You are currently viewing Sound Therapy: Ketika Alunan Musik Membantu Meraih Deep Sleep. Simak Penjelasan Adinda Prohoeman

Sound Therapy: Ketika Alunan Musik Membantu Meraih Deep Sleep. Simak Penjelasan Adinda Prohoeman

Apapun jenis dan genrenya, musik dapat memberi pengaruh besar pada suasana hati kita. Apakah Anda setuju? Coba perhatikan lebih seksama. Suara musik dari band favorit tentu membuat Anda bersemangat saat di gym. Alunan musik romantis akan membawa suasana hangat saat Anda makan malam bersama pasangan. Musik yang mendayu-dayu dapat membawa suasana melankolis, sedangkan suara yang menenangkan dapat membawa Anda pada rasa nyaman, bahkan tidur lebih mudah. Inilah yang menjadi titik awal suara sebagai sound therapy. 

Tahukah Anda? Sound therapy sudah dilakukan oleh banyak orang di  Mesir, India, hingga Nepal berabad-abad lalu. Terapi musik dipercaya mampu membantu seseorang memulihkan kesehatan dan menenangkan pikiran. 

Dilansir dari National Library of Medicine, suara yang Anda dengar memang memiliki vibrasi yang dapat mempengaruhi tingkat neurological, physiological, dan biochemical. 

Tak heran rasanya, kini terapi suara atau sound therapy semakin digadang-gadang sebagai  media pemulihan diri.  Apa prinsip dasar dari terapi ini? Simak penjelasan sound therapy atau dikenal juga sound healing berikut ini!

Bagaimana Sound Therapy Bekerja pada Diri Anda? 

Metode kerja Sound Therapy mengarah pada brainwave treatment, yang bergantung pada gelombang otak. Untuk mencapai kondisi relaks, gelombang otak manusia memiliki empat tahapan gelombang yakni beta, alpha, teta, dan delta. 

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Family Constellation, bersama Silvia Basuki, Family Constellation Therapist

Kondisi gelombang otak beta merupakan keadaan ketika Anda beraktivitas secara sadar atau saat berada di bawah tekanan. Sedangkan kondisi gelombang otak delta merupakan keadaan ketika Anda relaks tidur pulas atau disebut deep sleep. Setiap tahapan gelombang di atas tidak dapat dicapai secara mudah tanpa adanya stimulasi tertentu. Namun, jika perubahan kondisi tertentu sangat diperlukan untuk menenangkan pikiran dari segala tekanan yang ada, maka mengubah gelombang otak dari beta ke delta sangatlah disarankan. 

Di sinilah peran Sound Therapy. Semua tahapan gelombak otak tersebut dapat distimulasi dan dicapai dengan bantuan terapi musik.

Sound Therapy merupakan terapi energi suara menggunakan instrumen alat musik tertentu seperti singing bowl, gong, tingsha, chimes, tongue drum, xylophone, dan bel. Namun, penggunaan instrumen singing bowl yang terdiri dari tujuh jenis logam atau kristal, lebih diutamakan. 

Pada prakteknya, setiap instrumen musik yang digunakan dalam Sound Therapy akan mengeluarkan nada, vibrasi, dan frekuensi yang dapat dirasakan oleh tubuh. 

Secara perlahan namun pasti, seluruh instrumen tersebut dibunyikan dengan aransemen tertentu, untuk menghasilkan kombinasi yang tepat dalam membantu proses pemulihan diri akibat stress, depresi, mudah panik, dan gangguan kecemasan. Hal ini karena Sound Therapy memiliki dua metode utama yaitu: 

1. Metode Indirect

Setiap singing bowl memiliki nada suara dan frekuensi berbeda. Penggunaan yang tepat akan membantu mengharmoniskan titik-titik cakra dalam tubuh, melancarkan jalannya chi atau energi, dan membantu mengatasi rasa sakit. 

Hal ini karena suara (sound) tertentu dapat menimbulkan calming effect. Contoh saat Anda mendengar suara hujan. Anda tentu akan merasa tenang dan damai. Alunan musik yang lembut, mampu membantu Anda merasa relaks dan mudah beristirahat. Sedangkan bayi yang mendengarkan suara Moms di sisinya, akan mudah tertidur lelap. 

Demikian pula dengan suara yang dihasilkan oleh singing bowls. Tak heran jika terapi suara ini semakin digemari orang.

Sound therapy tidak langsung dirasakan namun mampu memberi pengaruh yang mendalam. Metode sound healing pun bukanlah metode invasive. Anda tidak memerlukan alat medis seperti jarum suntik atau obat-obatan untuk mencapai tahap relaksasi. 

 Anda cukup membaringkan tubuh pada posisi nyaman dan pejamkan  mata. Sang experts akan membunyikan nada-nada tertentu dengan singing bowl, untuk membawa Anda dalam kondisi relaks dan tenang. 

Baca Juga: Eksplorasi Kesehatan dan Ketenangan dengan Hatha Yoga

2. Metode Direct

Sebagian besar sel tubuh manusia terdiri dari zat cair dan tersimpan cukup banyak di dalam setiap bagian tubuh termasuk organ dan darah. Di dalam plasma darah setidaknya  ada sekitar 90 persen air. Lain lagi dengan tulang yang mengandung sekitar 20 – 22% air, jantung yang mengandung 75 – 80% air, dan otak yang memiliki kandungan 80% air. Setiap bagian dalam tubuh mengandung kadar air yang berbeda-beda.

Pada saat menjalani sesi sound bathing, vibrasi yang dihadirkan oleh instrumen musik inilah yang berperan besar menstimulasi sel-sel dalam setiap organ tersebut melalui perantara air dalam tubuh. 

Tahukah Anda? Vibrasi yang timbul dari singing bowl sangatlah kuat. Cobalah untuk mengisi air di dalam mangkuk singing bowl yang hendak dibunyikan. Ketika mangkuk dipukul atau dibunyikan, Anda dapat menyaksikan air di dalam mangkuk bergerak memutar. Air di dalam mangkuk bahkan dapat membentuk percikan air jika mangkuk dipukul lebih keras dalam frekuensi tertentu. 

Tak heran jika pada kondisi tertentu, Sound Therapy Expert akan langsung meletakkan singing bowls pada titik-titik meridian atau cakra Anda. Dengan demikian, getaran dari sound tersebut akan langsung dirasakan oleh tubuh, terutama di bagian cakra yang bermasalah.

Sound Therapy Dalam Dunia Medis

Di dunia pengobatan modern, terapi suara seringkali digunakan sebagai terapi pelengkap pengobatan. Dr. Mitchell Gaynor, selaku Dokter Spesialis Onkologi di Manhattan, Amerika Serikat misalnya. Ia memperkenalkan metode Himalayan Sound Therapy di tahun 1990-an untuk membantu pasiennya yang mengalami sakit kanker. 

Dalam bukunya yang berjudul “Sounds of Healing: A Physician Reveals a Therapeutic Power of Sound, Voice, and Music”. Dr. Gaynor mengatakan bahwa vibrasi suara dapat mempengaruhi Anda secara psikologis, fisiologis, emosional, dan spiritual. Karenanya, penggunaan vibrasi suara dalam proses penyembuhan sangatlah memungkinkan. 

Metode lain yang juga digunakan dalam dunia pengobatan modern dan disetujui penggunaannya oleh FDA (The Food and Drug Administration) adalah Vibroacoustic Therapy. Metode ini menggunakan alat yang memancarkan suara dalam frekuensi tertentu untuk membantu mengatasi berbagai penyakit misalnya alzheimer dan cerebral palsy. 

Namun demikian, penyembuhan dengan menggunakan vibrasi suara ini bukanlah teknik ajaib yang serta-merta dapat langsung menyembuhkan penyakit. 

Vibrasi suara adalah terapi pendukung dalam mencapai kesembuhan. Setiap pasien tetap perlu menjalani pengobatan secara medis, memperbaiki pola hidup, dan memperhatikan akar dari problem kesehatannya. 

Jika sang pasien mengalami depresi misalnya, maka ia perlu memperhatikan juga apa pemicu depresi tersebut, dan berupaya untuk mengatasinya. 

Perhatikan Ini Sebelum Menjalani Sound Therapy

Apakah Anda tertarik mengikuti Sound Therapy? Terapi ini tersedia di Jivaraga Space, setiap dua kali seminggu. Coba deh, sesi yang akan berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam ini akan membuat Anda sangat nyaman, bahkan tertidur.

Namun, sebelum memulai sesi ini, Anda perlu memerhatikan beberapa hal ini terlebih dahulu.

1. Perhatikan Kondisi Tubuh.

Karena vibrasi yang ditimbulkan oleh singing bowl cukup kuat, maka setiap orang perlu memperhatikan kondisi tubuh mereka terlebih dahulu sebelum mengikuti sesi ini. 

Perempuan hamil dan Anda yang pemakai alat pacu jantung, tidak disarankan untuk mengikuti sesi terapi ini. Demikian juga mereka yang mengalami tekanan darah tinggi. 

Baca Juga: Yoga sebagai Bentuk Serendipity: 5 Cara Menemukan Harmoni dalam Kehidupan

2. Sound Therapy Bukan Terapi Ajaib

Setiap peserta yang akan mengikuti sesi ini perlu memahami bahwa Sound Therapy bukanlah terapi yang membawa keajaiban. Yang dititikberatkan dalam metode ini adalah kemampuan tubuh dalam menyembuhkan dirinya sendiri. 

Vibrasi yang dihadirkan oleh berbagai instrumen musik hanya membantu menurunkan gelombang otak kita, dari level Beta (kondisi otak aktif) ke level Theta atau Delta (Kondisi otak istirahat atau tidur) di mana proses recovery, regenerasi sel-sel tubuh, hingga harmonisasi kerja hormon terjadi. 

Ketika Anda berada pada level Theta atau Delta, tubuh akan seolah-olah memberikan kode ‘Hei, inilah saatnya memulihkan diri’” ujar Adinda Proehoeman, Sound & Energy Practitioner & Reiki Master.

3. Biarkan Mengalir dan Ikuti Tahapannya 

Setiap sesi Sound Therapy berlangsung kurang lebih selama satu jam tiga puluh menit. Anda akan dipandu oleh seseorang atau beberapa orang experts. Ikutilah secara perlahan dan rasakan diri Anda lebih dalam, terutama saat Anda merasakan sensasi terbalut oleh aneka vibrasi tersebut. 

Biasanya ada bermacam sensasi yang dapat dirasakan. Namun yang paling umum dirasakan adalah tingling, seperti getaran atau rasa hangat dalam tubuh. Tak perlu khawatir, Itulah saat di mana titik-titik cakra yang tadinya terhambat mulai terbebaskan dan aliran chi kita lancar. 

4. Perlu Dilakukan dengan Sadar dan Terus Memperbaiki Diri.

Sound Therapy ditujukan untuk menjadi “jembatan” antara kita dengan diri sendiri. Vibrasi suara tersebut akan membawa Anda pada kondisi relaks, sehingga Anda berkesempatan untuk fokus dan merasakan di mana sebenarnya bagian tubuh yang bermasalah. Anda pun juga dapat melakukan refleksi terkait problema yang terjadi dalam hidup saat ini.

Umumnya, hasil akhir yang dirasakan dari Sound Therapy sangat positif. Anda akan merasa sangat tenang dan relaks setelah mengikuti sesi. Namun, tanpa maintenance dari diri sendiri, maka tentu saja masalah kesehatan tersebut akan berulang lagi. 

Untuk itu, persiapkan mindset bahwa diri kitalah yang bertanggung jawab secara penuh terhadap kebahagiaan dan kesehatan diri sendiri. Terapi dan obat hanyalah alat semata. Kesembuhan dan kesehatan jiwa raga sepenuhnya terletak di tangan kita. 

Jivaraga

Rumah aman & nyaman bagi kesehatan holistik membuka pintu untuk siapapun yang ingin hidup seimbang & bahagia