lain yang juga penting dalam Quantum Healing adalah dengan melakukan energy shifting, alias berpindah secara sadar dari satu emosi ke emosi yang lain. Kita cukup meningkatkan kesadaran dengan mengamati jenis emosi yang muncul, menyadari asal dari emosi tersebut dan meresponnya agar emosi tersebut dapat menjadi damai. 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap emosi memancarkan vibrasi tertentu, yang tingkatan energinya bervariasi mulai dari level rendah ke level tinggi. Emosi-emosi yang sifatnya negatif (misalnya kemarahan, kekecewaan, menyalahkan orang lain, cemburu, frustrasi, dan sejenisnya) berada pada level energi yang rendah. 

Sedangkan emosi yang bersifat positif (misalnya kebahagiaan, antusiasme, memaafkan, menerima, optimis, dan sejenisnya) berada pada level energi yang tinggi. Jenis emosi atau keadaan batin yang tertinggi adalah unconditional love. Jika kita sudah mampu berada dalam level energi yang tinggi, maka tubuh, pikiran, dan keseluruhan diri kita akan harmonis dan sehat. 

Perhatikanlah bahwa dalam energy shifting, kita tidak menghindari atau mematikan emosi yang dianggap negatif. Setiap jenis emosi punya peran penting bagi kehidupan. Jadi, menghindar atau mengabaikan emosi tertentu, justru bisa berdampak buruk bagi keseimbangan diri kita. 

Yang dilakukan dalam hal ini adalah dengan menyadari dulu, apa nama emosi yang sedang kita alami. Misalnya saat tangan mengepal, bola mata melebar, napas mulai memburu, maka kita tahu bahwa kita sedang mengalami emosi bernama “Marah”. 

Marah memiliki level energi rendah, dan bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Maka, dalam situasi tertentu di mana kita sedang dikuasai emosi tersebut, kita sadari keberadaannya terlebih dahulu. Atur nafas dan tarik nafas dalam beberapa kali untuk memberikan jeda. Kita akui dalam hati bahwa kita sedang marah, dan pahami mengapa kita marah, lalu keluarkan semua marahnya di dalam meditasi. Jika sudah selesai, rasakan emosi Anda berubah menjadi lebih netral dan bisa diubah menjadi energi yang lebih tinggi vibrasinya, seperti rasa syukur atau berterima kasih. Dengan demikian, secara perlahan Anda shifting ke tingkat energi yang lebih tinggi. 

Bagaimana? Cukup mudah, bukan? 

Jivaraga

Rumah aman & nyaman bagi kesehatan holistik membuka pintu untuk siapapun yang ingin hidup seimbang & bahagia