You are currently viewing Bahaya Gadget Bagi Anak: Cek Screen Time Sesuai Usia Menurut Ahlinya!
Pexels.com

Bahaya Gadget Bagi Anak: Cek Screen Time Sesuai Usia Menurut Ahlinya!

Tak bisa dipungkiri, kini gadget seringkali menjadi penyelamat bagi orang tua yang sibuk. Namun, tahukah Anda tentang bahaya gadget bagi anak yang perlu Anda ketahui?

Menurut dr. Anggia Hapsari, Sp. K. J, Subsp. A. R. (K), selaku Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Subspesialis Anak dan Remaja, memberikan gadget terlalu dini pada Si Kecil dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.

Hal ini karena, gadget dapat meningkatkan hormon dopamin. Hormon dopamin merupakan hormon yang memberikan rasa bahagia. Pertanyaan selanjutnya pun muncul. Jika tercipta rasa bahagia, lalu mengapa Anda perlu memahami bahaya gadget bagi anak?

Mengenal Hormon Dopamin

Sebelum membahas lebih lanjut tentang bahaya gadget bagi anak, mari kita bahas dulu tentang hormon dopamin. Apakah itu?
Hormon dopamin merupakan zat kimia dalam otak yang memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati, motivasi, dan fungsi kognitif seseorang.

Pada anak-anak, hormon ini memainkan peran kunci dalam pengembangan dan pembelajaran mereka. Namun, ketika dopamin tidak seimbang, hal ini dapat mempengaruhi perilaku dan kesehatan mental anak secara signifikan.

Dopamin sering kali dikaitkan dengan perasaan senang dan kepuasan. Ketika anak merasakan sensasi ini, otak melepaskan dopamin, memberikan perasaan bahagia dan puas. Namun, paparan berlebihan terhadap rangsangan yang meningkatkan produksi dopamin, seperti penggunaan gadget yang berlebihan, dapat menyebabkan masalah.

Anak-anak yang terbiasa dengan penggunaan gadget bisa mengalami ketergantungan, di mana otak mereka terbiasa dengan paparan dopamin yang tinggi. Ketika gadget diambil dari mereka, anak bisa menunjukkan gejala penarikan, seperti kegelisahan atau kemarahan.

Paparan berlebihan terhadap dopamin juga dapat mengganggu fungsi otak, menyebabkan masalah dalam konsentrasi dan pengambilan keputusan. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang bahaya gadget bagi anak. 

Baca Juga: Kelola Emosi dengan Emotion Coaching. Begini Cara Raih Hidup Lebih Bermakna Menurut Amrit Gurbani

Tak hanya itu, ketidakseimbangan dopamin juga dapat berkontribusi pada gangguan perilaku seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan kecemasan. Anak-anak dengan kadar dopamin yang tidak seimbang mungkin mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls dan menjaga perhatian pada tugas-tugas tertentu.

Itulah sebabnya, penting bagi orangtua untuk memperhatikan penggunaan gadget anak dan memastikan bahwa mereka memiliki waktu yang seimbang antara aktivitas di layar dan aktivitas di luar ruangan. Mendukung kegiatan fisik, interaksi sosial, dan waktu luang yang kreatif dapat membantu menjaga keseimbangan dopamin anak.

Selain itu, pendekatan yang holistik terhadap kesejahteraan anak, termasuk pola makan sehat, tidur yang cukup, terapi wellness seperti sound therapy dan dukungan emosional, juga dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dopamin. Dengan memahami peran dopamin dalam perkembangan anak dan cara-cara untuk menjaga keseimbangan, Anda dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara fisik dan mental.

Baca Juga: Meditasi adalah Cara Menemukan Ketenangan untuk Kesehatan Jiwa

Batasan Waktu Screen Time Pada Anak

Kini, Anda memang tidak bisa bilang “tidak” dengan dunia digital. Termasuk untuk mengenalkan dunia digital pada anak. Maka dari itu, Anda harus menciptakan batasan waktu. Tujuannya agar terhindar dari bahaya gadget bagi anak.

Sebenarnya, panduan anak untuk bermain gadget itu dimulai dari kapan, ya?  American Academy of Pediatrics (AAP) memberikan rekomendasi penggunaan gadget, termasuk screen time, berdasarkan usia. Untuk panduan terbaru, AAP memperkenalkan screen time sebagai waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media digital dengan tujuan hiburan. Simak penjelasannya:

1.0-2 Tahun 

Menurut penelitian oleh dr. Yolanda Reid Chassiakos dari UCLA, anak-anak di bawah 18 bulan sebaiknya tidak terkena media digital sama sekali karena dapat mengganggu perkembangan otak dan hubungan dengan orang tua.

Namun jika sangat diperlukan, penggunaan gadget bagi Si Kecil dapat dilakukan hanya untuk video call dengan Moms dan Dads atau mendengarkan lagu yang menenangkan menjelang tidur. Selalu dampingi anak saat menggunakan gadget, dan batasi waktu penggunaannya, idealnya 15-30 menit, terutama saat akhir pekan. Tujuannya, tentu saja agar Si Kecil terhindar dari bahaya gadget bagi anak.

2. 2-5 tahun

Bahaya Gadget Bagi Anak
Pexels.com

Pada usia ini, Si Kecil mulai semakin banyak bersosialisasi dengan teman sebayanya. Peran orangtua semakin diperlukan pada rentang usia ini.

Untuk itu, perbesar kemampuan anak untuk bermain di luar ruangan. Bacakan berbagai cerita menarik untuk melatih imajinasinya.

Batasi aktivitas penggunaan gadget hanya satu jam sehari. Moms dan Dads dapat mengatur rentang waktu tersebut menjadi 2 kali dalam sehari, dengan durasi masing-masing 30 menit. Selain itu, pilih aplikasi yang dapat membantu meningkatkan fokus anak dan interaktif.

3. 5-12 tahun

Anak yang berada di usia ini, sudah mulai terlihat menggunakan gadget. Pertemanan mereka tentu semakin luas. Itulah sebabnya Moms perlu pengawasan ekstra dalam melindungi Si Kecil dari bahaya gadget bagi anak. Diskusikan tentang konten-konten yang tidak sesuai usia anak serta risiko cyberbullyingsexting, dan kemungkinan adanya predator online.

Baca Juga: Gerakan Yoga Favorit Para Instruktur Yoga Jivaraga

    Jumlah screen time harian pun perlu Anda diskusikan dengan anak. Disarankan, penggunaan screen time pada anak adalah 2-3 jam sehari pada hari biasa. Sedangkan pada akhir pekan Anda dapat memberinya kelonggaran menjadi 3-4 jam sehari. Pergunakan rentang waktu yang tepat dan durasi pada setiap screen time tersebut.

    Ingat, pastikan aplikasi yang dapat diakses anak sudah sesuai dengan usianya. Atau Anda dapat mengatur parenting control pada menu pengaturan gadget untuk menghindari bahaya gadget bagi anak.

    Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui soal bahaya gadget bagi anak. Yuk! Mulai sekarang perhatikan lebih dalam kebutuhan Si Kecil.